Bagaimana nasib talenta gamer Free Fire terbaik dari ajang audisi esports pertama di Indonesia, First Warriors? Delapan pemain yang terpilih sebagai skuad perdana First Raiders, divisi esports milik First Media, akhirnya dikumpulkan kembali dan mulai berlatih di Gaming House (GH) untuk jalani semua agenda latihan, serta beberapa jadwal turnamen ke depannya.
Datang dari berbagai daerah asal dan latar belakang, kedelapan pemain ini masing-masing mengusung mimpi dan hasrat besar pula untuk berjuang jadi pro player Free Fire yang disegani, bahkan sebagai tim tak terkalahkan nantinya. Beberapa mimpi itu tertuang dalam sesi wawancara kami bersama skuad First Raiders, di lokasi GH mereka!
Esports.ID: Hai Ubed, mau tahu dong apa saja kegiatanmu setelah pulang dari First Warriors kemarin?
Ubed: Masih maen, latihan-latihan aja bareng anak-anak sebelumnya, terus ikut turney online, pokoknya luangin waktu deh buat maen Free Fire.
Esports.ID: Bagaimana sih tanggapan keluarga dan teman-teman saat tahu kamu itu masuk skuad First Raiders?
Ubed: Alhamdulillah, keluarga senang, apalagi kan sebelumnya sudah niat mau resign kerja...tapi bukan gara-gara First Warriors ya berhenti kerja. Tadinya, orang tua sempat kayak berpikir ngapain sih resign, malah fokus ke dunia yang belum tentu begini. Tapi aku tetap percaya bakal bisa dapatin apa yang aku mau dari sini. Dan, buktinya sekarang bisa bersatu dengan rekan-rekan dan tim baru, plus dapat kontrak.
Esports.ID: Souza, sebagai pengalaman pertama menjajal dunia pro Free Fire, apakah ini sudah sesuai ekspektasi kamu?
Souza: Iya, memang dari dulu juga sih pengen banget punya tim inti, kayak tim esports begini. Latihan terus sampe gonta-ganti tim, akhirnya ada First Warriors terus coba-coba di situ. Eh, tahunya dikasih kemudahan dan kelancaran masuk grand final. Alhamdulillah dikontrak juga jadi First Raiders.
Esports.ID: Sebelum ini, apa kamu pernah apply ke tim esports dan masuk kompetisi pro?
Souza: Hmm, pernah sih coba-coba bareng tim dari regional Bandung, tapi yah mungkin belum rezeki dan ga ada kontrak, masih trial gitu.
Esports.ID: Kamu tuh termasuk cukup konsisten mainnya, apakah memang sudah jago dari awal, atau bagaimana?
Diwan: Kebetulan aku tuh ada pemain panutan sih dari guild, terus di sini sama rekan tim, si Ubed banyak ngajarin juga maen yang bagus-bagus. Bang Ubed juga ngajarin cara meluncur ke tempat-tempat yang pas gitu, nah saya belajar dari situ biar gampang culik musuh.
Esports.ID: Ada yang mungkin lebih spesifik ga, teknik baru yang kamu pelajari saat ikutan First Warriors?
Diwan: Saya sih sebagai support jadi sering latihan bagaimana saat rusher maju, dia udah ga perlu bilang apa-apa lagi tapi saya harus langsung siap berada di belakangnya, untuk backup.
Esports.ID: Kamu cukup mengenal banyak pemain pro Free Fire, apa sih tanggapan mereka dengan First Warriors?
ForgetYou: Banyak sih yang ngasih masukan dan pendapat, khusus dari mereka yang sudah lebih dulu mengalaminya. Kayak soal mengambil zona terlebih dahulu dan selalu melihat ke belakang buat hindarin jangan sampai terbokong. Menurut aku, First Warriors itu udah hype banget sih!
Esports.ID: Kamu terlihat dekat dengan keluarga, gabung First Raiders dan terpisah lama bakal jadi kendala nantinya?
ForgetYou: Kalau jadi kendala sih kayaknya engga ya. Cuman semua orang secara manusiawi kan pasti ada kangennya lah, jadi ya tinggal bagaimana atasi rasa kangennya saja.
Esports.ID: Kamu juara ketiga di First Warriors, dan chemistry bersama tim sudah cukup terbangun, apakah ada kekhawatiran saat bermain dengan anggota tim berbeda di First Raiders?
DarkL: Engga sih, soalnya dari waktu audisi pertama sampai grand final, timnya itu selalu ganti. Jadi kalau di First Raiders ini juga main dengan tim lain, semoga bisa tetap berbaur dan cepat beradaptasi.
Esports.ID: Kamu satu-satunya First Raiders dari kota Medan, pernah kebayang hidup merantau ke Jakarta demi gim?
DarkL: Kebayang sih engga, tapi tujuan saya memang mau ikut acara ini supaya dikontrak.
Esports.ID: Kamu bakalan tinggal lama di GH, latihan terus sepanjang hari. Takut bosan ga?
DarkL: Yah mungkin bosan, tapi sudah kewajiban kerja dan teken kontrak, jadi diusahakan biar jangan sampai bosan aja.
Esports.ID: Abim, satu-satunya dari tim kamu yang masuk First Raiders, apa sih perasaanmu saat diumumkan bahwa kamu terpilih?
Abim: Waktu di grand final itu, kayak engga percaya aja. Saya kira kayak dikerjain sama anak-anak yang bilang 'Elu lolos, Bim' dan masuk First Raiders. Baru abis itu, si Ubed meluk gua, sambil nangis tuh..katanya, 'Kita masuk First Raiders, Bim!', akhirnya gua percaya deh, apalagi banyak yang habis itu juga bilang begitu, kayak Kapten Liong dan Meri Olivia.
Esports.ID: Menjadi delapan orang terpilih dari 48 peserta First Warriors, artinya kalian juga mewakili harapan dari 40 orang lainnya, apakah kamu merasa terbebani?
Abim: Kalau perasaan terbebani sih engga ada ya, tapi aku berusaha jadi yang terbaik buat timku sekarang biar tunjukkin kalo aku masuk sini tuh engga sia-sia.
Esports.ID: Kamu adalah yang termuda di First Raiders, apakah kamu ada komitmen untuk berlatih secara serius di First Raiders?
TangCity: Kalau itu sih pasti, terutama saya ini sudah kayak yakin gitu bakal sukses dengan karir yang sekarang ini.
Esports.ID: Ada ga sih impian-impian yang kamu harapkan bisa dicapai dengan masuk First Raiders?
TangCity: Saya mau bawa First Raiders jadi tim yang tidak terkalahkan!
Esports.ID: Melihat kualitas pemain di First Warriors, lalu First Raiders, apakah sudah cukup melawan tim pro Free Fire yang ada sekarang?
Imbot: Saya percaya, karena ini sudah hasil pilihan terbaik dari 13.000 lebih pemain Free Fire seluruh Indonesia, dan delapan pemain di sini pasti pro semua orangnya.
Esports.ID: Kalau bisa memilih, tim pro mana yang ingin kamu hadapi, dan kira-kira masih bisa kalian kalahkan?
Imbot: Hmm..sekarang kan yang lagi dilihat banyak orang dan naik daun itu kayak Evos dan RRQ. Yah, semoga saja kita bisa menjadi saingan mereka dan memberi perlawanan terbaik.
Esports.ID: Kyle, sebagai manajer tim First Raiders, bisa tolong dijabarkan apa saja nih yang jadi rencana atau target jangka pendek, menengah, ataupun lebih jauh lagi ke depannya?
Kyle: Jangka pendeknya sendiri yang pasti kita akan fokus pada kepribadian pemain. Karena menurut saya, attitude itu nomer satu, misalnya dekat akan Tuhan, disiplin dan segala macam, maka skill bakal ngikut berikut rewardnya seperti juara, uang, fame, semua bakal diterimanya. Sementara jangka panjangnya, tentu saja skala internasional, kita mau bawa nama Indonesia dengan menangin turnamen-turnamen di luar negeri, sampai terkenal ke seluruh dunia. Karena, faktanya, Free Fire sudah masuk ke Brazil, bahkan kabarnya mau ekspansi ke Amerika juga. Jadi, kalau bisa kita juara di World Cup-nya, itu yang kita kejar pastinya!
Esports.ID: Model pelatihan atau jadwal latihan yang bakal diterapkan di First Raiders?
Kyle: Jadwal latihan pastinya ikuti standar pelatihan yang pernah saya terapkan sebelumnya, dengan mengacu seperti halnya di Korea, yang mana mereka latihan mereka sangat serius dan efesien selama 16 jam berlatih terus-menerus. Tapi kita ga bakal jiplak lama latihannya, melainkan sisi efesiensinya di mana kita bisa memaksimalkan beberapa strategi tim.
Esports.ID: Apakah termasuk jadwal latih tanding dengan beberapa tim profesional Free Fire?
Kyle: Yes, pastinya karena sparring itu sendiri satu tingkat di bawah turnamen, jadi semakin banyak melakukan latih tanding dengan tim pro maka mereka bisa lebih siap menghadapi turnamen yang diikuti pemain-pemain berskill. Oleh karenanya, sparring atau latih tanding adalah salah satu agenda paling utama kami.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|