Kisah Dokter Bedah Geluti Scene Pro Player di Free Fire!

Basitullah
15/11/2018 15:58 WIB
Kisah Dokter Bedah Geluti Scene Pro Player di Free Fire!
Esports.ID

Pada acara konferensi pers Free Fire Jakarta Invitationals 2018 (14/11), Esports.ID berkesempatan untuk ngobrol santai dengan salah satu pro player yang tak disangka-sangka merupakan dokter spesialis bedah. Diketahui memiliki nickname Fayad di game Free Fire Battlegrounds, ternyata Muslih Rachman merupakan seorang gamer yang tinggal di pulau Sulawesi, menurut dirinya adalah wilayah terpencil.

Seperti apa percakapan Esports.ID dengan Fayad? Langsung saja baca artikel ini sampai habis, karena sangat menginspirasi loh!


Fayad, Christian Wihananto, Oskar Syahbana

ESPORTS.ID: Halo Fayad!
FAYAD: Halo Esports.ID!

ESPORTS.ID: Bisa perkenalkan diri terlebih dahulu..
FAYAD: Saya Fayad, nama asli Muslih Rachman, seorang dokter spesialis bedah yang bertugas di pelosok Indonesia, Morowali, Sulawesi Tengah. Saya sendiri berdomisili di Sulawesi Selatan, tepatnya kota Makassar.

ESPORTS.ID: Ceritain dong bagaimana Fayad memulai semuanya, jadi dokter bedah sekaligus pro player Free Fire!
FAYAD: Jadi, bisa dibilang tempat tugas saya itu berada di daerah yang termasuk terpencil, jaringan pun sangat sulit di sana. Satu-satunya game yang waktu itu cukup dengan requirement dan jaringan yang ada di Morowali, ya yang saya temukan adalah Free Fire. Lama-kelamaan main, game ini selalu mengisi ketegangan antara saat menangani pasien, melakukan operasi, dan lain sebagainya. Semua saya tuangkan ke Free Fire.

Mulai jatuh cinta, greget, membentuk tim, ikut turnamen, kebersamaan terjalin, konsisten terus-menerus, akhirnya yang terjadi adalah apa yang kita cita-citakan sejak dulu. Melihat euforia game sebelah, battleground yang sama, kami pun punya harapan yang sama di mana Free Fire bisa seperti itu juga.

ESPORTS.ID: Bagaimana dengan benefit yang Fayad dapatkan dari menjadi pro player?
FAYAD: Kalau ditanya benefit, saya bisa menjawab lebih pada kepuasan diri sendiri. Bisa dibilang, kita sudah mencapai pada titik yang kita inginkan, kasarnya kita sudah cukup dikenal dengan prestasi, bukan sensasi.

ESPORTS.ID: Soal pendapat Fayad tentang stigma negatif terhadap game, ataupun esports?
FAYAD: Momen ini menjadi salah satu hal yang saya manfaatkan untuk fight back tentang stigma negatif akan esports. Saya sempat meninggalkan esports karena tuntutan dari orang tua untuk menyelesaikan pendidikan sebagai dokter. Jadi sebelum ini, saya dahulunya merupakan pro player dari game konsol, yaitu PES. Saya tinggalkan demi mengejar pendidikan sebagai dokter spesialis bedah.

Ternyata hidup saya tidak jauh-jauh dari itu. Setelah menekuni profesi sebagai dokter bedah, saya jatuh cinta kembali kepada hal yang membuat saya lebih hidup. Jadi dokter adalah profesi saya dan game adalah bagian hidup saya. Tentu ini bisa dibilang hal yang positif, karena terlihat jelas dari diri saya, di mana saya seorang profesional yang punya kehidupan sebagai pro player dan di sisi lain juga sebagai dokter.

Fayad /  Muslih Rachman

ESPORTS.ID: Caranya mengatur waktu latihan dan saat dinas sebagai dokter spesialis bedah?
FAYAD: Kami latihan 8 jam sehari, saya bekerja 12 jam dinas dan 12 jam on call. Jadi di waktu on call itu saya gunakan untuk latihan. Waktu istirahat, tentu saya tidak memusingkannya karena saya menjalani dengan happy, enjoy, dan menganggap ini sebagai pelatnas-nya lah.

ESPORTS.ID: Terakhir, harapan Fayad untuk esports di Indonesia sendiri, seperti apa?
FAYAD: Sudah waktunya esports tidak lagi dipandang sebelah mata. Pertama saat kita bicara soal benefit, tentu esports dari sisi manapun memberi penghasilan. Kita bicara dari yang paling kecil saja, hadiah turnamen. Dari sisi 'as a famous guild, clan', atau tim, kita bisa memanfaatkan dari streaming dan sebagainya, amazing lah dan kami pun sudah menikmati itu semua.

Kami ibaratnya memberikan contoh, silahkan diikuti yang baik dari ini. Bisa dibilang saya menjalani hidup full dengan game, namun tetap bisa mengimbanginya juga dengan real life saya sebagai spesialis dokter bedah.

Tutup Rayad mengakhiri sesi tanya jawab di acara konferensi pers Free Fire Jakarta Invitationals 2018. Sangat hebat ya pak dokter ini, bisa merangkap profesi yang cukup berat sekaligus dengan menekuni scene pro player. Bagaimana menurut pendapat Sobat Esports?

Fayad saat berbicara sebagai narasumber di konferensi pers Free Fire Jakarta Invitationals 2018