Melihat Kesuksesan Esports 2017 dari Perspektif Prize Pool

Rendy Lim
27/12/2017 11:18 WIB
Melihat Kesuksesan Esports 2017 dari Perspektif Prize Pool
Google Images

Pemberian hadiah dalam suatu turnamen game mulai membuka mata dunia sewaktu Dennis ‘Thresh’ Fong menjuarai turnamen Red Annihilation Quake, dimana dirinya menerima satu unit mobil Ferrari 328 milik sang CEO id Software, John Carmac. Seiring berjalannya waktu, prize pool setiap turnamen semakin meningkat, bahkan tim atau individu yang memenangkannya dapat pensiun dan menikmati hadiah mereka.

Salah satu turnamen yang tercatat memiliki prize pool terbesar adalah DOTA 2. Dengan model pengumpulan dana sebagai bagian dari total hadiah yang diberikan terbukti sudah berhasil mengumpulkan lebih dari 81 juta dolar AS atau sekitar 1 triliun rupiah, sejak The International pertama kali diselenggarakan 7 tahun lalu.

Mulai tahun 2013, saat Valve memperkenalkan compendium yang seperempat hasil penjualannya akan masuk ke prize pool TI, turnamen ini setiap tahunnya mendapatkan peningkatan nominal total hadiah dan tahun ini sudah mencapai 24 juta dolar AS atau setara 325 milyar rupiah.

Tahun lalu, mayoritas game eSports mengalami peningkatan dalam jumlah total hadiah yang disediakan. Lima game yang berada pada posisi teratas berhasil mempertahankan posisinya serta masing-masing mengalami peningkatan. Dari total 3622 turnamen eSports yang diselenggarakan sepanjang tahun 2017, sebanyak 852 diantaranya adalah CS:GO dengan prize pool keseluruhan mencapai 19 juta dolar AS atau kira-kira 257 milyar rupiah.

Penurunan terjadi pada franchise game Halo, dimana tahun ini menurun hingga 45% menjadi 1,7 juta dolar AS, yang tahun sebelumnya mencapai 3,2 juta dolar AS, dengan hanya mengadakan 11 turnamen dibandingkan periode tahun 2016 yang selenggarakan 34 turnanmen. Hearthstone juga mengalami penurunan sekitar 20% tahun ini untuk jumlah prize pool. Sebaliknya, peningkatan drastis terlihat pada game lainnya milik Blizzard, yakni Overwatch, sampai kisaran 70% jika dibandingkan total prize pool tahun lalu.

Tim DOTA 2 Berprestasi Kian 'Makmur' Berkat TI

Team Liquid yang berhasil menang dalam TI tahun ini peroleh 10.9 juta dolar AS dari kemenangan mereka. Total hadiah yang mereka dapatkan tahun ini, sebanyak 90% atau 12.12 juta dolar AS dari DOTA 2, sementara divisi lainnya di CS:GO, Overwatch, PUBG, FIFA, Super Smash Bros, SFV, Halo, Hearthstone, Heroes of the Storm, Quake, Starcraft II, dan Crash Royale, juga turut menyumbang.

Newbee yang merupakan tim tersukses kedua dalam pendapatan tahun ini berhasil mendapatkan 4.9 juta dolar AS, dan hampir keseluruhannya berasal dari turnamen DOTA 2, serta menyisakan kurang dari 50.000 dolar AS berkat kemenangan di cabang Heartstone, Overwatch, dan League of Legends (sebelum membubarkan tim dan tidak berpartisipasi dalam LPL 2018).

DOTA 2 masih menjadi eSports dengan prize pool tertinggi dan tim manapun yang berhasil meraih prestasi maksimal bakal mendapatkan uang kemenangan terbesar. Tahun 2018 tampaknya akan menjadi tahun yang cerah bagi dunia eSports dengan semakin meningkatnya prize pool serta variasi game yang dipertandingkan. Tampaknya tahun depan, kita akan melihat PUBG mulai masuk dan menjadi turnamen eSports favorit?