Esports

Strategi DOTA 2 ala Jenderal Perang Sun Tzu Part 1

Billy Rifki
07/05/2018 14:59 WIB
Strategi DOTA 2 ala Jenderal Perang Sun Tzu Part 1
The Art of War

Perperangan adalah hal yang tak bisa dipisahkan dalam MOBA seperti Dota 2. Mau tak mau hal itu menjadi esensi untuk bisa mengungguli lawan dan pada akhirnya menghancurkan objektif utama yakni Ancient Throne. Tapi peperangan yang baik tentu membutuhkan strategi terbaik dan untuk kalian memahami psikologis dalam berperang, mari berkaca dari petuah jenderal perang paling tersohor dari Cina, Sun Tzu.

Sun Tzu (atau Sun Zi) adalah jenderal perang Cina, seorang ahli strategi yang terkenal berkat tulisannya The Art of War. Untuk membuktikan apakah kumpulan strateginya itu bisa diterapkan dalam Dota 2, mari kita kulik satu persatu beberapa petuah berperangnya. Perlu diketahui karena genre MOBA tak hanya DOTA 2, mungkin saja beberapa petuah ini bisa kalian terapkan pada game MOBA lainnya baik itu PC maupun mobile.

Bab Pertama : The Winning Strategies

  • Deceive The Sky To Cross The Ocean

Petuah ini mengajarkan kita seni tentang deceiving/menipu untuk mencapai tujuan. Dalam peperangan, tujuan paling mulia tentu untuk menang, tapi menipu disini bukan mengindahkan cara-cara licik dalam berperang tetapi memanfaatkan medan perang.

Dalam Dota 2, ada aspek perubahan siang-malam dan fog of war yang memegang peranan penting dalam berperang. Penglihatan karakter Dota 2 menjadi terbatas kala malam meski ada beberapa hero yang makin istimewa kala gelap tiba. Secara umum, manuver-manuver berperang justru semakin intens ketika kegelapan datang karena lawan menjadi lengah.

Ada kalanya lawan yang kaya pengalaman akan menjadi waspada kala malam tiba, tapi bukan berarti tak ada celah licin untuk memperdaya mereka. Bahkan dengan terang-terangan terlihat dihadapan lawan hanya saja niatan utama kita tetap tersembunyi.

  • Surround Wei to Rescue Zhao

Strategi ini mengajarkan kita untuk berpikir cerdas ketika menghadapi lawan yang lebih superior. Tiap musuh memiliki kelemahan sekuat apapun mereka berdiri. Ada kalanya mereka inferior di aspek tertentu. Hal yang sama terjadi juga dalam match-up di DOTA 2. Ketika musuh terlalu kuat dalam melakukan war maka menyerang titik lemah mereka menjadi opsi paling logis untuk menang yakni berpencar menghancurkan tower, objektif yang tak kalah penting dalam memenangkan game.

Dengan membuat lawan terpisah, akan melemahkan kekuatan mereka dengan begitu posisi kalian lebih baik dari sebelumnya. Begitu pula dengan lawan yang unggul dalam ganking, maka akan lemah ketika menghadapi lawan yang bergerak secara unit. Atau dalam kasus komposisi hero yang memiliki ketahanan fisik tinggi, maka menyerang dengan burst magic menjadi senjata terampuh untuk menghabisi lawan lebih efektif.

  • Borrow One’s Hand to Kill

Bila kalian terlalu lemah dan tak berdaya dengan gempuran lawan, ketahuilah bahwa kekuatan musuh bisa menjadi kekuatan kalian. Beberapa hero di DOTA memiliki kemampuan untuk meniru jurus lawan seperti Rubick dan Morphling.

 Ada hero tertentu yang bisa membuat lawan menyerang teman sendiri seperti Winter Wyvern yang unggul memutarbalikan tsituasi dengan tendensi hero ber-right click besar. Bila hero tersebut tak nampak, masih ada item sebagai pilihan kalian seperti Blade Mail yang mampu beri carry lawan sedikit rasa tebasan senjata sendiri atau Lotus Orb yang membuat hero-hero spell caster kesulitan melakukan magic-nya.

  • Make Your Enemy Tire Himself Out While Conserving Energy

Salah satu cara strategi untuk membalikan keunggulan lawan maupun mengendalikan jalannya pertempuran adalah selalu bertempur ditempat yang menguntungkan kita. Bila musuh menyerang kita, pancing mereka agar maju terlalu jauh sampai jangkauan tower sekutu lalu lancarkan serangan balik. Manfaatkan pula variasi strategi split-push selagi musuh berusaha menyerang tower atau base agar konsentrasi mereka terpecah dan memutuskan untuk mengurungkan niat menyerang.

Keraguan dalam kordinasi lawan akan mempermudah eksekusi strategi kita. Perhatikan juga dalam beberapa kasus, memaksa musuh mengeluarkan jurus pamungkasnya dengan sengaja akan memberi kita celah. Caranya adalah berpura-pura menyerang dengan meyakinkan lalu mundur. Bila berhasil membuat musuh mengeluarkan Black King Bar, atau ultimate besar seperi Ravage atau Black Hole kepada satu sekutu yang bisa dikorbankan, maka itu adalah sebuah keuntungan strategis yang besar.

  • Feign an Attack in The East and Attack in The West

Ketika meluncurkan serangan, cobalah menjadi tak terprediksi. Gunakan waktu untuk kirim salah seorang hero berputar dan menusuk dari belakang selagi rekan lainnya mengalihkan dari arah depan. Dengan begitu musuh akan memiliki celah dan beberapa hero pendukung dibelakang bisa diisolasi. Memecah konsentrasi musuh meningkatkan kemungkinan menang lebih besar.

Pemanfaatan Smoke of Deceit berpengaruh sangat besar dalam DOTA 2, bahkan kesuksesan penggunaannya menentukan menang dan kalah dalam suatu game.

 

Jangan lewatkan beberapa petuah strategi perang lainnya dari Sun Tzu hanya di eSports .ID

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1633
2 BetBoom Team 1554
3 Team Liquid 1542
4 Team Spirit 1527
5 CyberBonch-1 1520
6 Cloud9 1497
7 Aurora.1xBet 1455
8 VGJ Storm 1450
9 Tundra Esports 1441
10 Unknown 1429