Dua Kejutan Penutup Kualifikasi Kota Piala Presiden Esports!
Dipanggil CUPU, Tim Ini Bungkam SFI Critical!
Ada dua tim yang lakoni partai final dari babak kualifikasi regional di kota Pontianak. Satu bernama CUPU, dan satunya lagi SFI Critical. Bagi para fans Mobile Legends, dan mereka yang sering ikut mantau gelaran MPL, pastinya tidak sulit menebak tim mana yang lebih diunggulkan, sepakat?
Sebagai peserta kompetisi kasta tertinggi MLBB di Indonesia untuk musim tahun ini, atau MPL Season 3, maka kekuatan SFI tentunya sudah tidak diragukan lagi. Bahkan, kian mentereng ketika mereka berhasil mengunci kemenangan di gim pertama hanya dalam kisaran waktu 11 menit saja (skor 19-4).
Tapi, mungkin karena panas sering dipanggil tim 'Cupu' oleh pembawa acara ataupun tim caster di acara tersebut, tim ini pun lantas menggebrak pada dua gim berikutnya. Makan waktu 17 menit bagi tim CUPU untuk menutup partai kedua dengan skor akhir 26-15, guna memaksakan adanya gim ketiga sebagai partai hidup-mati.
Tampil sama-sama agresif pada gim ketiga, namun tim CUPU mulai terlihat unggul sejak menginjak mid-game berkat andil besar dari Helcurt dan juga Kadita. Termasuk meredam dahsyatnya hero Harith dan Karrie dari kubu SFI. Partai ini ditutup dengan rombongan tim CUPU yang merangsek masuk bersama Lord serta menjebol pertahanan terakhir SFI.
CUPU Bawa Pulang 25 Juta + Slot Grand Final!
Atas keberhasilannya, sebagai juara dari kualifikasi regional Pontianak, tim CUPU berhak menerima hadiah uang senilai 25 Juta Rupiah, dan satu tiket menuju babak Grand Final Piala Presiden Esports 2019!
"Pertandingan berjalan dramatis, tadi kita kalah lebih dulu karena ada kesalahan di draft. Alhamdulillah, babak kedua dan ketiga bisa bangkit karena tetap percaya satu sama lain, dan tidak saling menyalahkan anggota tim," ungkap Dimas, anggota tim CUPU, saat sesi tanya jawab. "Strategi yang kami terapkan pada babak ketiga bisa dibilang taktik gerilya, soalnya kita main tarik-ulur."
Nah, siapa yang masih berani bilang tim ini 'cupu'? Meski ada rumor yang menyebutkan bahwa tim CUPU merupakan divisi baru dari organisasi Saints Indo, namun anggota timnya sendiri sudah memastikan bahwa mereka tidak tergabung sebagai Saints Pontianak.
Final Regional Piala Presiden Esports kali ini pun turut dihadiri para stakeholder terkait, di antaranya Rachelle R. Rumawas, yang merupakan tenaga ahli Kantor Staf Presiden. Dia menuturkan bahwa perhelatan turnamen ini sudah berjalan sesuai harapan pemerintah.
"Turnamen ini sesuai dengan pemerintah yang ingin memberdayakan generasi muda lewat sektor apapun, dan salah satunya melalui Esport ini. Harapannya event ini bisa menumbuhkan sifat kreativitas, kejujuran dan sportivitas kepada para pemain," ujar Rachelle.
Tundukkan Victim Rivals, HUMBLE Wakili Bekasi!
Hari Minggu (3/3), tim HUMBLE yang berbasis di Bandung memperlihatkan permainan apik meski tidak diunggulkan saat menghadapi Victim Rivals di partai final kualifikasi regional Piala Presiden Esports 2019.
Victim Rivals, yang diperkuat sejumlah pemain pro dan telah bergelut lebih lama di ranah kompetisi Mobile Legends di Indonesia, harus mengakui tim beranggotakan mayoritas mahasiswa Universitas Telkom Bandung, dari berbagai jurusan.
Di babak pertama, tim Humble sukses mengunci kemenangan dengan skor 21-5 dalam waktu 11.18 menit. Partai diwarnai oleh keberhasilan DevKoch untuk melakukan Maniac, serta Schwann (keduanya dari kubu HUMBLE) yang dinobatkan sebagai MVP di pertandingan tersebut.
Partai selanjutnya, Victim Rivals tingkatkan permainannya dan mulai mengimbangi HUMBLE. Bahkan, mereka mampu memenangkan gim kedua ini dengan skor tipis, 18-17, dalam waktu 13.38 menit. Gelar MVP pun terbang ke kubu Victim Rivals, oleh Renbo yang gunakan Alice.
Namun, di gim penentuan, HUMBLE kembali ngegas dan pastikan gelar juara kualifikasi Bekasi dengan skor akhir 19-10 (waktu 20.35 menit). Sementara raihan MVP jadi milik Miracle, yang tunjukkan kegagahannya memakai hero Gusion.
Piala Presiden Esports: 'Road to Grand Final'!
Dengan hasil ini, berarti Piala Presiden Esports 2019 telah rampungkan keseluruhan babak kualifikasi regional, yang berlangsung di 8 kota besar; Palembang, Bali, Makassar, Solo, Manado, Surabaya, Pontianak, dan Bekasi. Catatan menariknya, selain tempat pelaksanaan terakhir, kota Bekasi juga menorehkan rekor pendaftar terbanyak, yakni mencapai 800 tim.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, Bapak H. De. Dani Ramdan, yang kebetulan hadir pada siaran langsung ini menyatakan, “Kami dari Kadispora siap menyambut dan menjadikan esports sebagai cabang olahraga baru. Jika sekarang kita punya 800 tim, target berikutnya Jawa Barat harus punya tim pro yang siap bertanding untuk tahun ini, dan tahun depan.”
“Kami sudah mempunyai juara dari 8 tim perwakilan setiap regional untuk ditandingkan di acara Grand Final pada tanggal 30-31 Maret 2019 nanti. Besok (hari ini – red) kita akan mulai kualifikasi terbuka dan sudah ada 966 tim yang mendaftar. Dari kualifikasi terbuka ini, lewat pertandingan Big Match, akan dicari 8 pemenang untuk melawan 8 tim perwakilan regional,” kata Rangga Danu, Wakil Ketua Organizing Committee IESPL.
Pertandingan BIG MATCH sendiri akan ditayangkan di Metro TV, pada hari Jumat, 15 dan 22 Maret 2019, pada pukul 13.00 – 15.00 WIB.
Related Article
0 KOMENTAR
| Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
|---|---|---|
|
Belum ada event
|
||
| Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
|---|---|---|
|
Belum ada event
|
||
| Video Pilihan | ||
|---|---|---|
|
|
||
