Kalian masih ingat dengan bot yang sempat dipamerkan pada gelaran The International tahun lalu? Bot ini mencuri perhatian karena mampu mengalahkan pemain DOTA 2 terbaik dunia seperti Sumail, Arteezy, Pajkatt bahkan Dendi loh.
Saking hebatnya, kehadiran bot tersebut sekarang mulai merubah stigma bot di DOTA 2 yang bodoh dan tak berguna. Bahkan selepas TI 2017, banyak pemain pro yang berlatih mengalahkan bot 1v1 agar bermain semakin baik karena bot 1v1 memiliki karakter permainan cepat dan agresif.
Nah, tim yang mengembangkan bot ini bernama OpenAI, kini telah mengabarkan perkembangan terbaru proyek mereka yakni 5v5 DOTA AI. Yang spesial dari bot ini sejak kemunculan pertamanya adalah bot ini menerapkan sistem self-play, yang artinya bot ini mempelajari pergerakan dan tindakan yang mereka lakukan sendiri sampai menemukan aksi yang tepat dan efektif. Dengan kata lain, bot ini bisa belajar dari pengalaman.
OpenAI merinci untuk Solo Bot AI, mereka memiliki durasi waktu belajar selama 300 tahun per hari, sedangkan untuk 5v5 Bot AI, telah memiliki pengalaman bermain sekitar 180 tahun per hari bila bermain sebagai tim atau 900 tahun per hari bila dihitung terpisah. Wow ngga kebayang kan canggihnya proyek mereka.
Our team of five neural networks, OpenAI Five, has started to defeat amateur human teams (including a semi-pro team) at Dota 2: https://t.co/Q5UD85p6iQ
— OpenAI (@OpenAI) June 25, 2018
Untuk menguji bot ini, pihak OpenAI mengadakan pertandingan melawan orang-orang dengan berbagai kriteria termasuk mengundang William "Blitz" Lee, salah satu pemain dan caster DOTA 2 profesional. 5v5 Bot AI di uji melawan tim Human yang diisi oleh pemain DOTA 2 terbaik dari tim OpenAI. Hasilnya, tim bot bisa menang dengan mudah.
Penasaran, Blitz mencoba sendiri untuk bermain ditemani oleh pemain DOTA 2 terbaik dari audien berdasarkan MMR. Perlu diketahui, OpenAI melakukan uji coba bot dalam beberapa kategori;
1. : melawan pemain OpenAI dengan rata-rata MMR 2,5k
2 : melawan penonton dan Blitz dengan kisaran MMR 4-6k
3 : melawan karyawan Valve dengan MMR 2,5-4k.
4 : melawan tim amatir berMMR 4,2k
5 : melawan tim semi-amatir berMMR 5,5k.
Hasilnya, ketika di uji coba pada tanggal 23 April, 5v5 bot berhasil mengalahkan scripted baseline dari OpenAI. Pada 15 Mei, bot 5v5 mendapatkan hasil seri melawan kategori 1 (sekali menang dan sekali kalah). Pada 6 Juni, bot 5v5 berhasil memenangkan semua pertandingan melawan kategori 1-3. Bot tersebut kemudian di adu dengan kategori 4 & 5, meski pihak pengembang mengaku awalnya mungkin bot akan kalah, ternyata bot tersebut berhasil memenangkan 2 game dari tiga total pertandingan.
Blitz pun berkata "kalau soal kordinasi, bot ini bener-bener kompak mengeksekusi teamfight, rasanya tiap kali gw melakukan kesalahan, langsung mereka hukum terus-terusan." Sebagai contoh, Blitz menyorot salah satu gerakan dari kelima bot yang suka mengorbankan safe lane mereka (top di dire dan bottom di radiant). Bagi orang awam, strategi seperti ini pasti mendapat respon negatif, kenyataannya strategi ini sedang trend dikalangan tim profesional beberapa waktu kebelakang.
Strategi ini pun ia sadari ketika tim Liquid pernah memberitahukannya tentang pola tim pro saat ini. Contoh strategi ini pun bisa kalian temukan pada game kedua antara TNC Predator vs TNC Tigers di main qualifier SEA beberapa hari lalu dimana berakhir dengan kemenangan TNC Tigers meski sang carry di serang habis-habisan di safelane.
Mengapa strategi ini mulai dipilih karena tendensi untuk menguasai safe lane lawan lebih penting. Safelane secara eksplisit lebih mudah dikendalikan ketimbang harus menyerang dari hardlane, untuk lawan, diserang dari safelane akan lebih sulit dipertahankan.
Pola lainnya yang bisa ditangkap dari bot ini adalah kecenderungan untuk bertransisi dari early game ke mid game lebih cepat dengan cara melakukan gank bila melihat musuh meninggalkan zona amannya dan berkumpul lebih cepat dari musuh untuk mempush tower sehingga musuh bertahan tanpa persiapan. Bot ini juga seringkali memberikan hero supportnya sumber daya seperti gold dan exp agar kekuatan seimbang dan potensi maksimal dari tim tersebut tercapai.
Saat ini pihak OpenAI sedang berusaha menyelesaikan bot tersebut untuk dipamerkan pada The International kedelapan nanti. Selain itu OpenAI mencoba menguji kemampuan bot 5v5 melawan top player pada 28 July nanti. Bagi kalian yang penasaran seperti apa eventnya, bisa cek stream mereka di sini atau memesan tiket untuk menghadiri eventnya disini.
Kalian bisa lihat penjelasan lebih lengkap menyoal bot dari OpenAI lewat blog mereka. Nah sobat eSports, berani coba lawan tim bot dari OpenAI?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |