"Coach Spesialis Dadakan", Nasduk Cerita Proses Jadi Pelatih Bulls GPX

Billy Rifki
05/10/2023 02:06 WIB
"Coach Spesialis Dadakan", Nasduk Cerita Proses Jadi Pelatih Bulls GPX
Esports.ID Interview

Lama tak tersorot skena kompetisi elit MPL, Regi Kurniawan alias Nasi Uduk atau Nasduk terpantau menjadi juru taktik salah satu tim peserta Liga 1 Liga Nasional Esports 2023 yakni Bulls GPX. Coach dengan track record panjang di skena Mobile Legends ini pernah menukangi Alter Ego selama 4 musim MPL medio season 7-10, pernah juga jadi coach sementara di RRQ di season 11 dan banyak juga membuka kelas coaching untuk berbagai event.

Sebelum berada di Bulls GPX, Nasduk rupanya juga dipercaya jadi pelatih tim Holy Esports yang berkecimpung di Liga 2 LEN 2023. Sayangnya performa tim tersebut agak mengecewakan dan gagal promosi ke Liga 1 meski diperkuat banyak eks pro player dari EVOS. Ia menceritakan awalnya terjun ke Liga Esports Nasional mulai dari Holy Esports hingga kini di Bulls GPX.

"Kalau awalnya masuk Holy Esports dihubungi Chakim dan Panser dia nge-chat lah, butuh bantuan kan kaya ngecoach, draft dan lain-lain buat Liga Nasional. Gua nemenin Holy Esports dari Liga 3. Gua ngerasa sih pas di Liga 3 belum berasa banget persaingannya belum begitu intens. Pas di Liga 2, gua pun ngerasa persaingannya belum puncaknya, belum klimaksnya. Ternyata, di Liga 2 kita lumayan berdarah-darah, kemarin gue sempet ngerasa di level player sekelas mereka itu Liga 2 harusnya udah bukan (masalah)," ucap Nasduk saat di interview di wisma atlet Jaka Baring Sports City, Palembang.

Ia menambahkan, dari sudut pandang orang awam ia yakin pemain Holy Esports harusnya mampu mendominasi Liga 2, apalagi background pemain adalah jebolan dari MPL dan MDL. Rupanya, tim-tim lawan di Liga Nasional cukup menjanjikan dan potensial. Ia semakin yakin kalau di turnamen ini #jagoajanggacukup dan tiap peserta harus punya chemistry yang baik sebagai tim. Kegagalan Holy Esports di Liga 2 disebutnya karena ia dan tim kurang try hard dan terlalu fokus pada masalah out game dan in-game sehingga melupakan perkembangan gameplay tim itu sendiri.

Lepas dari Holy Esports, tak lama ia sudah gabung ke tim Bulls GPX yang bermain di Liga 1. Ia mengakui kalau keputusan tersebut dibuat sangat singkat menjurus mendadak. "Kalau dibilang dadakan, ya dadakan (jadi coach Bulls GPX). Dadakannya ngalahin pas jadi coach RRQ. Kayanya "coach spesialis dadakan" label baru buat gua haha," Sekilas info, Nasduk pernah menjadi juru latih RRQ di season MPL 11 saat dua staf coaching RRQ dibebastugaskan tiba-tiba saat itu.

Meski tak punya banyak waktu untuk menciptakan struktur ideal untuk GPX Bulls, Nasduk yakin dengan kualitas timnya bersaing di Liga 1. Walau terlihat punya tugas berat, ia cukup tenang memetakan masalah saat jadi coach tiba-tiba dibanding jadi coach yang ditunjuk dari awal. "Kalau jadi coach dadakan perbedaannya itu kita ikut alur, mereka maunya kaya gimana, mereka punya gameplay kita ngga bisa ubah banyak karena musuh utamanya waktu. Tapi kalau ngga dadakan atau terkonsep dari awal waktunya banyak, kita bisa bikin gameplay sendiri, kita ngikutin meta, atau ngikutin sistem MLBB sesuai patch. Tapi kalau dadakan kita bener-bener harus maksimalin potensi playernya di mana. Kita jadinya ngelawan sistem, ngelawan meta,"

Selain fokus membawa hasil terbaik untuk Bulls GPX, Nasduk punya misi tersendiri di Liga Esports Nasional, yakni untuk terus mengasah kemampuannya sebagai pelatih apalagi ia melihat pelatih-pelatih dari tim komunitas yang berpotensi jadi pelatih bagus. Di Liga 1 ini pun jadi panggung bukan cuma untuk pemain saja, tapi juga pelatih yang punya kemampuan dan mungkin bisa dilirik tim-tim top MPL di masa depan. 

"Kalau gua pribadi kenapa gua di Liga 1 ini, kalau tujuan jelas gua masih ingin bermain di M Series karena gua masih pengen ngerasain rasa yang pernah gua rasakan. Itu rasanya enak banget main di Kejuaraan Dunia. Entah itu M5 atau M6. Tapi kalau misi khusus, lebih ke gua ngga mau diam karena buktinya coach-coach di sini aja udah pada ngejar, kalau gua di rumah aja tanpa ikutan scrim atau turnamen gua bakal ketinggalan. Gimana gua mau ngejar mimpi gua? Jadi Liga 1 ini salah satu ajang pembuktian dan buat asah gua biar gua ngga tumpul," sambung Nasduk.

Mampukah Nasduk menyulap Bulls GPX menjadi tim disegani di Liga 1 LEN 2023?