Kembali membahas tingkah polah si Topias "Topson" Taavitsainen, midlaner juara The International 2018. Sebenarnya wajar saja sih jika seseorang menunjukan 'sedikit' keegoisan. Bahkan beberapa pemain pro mengatakan kalau memang ingin menjadi jago kamu harus keras berprinsip apalagi sebagai midlaner!
Tapi! Apa jadinya kalau ada orang yang sama-sama ngeyel mau ambil mid? Itulah yang terjadi dengan Topson si juara TI. Dalam suatu ranked match, dia mungkin merasa terbiasa untuk mengambil midlane apalagi dengan reputasinya sebagai pemenang turnamen DOTA 2 paling mulia di dunia. Maka orang seharusnya memberikan dengan senang hati kepada pada Topson untuk pergi ke mid. Nah, ada satu pemain yang malah ngotot bahkan memilih Meepo. Topson pun kesal dan akhirnya berubah mode toxic dengan mengacaukan permainan.
Dia mengekor sekutunya yang dinilai sebagai duri dalam daging, dan terus mengikutinya, kemudian mencuri last hit, untuk mati berkali-kali! Tak ayal Topson pun jadi bahan ejekan lawan dan rekan di pertandingan itu. Bukan hanya saat itu saja, pada game lain Topson kembali dibuat kesal. Kali ini bahkan menggunakan Invoker andalannya yang harusnya ditakuti oleh pemain lawan.
Dengan pintarnya, musuh menaruh kombinasi Winter Wyvern dan Phoenix, sehingga Topson kesulitan di laning bahkan harus mati berkali-kali. Sadar timnya kalah, Topson hanya berpindah-pindah tempat mencari farming sambil mendengar ocehan lawan yang puas mengalahkan Topson.
Lucu yah tingkah si Tospon, walaupun punya status juara dunia, tapi tabiat toxic seseorang memang susah hilangnya. Bagaimana reaksimu kalau diperlakukan seperti Topson, sobat eSports?