12 Sekolah dari Se-Indonesia Siap Berlaga di Free Fire GYC 2023 Jakarta

Billy Rifki
04/10/2023 01:06 WIB
12 Sekolah dari Se-Indonesia Siap Berlaga di Free Fire GYC 2023 Jakarta
Press release

Usai melalui rangkaian babak kualifikasi panjang, 12 tim sekolah siap membanggakan sekolah mereka di Grand Finals Garena Youth Championship (GYC) 2023 Free Fire, Minggu, 8 Oktober 2023 di Jakarta International Velodrome. Berasal dari berbagai daerah di Indonesia, 12 tim sekolah tersebut siap bertarung untuk memperebutkan gelar juara serta dana pendidikan senilai total Rp200 juta!

Sebanyak 12 tim sekolah yang lolos ke Grand Finals adalah tim terbaik dari 18 tim di fase League Phase GYC 2023 Free Fire yang berlangsung pada 19-28 September 2023. Sepanjang 2 pekan, 18 tim bertanding sebanyak dua kali dalam 3 hari pertandingan setiap pekannya. Secara total, setiap tim sekolah tersebut bertanding sebanyak 4 kali untuk memperebutkan poin sebanyak-banyaknya.

League Phase GYC 2023 Free Fire, menghadirkan persaingan ketat, terlihat dari selisih poin yang sangat tipis antara tim-tim pemuncak klasemen. SMK XI Lurah dari Jambi yang menduduki puncak klasemen dengan total 285 poin, hanya terpaut 5 poin saja dari SMAN 1 Semarapura dari Bali di posisi kedua. Sementara itu, SMAN 1 Amurang dari Sulawesi Utara menduduki peringkat ketiga dengan total 270 poin, hanya beda 15 poin dari puncak klasemen.

Persaingan ketat juga terjadi di papan bawah klasemen League Phase GYC 2023 Free Fire dan beberapa dari mereka harus pulang karena selisih poin yang sangat tipis. SMPN 10 Salatiga misalnya, meski sama-sama mengoleksi total 175 poin dengan MAN 1 Kota Kediri, tim tersebut gagal lolos ke babak Grand Final hanya karena kalah poin eliminasi. Di bawah mereka, SMK Pangeran Balikpapan juga harus menerima kekalahan hanya karena selisih 1 poin dari MAN 1 Kota Kediri.

Perbedaan poin yang cukup tipis menggambarkan betapa ketatnya persaingan di GYC 2023 Free Fire. Meski masih di level pelajar, semua tim telah menunjukkan semangat kompetitif dan sportivitas yang membanggakan. Mereka mampu berprestasi dan membanggkan sekolahnya, baik secara akademik maupun melalui bidang esports.

Adapun, daftar 12 tim yang lolos ke Grand Final GYC 2023 di Jakarta, adalah sebagai berikut:

  1. SMK IX Lurah (Jambi) - 285 poin

  2. SMAN 1 Semarapura (Bali) - 280 poin

  3. SMAN 1 Amurang (Manado) - 278 poin

  4. SMAN 7 Bengkulu (Bengkulu) - 267 poin

  5. SMKN 2 Singkawang (Singkawang) - 261 poin

  6. SMK Texar Klari (Cikarang) - 210 poin

  7. SMAN 1 Tidore Kepulauan (Ternate) - 204 poin

  8. SMKN 6 Pekanbaru (Pekanbaru) - 204 poin

  9. SMK Garuda Nusantara (Bekasi) - 188 poin

  10. SMKN 1 Krangkeng (Indramayu) - 181 poin

  11. SMK Raden Paku Wringinanom (Jombang) - 180 poin

  12. MAN 1 Kota Kediri (Madiun) - 175 poin

Seluruh tim di atas akan bertanding secara offline untuk pertama kalinya di Grand Final GYC, Minggu 8 Oktober 2023 di Jakarta International Velodrome. Semakin menantang bagi mereka, karena pertandingan ini akan diadakan di tempat dan hari yang sama dengan Grand Finals Free Fire Master League (FFML) Season 8.

Tidak hanya akan mendapatkan pengalaman kompetitif di level tertinggi, semua tim yang lolos ke Grand Finals juga akan mendapatkan beasiswa pendidikan dari Universitas Terbuka sebagai mitra Garena di GYC 2023 Free Fire. Selain itu, mereka juga akan memperebutkan gelar juara dan total dana pendidikan senilai Rp200 juta.

GYC 2023 Free Fire merupakan bagian dari inisiatif Garena Goes to School (GGTS) yang telah diadakan sejak 2017. GYC 2023 Free Fire merupakan turnamen esports pelajar pertama di Indonesia yang mensyaratkan nilai rapor minimum untuk berpartisipasi. Berlangsung sejak Juli 2023, event ini mendapatkan sambutan positif dengan pendaftar tercatat lebih dari 50.000 pelajar.

Seluruh rangkaian GYC 2023 Free Fire mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), dan 72 sekolah sebagai tuan rumah di 72 kota. Rangkaian GYC 2023 Free Fire juga didukung oleh Mamee Smax dan Universitas Terbuka.