Esports

Tidak Memiliki Izin Acara, Red Bull Coliseum Dibubarkan

Rendy Lim
31/10/2017 14:32 WIB
Tidak Memiliki Izin Acara, Red Bull Coliseum Dibubarkan

*Update terbaruFallout Gaming memberikan klarifikasi terhadap tuduhan yang diberikan bahwa mereka tidak memiliki izin untuk memyelenggarakan acara. Melalui postingan Facebook, mereka menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh MPSJ disebabkan oleh adanya dugaan membuat Cyber Cafe tanpa izin. Selain itu, terjadi kesalahan teknis dalam on-stage dan off-stage, sehingga Fallout Gaming harus mengambil keputusan untuk mengganti venue acara demi rampungnya turnamen Overwatch ataupun CS:GO.

Seyogianya, ajang bertajuk Red Bull Coliseum yang bertempat di Sunway Pyramid, Kuala Lumpur, Malaysia berlangsung mulai hari Jumat (27/10) sampai Minggu (29/10) kemarin. Tapi entah bagaimana kejadian persisnya, acara pamungkas yang seharusnya mempertandingkan partai final dari sejumlah game, terpaksa dihentikan di tengah jalan. Ada apa gerangan?

Di hari terakhir pelaksanaannya, turnamen Red Bull Coliseum ini harus berpindah lokasi ke Pantheon eSports Arena. Berdasarkan postingan dari Red Bull Malaysia, dikarenakan adanya 'technical issue' maka final match untuk Overwatch dan CS:GO beralih tempat ke venue baru yang lebih nyaman. Untungnya, final game DOTA 2 dan FIFA Online 3 sempat dirampungkan pada tempat semula.

Menurut rumor yang beredar, Fallout Gaming sebagai Event Organizer dari Red Bull Coliseum mendapatkan surat pemberitahuan yang meminta untuk menunjukkan izin perhelatan acara kepada MPSJ (pihak berwenang yang bertugas di Subang Jaya City, bagian selatan dari Petaling District). Fallout Gaming memang memiliki izin acara, namun terkait konten acara berupa turnamen eSports, perlu menyertakan izin berbeda.

MPSJ memberikan waktu dua jam kepada Fallout Gaming untuk membereskan semua perlengkapan yang ada dan memindahkannya sebelum disita oleh pihaknya. Setelah 'mengungsi' ke Pantheon eSports Arena, partai final yang tersisa untuk game Overwatch dan CS:GO pun dapat diselesaikan, sekaligus acara penutup dari event Red Bull Coliseum.

Setelah pengusutan lebih mendalam, selain kendala 'technical issue' ternyata masih ada masalah lain yang meliputi penyelenggaraan Red Bull Coliseum tahun ini. Pertama mengenai tidak terinstallnya game yang akan dipertandingkan dalam turnamen ini pada hardware. Bahkan kini mencuat kasus lain yang disampaikan oleh Sehwan Kim selaku CEO dari GameHome E.Sports Organization yang mempermasalahkan hal-hal mulai dari tidak terpenuhinya spesifikasi game dengan hardware yang disediakan oleh penyelenggara. Sampai yang paling parah adalah masalah tiket serta akomodasi, sebagaimana tertulis pada surat terbuka yang mengatasnamakan dirinya sebagai perwakilan dari GameHome.

Semoga ini semua bisa menjadi pelajaran untuk semua pihak yang terlibat dalam sebuah penyelenggaraan event ataupun turnamen game agar selalu mempersiapkan segala sesuatunya, mulai dari perangkat yang digunakan, izin penyelenggaraan, akomodasi peserta, dan hal-hal detil lainnya.