Esports

Kenali Strategi Favorit Enam Region untuk Berlaga di The International 8

Billy Rifki
28/06/2018 23:02 WIB
Kenali Strategi Favorit Enam Region untuk Berlaga di The International 8
Dotabuff

Semakin dekat ke kejuaraan dunia DOTA 2 di bulan Agustus nanti, 18 tim peserta pastinya sedang menggodok strategi andalan mereka di turnamen game dengan total hadiah terbesar di dunia, The International 8. Tahukah kamu bahwa dari tiap region yang terbagi menjadi 6 wilayah, ternyata memiliki pola atau kecenderungan tersendiri dalam bermain maupun strategi andalan yang menjadi ciri khas mereka? Seperti apa perbedaan strategi tiap region? Mari kita lihat sama-sama di bawah ini!

1. Favorit CIS dan Eropa, Hobi Meyerang Bertubi-tubi

Region CIS memiliki kedekatan dengan region Eropa menyoal kesukaan strategi, apalagi memang mereka sempat menjadi satu regional qualifier. Oleh karenanya, tim dari region CIS dan Eropa memiliki banyak pemain berskill tinggi karena begitu ketatnya level kompetisi permainan di kelas turnamen maupun pub games.

Tim dari kedua region juga diketahui senang berlatih tanding antar region dibandingkan beradu dengan tim dari region yang sama. Menurut caster dari Rusia, tim asal CIS menyukai pola seperti ini guna menghindari strateginya diketahui oleh pesaing domestik.

Satu hal yang paling dikenali dari gaya main tim dari CIS adalah agresif. Mereka gemar menabrak dan membawa permainan panas sejak menit awal, tak peduli siapapun lawannya. Hal ini tak pernah berubah meski meta dulu tak menguntungkan laning dan keunggulan awal misalnya karena comeback mechanic yang pernah dimanfaatkan oleh tim yang sengaja melepas fase early guna memantapkan posisi di mid ataupun late game.

Namun, saat ini bermain turtling tidaklah efektif, maka gaya bermain tim dari barat dan CIS sangat sesuai. Selain merupakan cara bermain yang 'benar', permainan mereka pun menghibur dan nikmat untuk disaksikan penggemar karena sarat aksi.

Beberapa hero yang jadi andalan mereka di antaranya Chen. Hero yang mampu memberi begitu banyak tekanan di menit awal berkat kemampuannya membawa pasukan neutral. Apalagi bila berhasil bujuk Mud Golem dalam pasukannya, maka dia berpotensi memberikan banyak nuke dan disable kepada lawan. Midlane jadi daerah paling rawan terkena pergerakan Chen karena sendirian. Meskipun datang bala bantuan, niscaya 125 damage dari tiap stun Mud Golem, dan dua tambahan dari pecahannya sudah lebih dari cukup untuk mengeliminasi satu lawan.

Sayang di patch terbaru yang mengubah cooldown dari Holy Persuasion akan mengubah sedikit cara bermain Chen.  Minimal mendapatkan level 5 untuk kembali berdansa dengan 10 detik cooldown, efektifitas Chen akan semakin diuji untuk menyajikan laning dan ganking seefektif mungkin. Hero ini kurang digemari oleh tim dari timur meski mereka juga memiliki kemampuan memainkannya, hanya saja selera mereka tidak berkutat pada dominasi berlebihan di awal game.

Hero lainnya yang patut diwaspadai adalah Bounty Hunter dan Disruptor. Virtus.pro sangat piawai memanfaatkan kemampuan dari Disruptor, dan Solo, sang kapten sangat memahami cara bermain hero ini. Disruptor mampu mengunci target dengan Thunder Strike, memberi vision agar tak lolos, mengisolasi lawan perorangan, atau lebih, via Kinetic Field dan membungkam mereka tak berdaya dengan ultimate Static Storm. Bila ada yang kabur, Glimpse memastikan tak ada korban lari dari cengkramannya.

Hero ini cukup stabil untuk laning, gank, pick off, dan teamfight sehingga menjadikannya pilihan utama dari VP. Tambahan Aghanim Scepter juga membuat hero ini relevan memasuki late game. Begitupun Bounty Hunter yang sangat cocok dengan permainan agresif. Semakin rajin mencari kill, atau menciptakan war, ultimatenya, Track akan semakin menjanjikan. Memberi tambahan gold berharga untuk menciptakan mid game dengan inventory late game.

Meski mudah di-dispel, Track akan selalu jadi jurus yang bisa diandalkan, karena memberi vision yang cukup panjang, memberi informasi yang sangat dibutuhkan dalam pertarungan.

2. Amerika Utara Mulai Temukan Sela

Region NA tergolong cukup tertinggal pada gelaran Pro Circuit lalu. Gaya bermain mereka terbaca dan ekspektasi untuk bisa menjuarai turnamen berprestise tinggi tak pernah jadi bagian profil mereka. Dari kualifkasi TI kemarin tapi ada perubahan. Mereka telah belajar dan tunjukkan gaya berbeda dalam mendekati permainan.

Bloodseeker misalnya, jadi hero core yang sangat diandalkan oleh banyak tim NA. Dengan formasi dual lane, BS kini menjadi draft pancingan yang membuat musuh menerka apakah hero ini menuju midlane atau ke sidelane. Berkat Bloodrage, dia mampu bertahan dan bahkan mendominasi lane sendirian tanpa takut terkena harass rival 1on1.

Namun di dual lane, potensi agresifnya sangat kentara. Thirst menjadi BS hero kegilaan, dengan potensi konflik laning di mid dan kedua sidelane, maka tumpukan dari Thirst meningkatkan kekuatan BS menjadi mesin momentum. Rupture juga menjadi alat disable jadi-jadian yang cukup mumpuni. Mampu menghentikan pergerakan Lycan, Leshrac, dan hero lincah lainnya.

Meski BS adalah core yang berbahaya, tapi kehadirannya masih menyediakan tempat bagi satu core tambahan. Sosok yang melengkapi komposisi tim seperti Razor atau Dragon Knight tergantung aspek apa yang ingin diperkuat.

3. Region Baru, Amerika Selatan Ambil Pengaruh Region Lain

Sebagai kontestan yang masih baru di ajang TI nanti, region SA bisa dikatakan sebagai kompetitor terlemah. Meski sang wakil tunjukkan performa gemilang berkat tambahan w33 yang bermain di paiN Gaming. Namun secara keseluruhan, region SA terpengaruh berat dengan gaya main yang sedang tren, baik itu pola barat maupun timur.

Mereka mampu menjalankan kombo Naga Siren seperti tim-tim China, beberapa ada yang menyukai teamfight besar seperti Sand King dan Enigma pick, dan tentunya pushing lineup seperti Visage dan Beastmaster. Untuk Carry, paiN sangat handal menggunakan Morphling, begitupun Bloodseeker yang jadi core tambahan.

Meskipun minim pengalaman, tapi region ini tak minim skill. Mereka punya gaya main yang agresif meski kadang kurang stabil dan belum rapi mengeksekusi strategi macro. Tapi paiN punya potensi tinggi menyongsong TI dan tampaknya bukan mereka yang akan tereliminasi di babak pertama.

4. Stabilitas Jadi Kunci Permainan Tim Asal Cina

Tim Cina terkenal memiliki meta sendiri yang berbeda dari barat. Tak jarang juga ketika TI, meta merekalah yang mempengaruhi bagaimana strategi umum TI berlangsung. Saat ini, berdasarkan kualifikasi kemarin, tim Cina lebih memprioritaskan stabilitas dalam laning dengan transisi ke teamfight dan push yang cukup.

Dragon Knight jadi salah satu andalan karena kemampuannya mengakomodir ketiga aspek tersebut. Untuk sidelaner merangkap core, Windranger jadi opsi menarik karena hero ini memiliki skil yang baik untuk mengunci lawan dan cukup menyulitkan untuk dibungkam. Dengan itemisasi yang cukup, dia bisa kerahkan kerusakan fisik dan magic sama sakitnya untuk hero maupun struktur.

Beberapa lainnya seperti Night Stalker tetap menjadi andalan sebagai pemberi vision dan pembuka ruang. Meski dampak siangnya makin mengecewakan pasca patch 7.18, namun butuh lebih banyak nerf untuk membuat NS benar-benar ditinggalkan dari selera tim China.

5. Fokus Berat di Laning Stage

SEA menjadi region terakhir dalam pembahasan. Meski kerap dipandang sebelah mata, bakat-bakat SEA acap kali menjadi pembeda dan pemain penting di banyak tim Eropa. Kekuatan SEA sebagai kuda hitam abadi juga selalu jadi batu sandungan bagi tim favorit yang tak mampu perform baik pada akhirnya tersingkir karena tak mampu jawab ekspektasi sang penantang.

Dengan menitikberatkan pada laning agresif, beberapa tim SEA juga terkenal dengan draft nyeleneh karena kemampuan individu pemain-pemainnya yang sulit diprediksi. IceIceIce misalnya sangat piawai dengan Pangolier maupun berbagai macam hero lain diubah menjadi offlaner. Begitu pula TNC dan Fnatic yang sangat fleksibel dalam laning membuat mereka kaya akan kejutan draft.

Namun hero seperti Warlock, Mirana, dan Lina menjadi personal favorit urusan selera laning dan membuktikan betapa senangnya tim SEA dengan ketiga hero ini. Satu hal yang jadi karakter dari tim-tim SEA, mereka tak mudah menyerah dan hobi memberikan perlawanan sengit ke tim kuat manapun. Hampir dapat dipastikan salah satu dari mereka akan singkirkan favorit fans di hari-H TI nanti.

Apakah konsistensi permainan mereka akan berbuah juara pada TI8 nanti sobat eSports?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1633
2 BetBoom Team 1554
3 Team Liquid 1542
4 Team Spirit 1527
5 CyberBonch-1 1520
6 Cloud9 1497
7 Aurora.1xBet 1455
8 VGJ Storm 1450
9 Tundra Esports 1441
10 Unknown 1429