Misi Jangka Panjang Ultimo Hombre untuk Gamer Indonesia

Billy Rifki
13/08/2018 02:07 WIB
Misi Jangka Panjang Ultimo Hombre untuk Gamer Indonesia
Esports.ID

Babak grand final Ultimo Hombre AXIS Pyramid League tuntas sudah hari Sabtu malam (11/8). Sepanjang hari sebelumnya sudah dilaksanakan beberapa cabang turnamen seperti Mobile Legends, DOTA 2, CS:GO, dan PUBG Mobile, hingga malam penentuan yang ramai dengan pengunjung serta hiburan di The Hall, Senayan City, Jakarta.


Booth PUBGm yang Ramai dengan Peserta & Pengunjung

Mengusung tema "Everyone can play, anyone can win", Ultimo Hombre menyasar pemain casual, gamer amatir yang jarang bahkan belum pernah sama sekali merasakan atmosfir kompetisi. Konsep turnamen terbuka dengan gaming zone terpisah membuat  para pengunjung bisa fokus mengikuti cabang apa yang mereka sukai.

Tentunya bukan sekedar menonton, Ultimo Hombre mengajak para pengunjung untuk main langsung beragam fasilitas hiburan bahkan mengikutsertakan mereka dalam turnamen yang bisa diikuti secara gratis.


Pengunjung Bisa Bermain Game Secara Gratis

Selain keempat game utama, ada juga pertandingan Tekken 8, Dragon Ball Z, FIFA 18, Beat Saber, Muzi Box, Mario Kart, hingga Pump It Up. Para pemenang dari turnamen tersebut berhak mendapatkan hadiah yang sangat menarik, mulai dari uang tunai total jutaan rupiah, gaming peripheral, merchandise, sampai PS4 Pro.

Bekerjasama dengan AXIS, pengunjung yang masuk mendapatkan kartu perdana untuk menunjang konektivitas gaming mereka agar semakin lancar. Di sela-sela penantian final terakhir yang berlangsung, dimeriahkan juga performa DJ dan acara coswalk competition yang jadi magnet tersendiri bagi penonton.

The Tournament

Tim XCN Gaming berhasil unjuk gigi dengan torehan 1 gelar juara (CS:GO), 1 runner-up (Mobile Legends) dan semifinal (DOTA 2) dari empat cabang utama yang dipertandingkan. Tim CS:GO XCN yang dimotori Adrian "adrnk1Ng" berhasil tampil gemilang dan menjadi juara setelah mengandaskan mimpi Bigetron di grand final. Meski tanpa diperkuat salah satu pemain andalannya BlaZek1Ng, nampaknya XCN Gaming masih terlalu tangguh untuk lawan-lawannya di ajang Ultimo Hombre.

Beralih ke Mobile Legends, Louvre yang menjadi favorit cabang Mobile Legends berhasil menunaikan ekspektasi penonton dengan keluar sebagai juara. Di final, Rmitchi Cs berhasil membuyarkan ambisi XCN Gaming merebut gelar keduanya. Meski harus puas tampil sebagai runner-up pencapaian tim XCN Gaming sepanjang turnamen bisa dibilang cukup bagus dengan mengandalkan strategi dan kerjasama tim yang padu.

Pertandingan tak kalah seru juga tersaji di game DOTA 2, Alter Ego dengan mengandalkan duet Keltuzhard - Mikoto berhasil keluar sebagai juara setelah di final mengalahkan "kuda hitam" Starlight. Sebelumnya di semi final, Visery yang kini memperkuat tim barunya Starlight secara mengejutkan berhasil mengalahkan mantan timnya XCN Gaming sekaligus memastikan satu tempat di final. 


Para Juara Cabang DOTA 2

Satu game tersisa namun paling ramai dan heboh, PUBG Mobile berhasil memunculkan Bigetron sebagai juara. Diperkuat mayoritas pemain dengan usia muda, Bigetron berhasil mempecundangi puluhan tim lainnya dan merebut gelar Ultimo Hombre (Last Man Standing).

Bicara tentang anyone can win, bukti nyata datang dari cabang Tekken 8, di mana kedua finalis mengatakan hanya iseng-iseng saja ikutan. Meski masih perlu disangsikan karena sempat-sempatnya membawa stick khusus fighting game, namun dia bersikeras kalau kedatangannya bukanlah suatu kesengajaan. Meski masih ada brand organisasi eSports terkenal seperti XCN, Bigetron, sampai Alter Ego, namun banyak juga tim dan nama-nama baru yang berhasil torehkan prestasi. Tentunya akan jadi modal berharga bagi mereka mengikuti turnamen lainnya.


Parade Sang Juara

Yang menarik, Ultimo Hombre bukanlah turnamen sekali selesai dan kabarnya mereka akan menggelar turnamen yang sama di kota-kota besar lainnya. Jadi para gamer daerah, persiapkan skill dan tim kamu, karena Ultimo Hombre akan hadir kembali dan target selanjutnya adalah Surabaya.

Bagaimana pendapatmu sobat eSports mengenai turnamen Ultimo Hombre yang lebih condong sebagai fasilitator para gamer amatir ketimbang tim ternama Indonesia?