Esports

Kehilangan Taji di Pro Circuit, Kapten OG Sesali Banyak Hal

Billy Rifki
02/03/2018 01:33 WIB
Kehilangan Taji di Pro Circuit, Kapten OG Sesali Banyak Hal
cybersports

Sebagai salah satu tim dengan kemenangan Major terbanyak, OG belum temukan formula tepat untuk kembali ke jalur juara, perlahan tapi pasti performa mereka merangkak menuju tujuan. Sayang digelaran ESL One Katowice lalu, mereka dihentikan oleh Liquid secara brutal. Via interview dengan Cybersports, Tal “Fly” Aizik selaku kapten dari OG tuangkan uneg-unegnya menyoal kekalahan di Katowice dan alasan OG lambat panas musim ini.

Fly menyebutkan beberapa faktor yang menghambat laju OG musim ini. Diantaranya liburan yang terlalu panjang selepas TI 2017, yang ia akui jadi sebuah kesalahan besar. Tim lain telah berlatih dan menemukan ritmenya sementara OG sangat kurang persiapan dan tiba-tiba dikejutkan dengan rentetan kualifikasi Pro Circuit. Belum lagi pergantian Anathan “Ana” Pham dengan Roman “Resolut1on” Fominok yang membutuhkan proses adaptasi di luar perkiraannya, meski kini semua mulai berjalan lebih harmonis.

Apa yang di maksud Fly adalah Reso sangat bertalenta dan bagus sebagai carry, tetapi sebagai tim, Reso kurang melihat gambaran secara utuh. Itulah yang menyebabkan banyak miskomunikasi di awal adaptasi OG dengan Reso karena waktu yang didedikasikan untuk bermain bersama secara tim belum terlalu lama.

Fly juga membahas pengorbanan yang dilakukan OG untuk membuat Reso bersinar karena kepercayaan tim akan kemampuan pemuda 21 tahun untuk memenangkan game. Terkadang OG bermain dengan strategi turtle, dimana 4 orang pemain akan melindungi 1 pemain demi mendapatkan ruang dan waktu yang cukup untuk farm. Itulah alasan mengapa ia memberikan Johan “Notail” Sundstein pick yang aneh dan dipertanyakan menurut beberapa viewers. Kadang Notail harus menjadi bulan-bulanan dan orang dengan mudahnya menyalahkan Notail karena terlalu feed, namun semua adalah resiko yang harus diambil untuk mencapai tujuan.

Sebenarnya strategi yang sama juga digunakan oleh Liquid. Menurut Fly, Liquid mentransformasi Lasse "Matumbaman" Urpalainen menjadi midplayer yang lebih stabil menjaga lane alih-alih berperan carry demi membuka ruang Amer "Miracle-" Al-barqawi menunjukan skill dan permainannya. Kadang strategi itu berhasil kadang juga tidak. Notail mampu menjalankan peran yang lebih baik menggunakan Death Prophet atau Visage, begitupun Matumbaman dengan Viper atau Razor-nya, dengan begitu akan membuka ruang bagi Reso maupun Miracle untuk mendapatkan hero yang lebih impactful dan mematikan. Pernyataan inipun diamini oleh Clement “Puppey” Ivanov dari Secret yang mengagumi cara Kuro "Kuroky" Takhasomi merubah peran Matumbaman menjadi sosok yang diperlukan untuk tiap strategi Liquid.

Meski hasil yang di raih OG di ESL One Katowice tidak memuaskan, tapi ia menambahkan bahwa motivasi menangnya belumlah pudar. Melihat tim seperti Liquid yang begitu kuat setelah menjuarai TI, mengingat tren yang ada banyak tim yang langsung tak bergairah pasca TI, namun Liquid begitu konsisten di papan atas karena menurutnya tiap member dari Liquid sangat mencintai DOTA 2, mereka sangat berbakat dan tak pernah berhenti bermain. Ia melihat Mind-contRoL tetap bermain pub games hingga 10 kali sehari sampai hari ini, itulah yang membuat Liquid jadi tim yang spesial. Fly dan OG gatal untuk bisa menang dan takkan berhenti sampai mereka bisa mengalahkan Liquid untuk kembali jadi yang terbaik.

Menyoal perubahan meta yang katanya sangat memihak hero support, Fly menuangkan pemahamannya bahwa di scene professional maupun pubs, posisi 5 harus mulai mengganti hero karena yang terlihat hanya ada Witch Doctor, Bane dan Disruptor. Beberapa hero macam Crystal Maiden dan Phoenix cukup memadai di patch terbaru karena tawarkan kemampuan eksploitasi jungle lebih cepat sehingga secara keunggulan tim bisa meningkat bersamaan. Tetapi keberanian untuk memilih hero-hero tersebut enggan diambil oleh banyak orang, hero seperti CM dan Phoenix masih tergolong lemah atau lambat, para pro akan berpikir "untuk apa menggunakan CM ketika bisa memilih Bane, melakukan Enfeeble ke mid dan membantu midlaner untuk menang?" Setidaknya butuh beberapa buff tambahan untuk beberapa hero support agar menjadi variasi baru untuk pemilihan hero di turnamen atau pub.

Itu dia sobat eSports petikan curhatan Fly, semoga ada pelajaran untuk kalian dan pencerahan tentang performa OG yang kurang memuaskan musim ini. Tunggu berita terhangat selanjutnya hanya di eSports.ID

 

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 PARIVISION 1584
2 BetBoom Team 1564
3 CyberBonch-1 1520
4 Team Liquid 1514
5 Team Falcons 1511
6 Tundra Esports 1507
7 Cloud9 1497
8 Aurora.1xBet 1455
9 VGJ Storm 1450
10 Team Spirit 1434