Esports

PhantomlOrd 'Baper' dan Minta Ganti Rugi ke Twitch

Christian Ponto
20/02/2018 11:04 WIB
PhantomlOrd 'Baper' dan Minta Ganti Rugi ke Twitch
James 'PhantomlOrd' Varga, streamer di Twitch yang kena ban permanen sejak 2016

James 'PhantomlOrd' Varga telah ajukan tuntutan hukum terhadap Twitch Interactive, sebagai perusahaan induk pemilik platform streaming populer, Twitch.tv, dan menuntut sejumlah ganti rugi materi yang diakibatkan adanya dugaan pelanggaran kontrak oleh pihak tertuduh.

PhantomlOrd, bersama sejawatnya seperti Trevor 'TmarTn' Martin dan Tom 'Syndicate' Cassel, adalah korban yang paling merasa dampaknya dari kasus skandal perjudian skin CS:GO, ketika Twitch akhirnya memutuskan hukuman ban permanen kepada mereka sejak 16 Juli 2016 silam.

Hingga saat ini, belum diketahui apa alasan sebenarnya Twitch memberikan ban permanen terhadap PhantomlOrd, tapi banyak pihak menduganya ada hubungan dengan pelanggaran terms of service (ToS) serta paparan dari livestream milik reporter eSports, Richard Lewis.

Dalam paparannya, Richard Lewis mengungkap adanya rekaman percakapan antara PhantomlOrd dan Duhau Joris, yakni developer dan juga kreator situs judi online, CSGOShuffle.com (yang kini sudah tidak aktif lagi), mengenai keterlibatan dan kemungkinan PhantomlOrd masuk sebagai jajaran pemilik situs tersebut.

Kasus perjudian skin CS:GO memang sempat ramai di sekitar tahun 2016, ketika masih sangat minim adanya pengawasan ataupun kontrol dari pihak-pihak terkait. Siapapun yang mempunyai akun di Steam dapat saja pergi ke salah satu situs judi online dan bertaruh menggunakan skin CS:GO miliknya.

Setelah adanya tuntutan hukum yang diajukan oleh Washington State Gambling Commission, serta tekanan dari pihak lain, Valve (pemilik sah CS:GO) menyampaikan kebijakan barunya bahwa per tanggal 13 Juli 2016, semua penggunaan OpenID API dan fungsi web serupa sebagaimana yang dimiliki oleh user di Steam pada situs yang berorientasi bisnis judi dianggap sebagai aksi pelanggaran EULA, dan oleh karena itu dilarang.

Berikutnya, Twitch pun memperbaharui peraturannya untuk menyelaraskan kebijakan dari Valve di atas, yang menegaskan bahwa semua pemakai fitur layanan streaming mereka tidak diijinkan menayangkan hal-hal berbau perjudian dengan menggunakan API milik Valve. Hal yang sebaliknya tidak dituruti oleh PhantomlOrd, dan dirinya tetap melakukan streaming dengan skin serta API dari Valve, sehingga akhirnya ia menerima ban permanen.

Nah, setelah lewat beberapa tahun tanpa adanya sanggahan atau bantahan terhadap tuduhan dari Richard Lewis, kini secara terbuka PhantomlOrd mengklaim semua tuduhan tersebut tidak benar adanya dan tidak juga berdasar fakta sesungguhnya.

Dalam laporannya, tertanggal 14 Februari 2018, di San Francisco Superior Court, PhantomlOrd ajukan lima bukti pendukungnya, yang mana tidak satu pun memperkarakan pernyataan Richard Lewis mengenai keterlibatannya dalam skandal judi skin via CSGOShuffle, namun lebih mengarah kepada kesalahan metode prosedural yang dilakukan pihak Twitch saat ban permanen dirinya.

Jadi, bagaimana sobat eSports.ID, apakah PhantomlOrd, meski tidak membantah keterlibatannya dalam kasus perjudian sebelumnya, tapi langkah dirinya untuk menuntut Twitch atas proses ban yang diterimanya termasuk sah-sah saja, atau sedikit berlebihan?