Genre Battle Royale Beranak Pinak, Game Empunya Tersisihkan

Billy Rifki
21/02/2018 10:17 WIB
Genre Battle Royale Beranak Pinak, Game Empunya Tersisihkan
esports edition

Tahun 2017, hingga awal tahun ini, tak disangkal lagi telah menjadi momen mekarnya ragam game bergenre Survival-Battle Royale. Meskipun jejak sejarahnya bisa dirunut lebih jauh sejak tahun 2012 ketika film Hunger Games booming, dan titel game macam Minecraft yang muncul sajikan nuansa permainan bertahan hidup, namun dobrakan sesungguhnya terjadi tahun lalu dengan kiat publisher luncurkan serial game yang benar-benar unik dan menarik penasaran para gamer.

Game fenomenal PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) yang rilis sejak bulan Maret 2017 via Early Access on Steam, dan langsung meroket menjadi game favorit dengan melampaui DOTA 2 maupun League of Legends dari jumlah siaran serta pemain aktifnya.

Di bulan Juli, kemudian hadir Fortnite sebagai satu pesaing baru yang naik ke permukaan. Game bertipe serupa yang pelan-pelan mengimbangi popularitas dari PUBG. Terlebih dengan fitur Free-to-Play yang menarik banyak pemain untuk mencoba bermain PUBG versi gratisan. Naiknya kedua titel tersebut kini memakan korban yang yang harus jadi pesakitan di balik tarian atraktif nan menghibur PUBG maupun Fornite.

Game yang tersisihkan adalah H1Z1, salah satu perintis genre survival yang rilis sejak 2015 silam. Sebelum ada dua pesaing barunya, H1Z1 seakan tanpa tandingan di lahan sejenis. Namun setelah euforia masif dari kedua game di atas, H1Z1 mulai kehilangan greget dan menjadikannya terpuruk.

Database pemain aktifnya berkurang secara drastis, hingga 90%, berdasarkan data dari insight.esportsobserver. Total stream pun terus menukik sepanjang dua tahun lalu. Angka tertingginya berada pada kisaran 855.000 jam per hari, sedangkan PUBG mencatatkan rata-rata 1,2 juta jam sejak rilis di bulan Maret 2017.

Sampai bulan Juli 2017, pemain H1Z1 sudah menipis hingga angka 87.000 pemain. Bahkan hitungan di bulan lalu, jumlah tersebut malah berkurang lebih dari 80%, dan hanya tersisa 9.500 pemain. Penurunan yang sangat mengkhawatirkan dan kenyataan suram bagi masa depan sang empunya game survival, sekaligus mengikis potensi awal H1Z1 sebagai kompetisi game yang menghibur dan menggoda bagi organisasi-organisasi eSports seperti Echo Fox, Cloud9, Counter-Logic Gaming, Luminousity Gaming, dan Rogue dengan tim divisi mereka.

Apakah kamu pernah memainkan H1Z1, dan mempunyai pendapat kenapa game cikal bakal genre survival battle royale ini malah terseok-seok? Mungkinkah H1Z1 masih dapat bertahan dari rongrongan kedua game populer masa kini, PUBG dan Fortnite?