Rivaldi Fatah alias R7 adalah punggawa kepercayaan dari RRQ Hoshi. Sejatinya sudah berkiprah semasa MPL 4, sempat pula jadi coach, namun untuk musim ini perannya bakal lebih penting.
Eks pemain DOTA 2 ini dikenal sebagai offlaner yang disegani. Peran tersebut ia terjemahkan dengan fasih di ranah MOBA Analog. Sebagai bukti, ia sukses mempersembahkan kemenangan pertama RRQ melawan EVOS di MPL S5 pada Sabtu kemarin (8/2).
Permainan X.Borg dan Thamuz-nya tampil sesuai ekspektasi seorang offlaner yang mandiri dan berani. Apakah R7 sejatinya merasa kesulitan ketika bertransisi dari DOTA 2 ke Mobile Legends?
Dalam interview singkat bersama Esports.ID ia menjawab "adaptasinya sih ngga begitu sulit ya, tergantung suasananya aja". R7 pun tak menutupi ada ilmu DOTA 2 yang sangat membantunya bisa langsung nyetel di permainan ML tingkat tinggi.
Salah satunya adalah laning phase. Dalam DOTA 2, laning phase berperan penting menentukan keunggulan tim mendikte tempo permainan.
Pemain yang unggul dalam laning phase bisa memberikan kontribusi lebih kepada tim dengan gank atau pun farm yang baik.
Bagi offlaner sendiri, memiliki laning phase positif memberi beberapa keuntungan seperti, menyulitkan carry lawan farming. Ini berakibat pada terbatasnya bantuan dari hero support ke midlane atau jalur lain. Keuntungan lainnya adalah memberi ruang rekan setim mendapat lahan farming lebih leluasa.
Berbicara peluang MPL S5, R7 merasa yakin line up musim ini cukup untuk menaklukkan semua pesaing. Hanya saja ia mewanti-wanti agar RRQ Hoshi waspada dengan diri sendiri. "Kalau kita susah buat konsisten, ya musuh mana pun jadi susah." ucapnya.
Semoga dengan pengalaman R7 bisa membawa piala MPL kedua untuk RRQ ya Sobat Esports
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|