Curhatan dua pemain DOTA 2 berkaliber tinggi yang hijrah dari Amerika Utara untuk menjajal kerasnya persaingan di Asia Tenggara. Jacky Mao dan Saahil Arora atau yang lebih dikenal dengan EternalEnvy dan Universe adalah dua punggawa Fnatic yang didatangkan dari luar SEA. Setelah setahun menetap di Asia Tenggara, keduanya mengutarakan pandangan tentang region SEA, para pemainnya, berikut kekurangannya, dan mengapa region ini sulit ditaklukkan.
Dalam video berdurasi kira-kira dua menit lebih tersebut, Envy memulainya dengan hal paling mendasar, "SEA pubs terkenal sangat buruk, kenapa yah Universe?" Mendengar pertanyaan seperti itu, Universe hanya bisa nyengir. Tapi kemudian menuturkan satu-persatu permasalahan yang ada di SEA.
"Masalah utama di SEA adalah semua pemain ingin bermain core, semua ingin bermain mid atau carry. Dan banyak juga bocah-bocah SEA yang ingin menangin game sendirian, tau kan maksud gw?" ungkap Universe. Lalu dia meneruskan dengan minimnya pemain support di SEA, bila pun ada mereka tak ingin bermain support dan membantu. EE menambahkan, "Pemain support di SEA secara umum lebih buruk dibandingkan pemain corenya. Malahan gw pikir pemain-pemain core di SEA sangat bagus." Pujian dari EE itu disertai anggukan Universe tanda persetujuan atas pernyataan sang carry.
"Pemain support SEA adalah yang menghambat perkembangan region ini," tutup EE mengakhiri pandangannya tentang DOTA 2 di SEA. Kemudian Universe mengutarakan poin positif tentang geliat para fans DOTA 2 di Asia Tenggara yang sangat antusias dibanding Amerika. Seraya kedua rekan tim ini menceritakan pengalaman mereka berada di hadapan fans-fans fanatik DOTA 2.
EE menutup video dengan mengklarifikasi alasan dirinya hijrah dari NA ke SEA. Banyak orang menduga kalau dia melakukannya untuk mendapat tantangan yang lebih mudah, baik secara individu maupun tim. Bahkan menurutnya persaingan di SEA lebih sulit dari di Eropa saat ini. "Kalau pergi ke SEA cuma karena ingin lolos ke LAN, kalian mungkin ngga bakalan temui banyak keberhasilan," sambung Universe.
Sobat eSports bisa cek video interview NA AT SEA dari Monster Energy di bagian atas artikel ini. Bagaimana pendapatmu, setuju kah dengan pandangan kedua pemain Fnatic tersebut?