Redefinisi Makna ‘Atletis’ Bagi Atlet eSports

Rendy Lim
06/04/2018 14:52 WIB
Redefinisi Makna ‘Atletis’ Bagi Atlet eSports
eSports athlete

Jika nenek moyang kita harus berburu untuk mendapatkan makanan dan bertahan hidup, pada generasi saat ini, kita hanya perlu membeli stok makanan sehari-hari di supermarket atau pasar. Dengan jumlah waktu senggang yang kita miliki saat ini, maka dibuatlah beragam olahraga tradisional yang kita kenal saat ini.

Olahraga tradisional mayoritas memerlukan kemampuan fisik yang kuat untuk dapat berparitisipasi dalam perlombaannya. Athleticism, kemampuan fisik yang mendefinisikan karakteristik dari seorang atlet yakni seperti tenaga, stamina, serta kecepatan. Kemampuan atletis tersebut berguna untuk membantu dalam memberikan performa terbaik dalam olahraga yang mereka tekuni.

Seperti olahraga panah yang memerlukan fokus dan akurasi untuk dapat menembak target, marathon yang memerlukan stamina dan kecepatan untuk dapat tetap menjaga momentum. Bagaimana dengan eSports? Bagaimana mendefinisikan makna atletis untuk para gamer yang berkompetisi pada olahraga digital?

Berkembangnya game dan unsur kompetisi

Pada awal mula masa video games, hal yang paling penting adalah menunjukkan kemampuan bermain game di mesin arcade dan menantang pemain lainnya di sana. Hal yang diperlombakan adalah siapa yang mampu mendapatkan skor tertinggi digame tersebut. Masa kejayaan mesin arcade adalah ketika Space Invaders, Pac-Man, dan Donkey Kong berhasil membuat banyak pemain rela menghabiskan uang dan waktu mereka untuk menjadi yang teratas di scoreboard.

Namun dengan berkurangnya popularitas arcade pada pertengahan tahun 80, arcade game mengalami masa kegelapan pada awal tahun 90an. Kali ini akibat kedatangan fighting game seperti Street Fighter dan Mortal Combat. Hal yang ditawarkan oleh fighting game berbeda kontras dengan game arcade lainnya pada masa jayanya.

Jika arcade game sebelumnya memberikan pertandingan player versus enemy (PVE), fighting game menawarkan pertandingan antara 2 individu player. Pertandingan antar individu ini tidak perlu waktu lama untuk menjadi populer dan pemainnya harus belajar lebih banyak hal, tidak hanya mempelajari mekanisme game tersebut, player harus membuat taktik-taktik dan mempelajari gaya permainan lawannya.

Masa Keemasan eSports

Berkembangnya permainan konsol serta evolusi dari game yang berkembang sangat pesat mengantarkan kita ke masa kini yakni online multiplayer. Jenis game seperti real time strategy (RTS), first-person shooter (FPS) dan fighting game semuanya masuk ke dalam online multiplayer pada tahun 2000an. Hal ini membuat player tidak hanya berkompetisi dengan pemain lokan seperti di arcade namun dengan pemain lainnya di seluruh dunia.

Turnamen eSports berhasil mendominasi dan menarik perhatian publik dalam beberapa tahun terakhir ini. Game-game seperti Dota2, League of Legends, Overwatch, serta CS:GO berhasil mengadakan event berskala internasional dan menarik perhatian penonton untuk datang secara langsung melihat para pro player berkompetisi.

Jumlah penonton yang berkembang dari masa ke masa, mulai dari melihat pertandingan antara 2 pemain di local arcade, kompetisi online yang ditonton melalui live streaming hingga kompetisi yang diselenggarakan secara langsung dan disaksikan oleh jutaan orang dari seluruh dunia, membuktikan saat ini eSports sedang berada pada masa kejayaannya.

Nilai Atletis para atlit eSports

Layaknya para atlet olahraga tradisional yang perlu melatih kemampuan atletis untuk dapat memberikan performa maksimal dalam olahraganya, hal yang sama juga berlaku pada atlet eSports.

Nilai-nilai atletis bagi para atlet eSports berkembang dan bertambah seiring dengan perkembangan tren dan teknologi dalam olahraga digital. pada speedrun yang mengharuskan player untuk menyelesaikan sebuah game dalam waktu yang secepat mungkin. Mereka yang bertanding di speedrun harus terlebih dahulu mempelajari mekanisme game, mencoba berbagai kemungkinan, memprediksi musuh, serta mengenali environment dari game tersebut.

Game Multiplayer Battle Online Arena (MOBA) ataupun game FPS dan genre lainnya yang populer dipertandingkan dalam kompetisi eSports memerlukan nilai atletis mulai dari mempelajari mekanisme dari environment dan karakter-karakter yang ada di game tersebut. Dengan mempelajari hal tersebut, player dapat menentukan strategi untuk mengalahkan karakter yang menjadi lawannya.

Selain itu, satu hal yang berbeda adalah kompetisi antar tim yang membuat satu individu dalam tim harus belajar banyak tentang tim lawan sama halnya dengan tim sendiri untuk dapat menentukan strategi mengalahkan lawannya. Jika dikalkulasi, kemungkinan tersebut tidaklah terbatas. Layaknya gaya permainan pada olahraga tradisional yang terbuka pada berbagai jenis gaya permainan, eSports juga demikian, selama atlet  tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan.

Kemampuan atletis yang dimiliki atlet eSports tidak terbatas dalam kemapuan fisik yang seringkali dikaitkan dengan atlit olahraga tradisional. Mereka mampu belajar, beradaptasi dan menciptakan berbagai kemungkinan baik dari mekanisme game hingga tim sendiri dan lawan-lawannya. Tidak cukup disana, mental yang dimiliki oleh para atlet eSports juga membuat mereka tetap fokus dan tidak mudah terganngu untuk membuat kesalahan-kesalahan kecil.

Hingga saat ini industri eSports masih berkembang berkat perkemabangn teknologi yang pesat mengantarkan kita ke kemungkinan yang tidak terduga di masa depan. Berangkat dari kompetisi atlit dalam olahraga tradisional, hingga kompetisi eSports saat ini, sobat eSports bagaimana prediksi kamu untuk eSports di masa depan?