Hati-hati dalam berbicara! Apalagi seorang public figure, seperti halnya atlet esports, yang harusnya menjadi contoh bagi para fansnya.
Kini, nasib nahas menimpa Andrei "Skemberlu" Gabriel Ong dan Carlo "Kuku" Palad. Keduanya kedapatan melontarkan kalimat berunsur rasis dalam match, di waktu yang berdekatan.
It is our best interest to educate our players to own up on their mistakes, take full responsibility and correct their wrong actions. To clarify the term "penalty/fine" we posted last time, 50% of Kuku's winnings from KL Major, Chongqing Major (if we qualify) 1/4
— TNC Predator (@TNCPredator) November 25, 2018
Skemberlu, atau Skem, menuliskan ujaran rasis tersebut pada turnamen resmi DreamLeague 10 Minor saat berhadapan dengan tim Cina, Royal Never Give Up. Sementara Kuku melakukan hal yang serupa di pub match. Dampak dari kasus tersebut membuat pemerintah Cina melarang Skem-Kuku ikut serta dalam Chongqing Major Januari mendatang. Secara eksplisit, organizer Chongqing Major mengatakan "Event ini tidak menginginkan pemain seperti mereka".
It's not a rumor. Skemberlu and Kuku are both banned from attending the Chongqing Major. Col and TNC were both contacted prior to the event and were asked if they wanted to kick the players.
— Matthew Bailey (@Cyborgmatt) November 24, 2018
There is still a chance that this ban can be extended and block them from attending TI9.
Pelarangan pemain dari pihak organizer sudah dikonfirmasi oleh Cyborgmatt dan Jack "KBBQ" Chen. Pihak penyelenggara yakni StarLadder dan ImbaTV juga melayangkan surat kepada tim tempat Kuku dan Skem bernaung, TNC dan CompLexity. Mereka memastikan apakah tim akan mengeluarkan baik Kuku dan Skem dari roster saat ini karena keduanya di-blacklist akibat ujaran rasisme terhadap Cina.
CompLexity secara tegas telah memberikan sanksi bagi Skem, begitu juga Kuku yang mendapatkan hukuman dengan pemotongan hadiah kemenangan meski kedua pemain sudah melakukan permohonan maaf. Lebih menakutkan lagi adalah kemungkinan blacklist yang bakal bertahan hingga The International 9 yang sudah diumumkan jauh-jauh hari bakal terlaksana di Cina.
Beberapa pemain pro DOTA 2 merasa sikap pemerintah Cina dan organizer tersebut agak berlebihan. Mereka adalah PPD, Admiral Bulldog, dan juga EternalEnvy, orang yang menghijrahkan Skemberlu ke tanah Amerika. Valve sudah didesak untuk segera mengambil tindakan secepatnya, namun respon yang lambat membuat orang terlanjur bereaksi.
It’s not a rumour. Skem n Kuku are most likely going to get banned. Personally don’t feel like they deserve such a harsh punishment if they don’t have malicious intent in what they have said
— EternaLEnVy (@EternaLEnVy1991) November 24, 2018
Skem and kuku screwed up. They used racist language and deserve to the punishment they received from their teams and the shaming of their names.
— Redeye (@PaulChaloner) November 24, 2018
They do not deserve to be further punished by a government asking for them to be removed from their teams.
Frankly, hit
Individual tournament organizers cannot be allowed to ban players from DPC events. If there is another Major in the Philippines, do they get to ban Chinese players in retaliation? Valve absolutely must step in.
— Nahaz (@NahazDota) November 24, 2018
move ti9 out of china
— Henrik Ahnberg (@AdmiralBulldog) November 24, 2018
C'mon China.... What are you doing?? ?♂️
— Peter Dager (@Peterpandam) November 24, 2018
Kira-kira apa langkah terbaik yang harus Valve lakukan menurut Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |