Esports

Demi Mimpi Anak Jadi Atlet Esports, Giring Nidji Gagas IESPL - TBOF 2018

Billy Rifki
10/08/2018 21:33 WIB
Demi Mimpi Anak Jadi Atlet Esports, Giring Nidji Gagas IESPL - TBOF 2018
Indonesia E-Sports Premier League - TBOF 2018, Kick Off Now!

Bertempat di Hotel Pullman, Jakarta, Giring Ganesha, atau lebih beken dengan nama panggung Giring Nidji, meresmikan peluncuran dari IESPL (Indonesia E-Sports Premier League), hari Jumat (10/8). Turut dihadiri oleh ke-12 tim peserta untuk musim pertamanya, dengan didampingi CEO dari masing-masing organisasi, Nidji menyambut tamu undangan dengan presentasi enerjik layaknya saat konser.

Satu panggung bersama Herman Widjaja, VP of Engineering dari Tokopedia; Aswin Atonie, Head Marketing and Communication Cube TV; dan Edwin Nextwins, Sekjen dari IESPL; sang konseptor acara Giring pun buka paparannya mengenai turnamen liga eSports pertama di Indonesia ini dengan kisah tentang anaknya, Zidan.

Zidan kecil ternyata penggemar game Fortnite dan sering pula bermain Overwatch. Dia kemudian bercerita  pada sang ayah tentang mimpinya menjadi profesional gamer seperti Ninja, yang juga streamer Fortnite tersukses. Hal inilah yang makin mendorong Giring (President of IESPL) untuk menciptakan sebuah turnamen berkelanjutan sebagai wadah para gamer agar bisa sejahtera sekaligus membuktikan bahwa main game bukanlah hal yang remeh seperti dulu kala.

Gerilyanya menyambangi para CEO dari tim-tim peserta IESPL disambut antusias tinggi dan rasa optimis besar bahwa turnamen ini akan menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet mereka untuk bisa bersaing di jenjang lebih tinggi. Sampai hari ini pun, kegigihan Giring untuk menghidupkan semangat kompetisi dengan IESPL sangat nampak di saat peluncurannya hingga patut kita apresiasi upaya kerasnya. Hal senada diungkapkan pula para partner yang berdiri mendampinginya, bahwa mimpi kecil mereka menjadikan game sebagai profesi, kini bisa terwujud berkat IESPL.

Tim-tim yang terpilih menjadi peserta IESPL didasari pada sisi profesionalime dan aspek legalitas termasuk kontrak pemain. Dalam artian, pemain-pemain di tim tersebut sudah terjamin kesejahteraannya dan bukan sekedar kumpulan tim tanpa basis hukum yang jelas. Tim-tim peserta tersebut antara lain BOOM.ID, Recca Esports, EVOS Esports, NXL, Juggernaut, Capcorn, Rex Regum Qeon, Bigetron, Executioners, PG.BarracX, Alter Ego, dan juga The Prime NND.

Selepas sesi press conference, acara dilanjutkan dengan pertandingan Point Blank dan All-Star Match Mobile Legends: Bang Bang, antara pemain terpilih hasil voting melawan BERN Esports (dulu bernama Aether Main, Juara MSC 2018). Area luar Ballroom yang telah disulap menjadi arena megah kini padat pengunjung yang memperlihatkan suasana cengkrama para pro dari 12 tim elit asal Indonesia saling membaur, hingga melarutkan intensitas persaingan dengan balutan persahabatan.

Beberapa pesan Giring saat melakukan konferensi pers, antara lain, “Kalau ingin menjadi sesuatu, gamer atau apapun itu, jangan setengah-setengah. Harus fokus 100% atau tidak sama sekali”. Sebagaimana dirinya juga yang dulu bermimpi jadi anak band kemudian berhasil berkat kerja keras meski sempat diremehkan oleh ibunya. Giring juga berharap anak-anak muda di Indonesia, yang punya mimpi untuk menjadi gamer harus semakin tekun dan serius, berusaha menjadi yang terbaik. Peran IESPL adalah hadir untuk mewadahi potensi mereka.

Di minggu selanjutnya, IESPL akan digelar secara offline di Highground Café, Pantai Indah Kapuk. Namun jadwal yang berbarengan dengan Asian Games mengakibatkan penundaan sementara sampai bulan September demi menghormati perayaan olahraga terbesar se-Asia tersebut. Bentang turnamen akan bergulir sepanjang 22 minggu, atau sampai 25 Januari 2019, dengan jumlah pertandingan mencapai 660 match.

Mengenai formatnya sendiri, saat ini baru diketahui bahwa dari 4 cabang game yang dipertandingkan (DOTA 2, CS:GO, Mobile Legends, dan Point Blank), masing-masing bakal mengusung empat klasemen berbeda dengan perolehan poin bagi kemenangan berbuah 3 poin, seri 1, dan kalah 0. Semua poin dari tiap tim peserta akan diakumulasikan dan pemilik poin terbanyak di akhir musim berhak merengkuh titel juara umum IESPL.

Tim jawara pun nantinya berhak mendapatkan sharing terbesar dari total prize pool yang mencapai 1,9 Miliar Rupiah. Terkait dengan rumor gagalnya FIFA 18 menjadi cabang yang dipertandingkan, Giring menuturkan bahwa saat ini pihaknya masih berupaya memperjuangkan izin dari pihak developer (EA Sports) agar game tersebut tetap dapat diikutsertakan dalam IESPL.

Nah, sobat eSports, itu dia gambaran singkat tentang IESPL, turnamen berformat liga pertama dan terbesar di Indonesia. Dukung tim jagoanmu dengan menonton langsung di Highground Café, atau menyaksikan live stream-nya via Cube TV. Sudah siap untuk wujudkan mimpi masa kecilmu sebagai pemain pro terbaik tanah air dan berjuang di kancah lebih tinggi ke depannya?