Diam-diam Melejit, Free Fire Lewati Popularitas PUBGM

Rendy Lim
23/05/2019 14:00 WIB
Diam-diam Melejit, Free Fire Lewati Popularitas PUBGM
Free Fire Battlegrounds

Perebutan takhta gim penguasa genre battle royale untuk platform mobile memang masih dikuasai PUBGM. Ragam turnamen dengan skala bervariasi mulai dari lokal hingga internasional kian meningkatkan minat gamer untuk memainkan gim ini. Bahkan, PUBG Mobile ditahbiskan sebagai gim mobile paling populer di berbagai negara setelah duduki puncak Google Play Store dan iOS App Store.

Nah, kini ada pesaing yang secara 'diam-diam' mulai merongrong PUBGM dari aspek jumlah penonton pada turnamen internasionalnya. Gim tersebut adalah Free Fire, yang meski masih bisa dikatakan satu keluarga dengan PUBG Mobile (sama-sama di bawah Tencent), sebenarnya sudah rilis lebih dulu, yakni sejak tanggal 4 Desember 2017, atau sekitar 3 bulan sebelum PUBG Mobile diluncurkan secara global. 

RRQ Athena; PUBG Mobile Star Challenge 2018

PUBG Mobile mengadakan satu turnamen dengan skala internasional terbesar pada akhir tahun lalu, yakni PUBG Mobile Star Challenge. Turnamen yang berpuncak di Dubai tersebut memperebutkan prize pool sebesar 600.000 USD dan berhasil memunculkan RRQ Athena sebagai juaranya. Sementara itu, Free Fire mengadakan kompetisi skala internasional pertama mereka tahun ini, Free Fire World Cup 2019, menyediakan prize pool 100.000 USD, yang berhasil dijuarai oleh EVOS Capital.

Menariknya, meski memiliki selisih yang cukup besar dalam jumlah prize pool serta hype dari lokasi grand final-nya, Free Fire World Cup 2019 masih unggul dalam segi penonton ketimbang PUBG Mobile Star Challenge. Kok bisa? Berdasarkan data dari Esports Charts, Free Fire World Cup memiliki rata-rata penonton 630,931 dengan puncaknya menyentuh angka 1,003,946 penonton. Sedangkan, final PUBG Mobile Star Challenge  hanya memiliki rata-rata 174,992 penonton, dan 418,340 untuk puncaknya. 

Mayoritas penonton di Free Fire World Cup terbatas pada beberapa region saja. Sekitar 90% berasal dari Indonesia, Portugal, Spanyol, dan Vietnam. Tentunya ini mengejutkan orang-orang yang berada pada region di mana Free Fire tidak populer. Berbeda dengan PUBG Mobile yang menguasai region Eropa, North America, Middle East, dan Africa

Meskipun begitu, patut dibanggakan, mengingat ini adalah kali pertamanya Free Fire mengadakan kompetisi internasional. Apalagi dengan selisih prize pool yang cukup besar hingga promosi besar-besaran oleh PUBG Mobile, ternyata Free Fire masih bisa mendapatkan jumlah penonton yang lebih tinggi.

EVOS Capital; Free Fire World Cup 2019

Terlepas dari faktor turnamen, hal lain yang membuat Free Fire populer adalah kemampuannya untuk dimainkan hampir di segala tipe smartphone. Gim ini tidak menuntut spesifikasi yang tinggi seperti PUBG Mobile, sehingga para pemain di region SEA dengan smartphone-nya masih banyak yang 'kentang' maka bisa menikmati gim ini secara tenang. Selain itu, waktu bermain yang singkat yakni sekitar 10 menit juga menjadi salah satu alasan gimnya lebih diminati.

PUBG Mobile kembali mengadakan turnamen skala internasional tahun ini, PUBG Mobile Club Open dengan total prize pool 2,5 juta USD yang dibagi dalam 2 split. Sayangnya, Free Fire belum memiliki rencana apapun untuk turnamen besarnya. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, apakah tahun ini Free Fire akan kembali mengalahkan kepopuleran PUBG Mobile?