Kira-kira 'lebih dari dua hari, tapi kurang dari empat hari lagi', panggung Mercedes-Benz Arena di Shanghai, Cina jadi lokasi perhelatan event akbar DOTA 2 The International 2019.
Bagi mayoritas peserta, TI9 menjadi pengalaman baru. Sementara beberapa di antaranya akan melihat The International sebagai ujian yang tak kunjung mereka temukan jawabannya. Segelintir dari mereka mengejar kesempatan jadi yang pertama mengangkat piala Aegis of Champion untuk kedua kalinya!
? #TI9 pic.twitter.com/5CIMum4uMx
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) August 12, 2019
Apakah tahun ini 'kutukan' juara baru TI bisa dipecahkan? Yuk, kenalan dengan kontestan TI9 dan peluang mereka meraih piala tahun ini!
- OG
Juara 2018 kembali ke panggung utama dengan skuad yang sama. Artinya kelima pemain OG yakni Ana, Topson, Ceb, JerAx, dan Notail punya kans menjadi kampiun dua kali, secara beruntun pula.
Tapi apakah kisah Cinderella mereka bakal terulang lagi tahun ini? OG adalah tim pertama yang mematahkan kutukan juara bergilir antara timur dan barat. Kalau ada yang bisa mematahkan mitos "tidak ada juara TI dua kali", maka harusnya OG bisa mewujudkan itu.
Namun faktanya, OG tak banyak manggung di Pro Circuit musim ini. Mereka lebih memilih istirahat dari aktivitas rutin dan merebahkan mental. Sudah pasti OG akan merasa kagok saat pertandingan dimulai dan tim unggulan lainnya sudah lebih dulu masuk top gear. OG punya peluang 47% untuk mempertahankan gelar juaranya.
- Puppey
Hanya ada satu individu di Secret yang bisa merasakan dua kali menyentuh Aegis. Sosok ini adalah Clement Ivanov, alias Puppey. Kapten dari Secret terus mencari bibit unggul yang dibutuhkan demi ambisinya. Kali ini rasanya pas. Dia punya support yang hebat pada diri Yapzor, midlane terpercaya MidOne, offlaner kreatif dan jenius Zai, serta carry muda konsisten dengan potensi misteri, Nisha.
Sejak Secret terbentuk, Puppey tak pernah lagi merasakan dekat dengan trofi aegis. Mungkin satu-satunya kutukan yang harus dia benahi lebih dulu adalah mencapai top three di event The International. Puppey dan Secret tak henti-hentinya buat orang berharap. Dengan bakat dan komposisi sebaik ini harusnya mudah bagi mereka juara TI, layaknya mereka juara di turnamen lain. Mungkin peluang mereka akan membaik dan finish di tiga besar tahun ini.
The International 2019 Two-Time Hopefuls. #TI9 pic.twitter.com/T1LKDU06QB
— Wykrhm Reddy (@wykrhm) August 11, 2019
- Liquid
Juara 2017 pernah dijagokan menjuarai TI di kesempatan berikutnya. Sayang, masa itu adalah milik OG. Tahun ini, masih banyak fans yang berharap Liquid merebut takhta tim terbaik dunia. Apalagi dengan tambahan w33 yang pernah jadi runner-up, maka kualitas dan material pemain Liquid harusnya jadi jaminan.
Turnamen terakhir mereka, EPICENTER Major yang berakhir finish kedua jadi pembuktian lainnya bahwa minimal tiga besar adalah hasil paling minimal bagi Kuroky dan kawan-kawan. Peluang Liquid menjadi juara TI sekali lagi berkisar di angka 54%
- EG
Dari skuad 2015, cuma Sumail yang tersisa dari tim juara EG. Kedatangan S4, si otak dibalik keberhasilan Alliance di tahun 2013, menambah mental juara dan ketenangan dari skuad EG tahun ini.
Namun EG punya kutukan tersendiri, yakni Third Place Curse akibat kehadiran sang carry Areezy. Tak ayal tahun ini, EG diharapkan kembali menempati posisi yang sama. Peluang EG menjuarai TI sekali lagi dan membawa Sumail dan S4 sebagai juara dua kali cuma sekitar 52%, tapi persentase EG kembali dikutuk jadi tiga terbaik, 90%!
- Matumbaman
Dibuang Liquid namun kembali lagi ke TI dengan tim baru, Matumbaman terbukti bermental kuat layak baja. Bakat langkanya akan membuat tim semenjana jadi berkelas. Tapi realistis, Matu seorang tak cukup hadapi gempuran tim unggulan. Terhindar dari juru kunci rasanya sudah prestasi terbaik untuk Matu dan Chaos Esports Club. Kans Matu jadi melewati Liquid sebagai pemain dengan gelar Aegis dua kali cuma sebesar 11%.
- PPD
Sang komando, kapten, dan ahli strategi, PPD punya kelihaian taktis untuk membuat tim juara. Sayangnya, NiP cuma diisi pemain yang kehabisan potensi.
Ace, Fata, 33, dan Saksa adalah pemain bagus namun tidak ada lagi potensi mereka jadi lebih baik. Sehingga sampai kapanpun PPD tidak akan pernah jadi unggulan sejati bila disandingkan dengan tim terbaik dari yang paling baik. Kans terbaik mereka adalah bertahan di 10 besar ketimbang mempertaruhkan diri jadi juara TI9 yang persentasenya hanya 9%.
Siapa di antara mereka yang akan memecahkan kutukan juara The International?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |