Tim DOTA 2 Natus Vincere tak disangsikan miliki sejarah emas yang selalu teringat dikalbu para penggemar, namun kisah manis hanya kenangan karena saat ini, memori tersebut sedikit demi sedikit tercoreng dengan prestasi yang kian kabur.
Roman-roman kemunduran Na’vi sudah tercium sejak merosotnya capaian mereka di The International. Terbiasa nongkrong di partai final pada TI1, TI2 dan TI3, seiring waktu posisi akhir mereka mengendur di peringkat 7-8 (2014) dan 13-16 (2015 & 2016). Puncaknya saat mereka gagal ikut The International untuk pertama kalinya di tahun 2017 atau edisi ke-7 dari kejuaran terbesar DOTA 2.
Meski berupaya untuk merubah nasib dengan berbagai cara, salah satunya mendatangkan Ilya “Lil” Ilyuk dari Virtus.pro, nyatanya belum ada perubahan signifikan dari prestasi mereka. Malah makin meruncing setelah dua kegagalan memalukan di qualifikasi regional CIS untuk turnamen MDL Changsa Major melawan tim jadi-jadian, Slozhniy memas2 dan MEGA-LADA E-sports.
Sontak hal itu memicu kabar santer bahwa akan terjadi perubahan besar-besaran dari skuad DOTA 2 Na’vi. Namun sang CEO, Yevhen “HarisPilton” Zolotarov beri klarifikasi bahwa tidak akan ada perubahan untuk Na’vi saat ini, meskipun hasil buruk sedang menimpa organisasinya. Alih-alih, ia akan menempatkan Na’vi dalam bootcamp untuk menyelesaikan masalah performa buruk yang tak kunjung membaik.
Na’vi saat ini menempati posisi kedelapan di Pro Circuit dengan 1199 point, namun kegagalan mereka mengikuti event Major seperti MDL Changsa Major pasti meningkatkan resiko terkejar oleh pesaing seperti Fnatic dan Mineski. Nama terakhir lebih berbahaya menyusul karena saat ini sedang berlaga di DAC 2018 dan miliki potensi raup point tambahan.
Akankah Na’vi bisa temukan kembali kejayaan sobat eSports.id?