Seorang calon senator di Filipina, bernama Bethaisda Lopez, pada hari Rabu (17/10) kemarin melancarkan 'serangan' dengan sesumbar akan memblokir game seperti DOTA 2 dan Clash of Clans (CoC), bila dirinya menang saat pemilu Filipina bulan Mei 2019 mendatang.
Mantan pengajar ini mendaftarkan diri sebagai calon anggota senat dan siap berpartisipasi dalam pemilihan presiden Filipina tahun depan. Lopez mengatakan game-game seperti DOTA 2 dan COC telah menghancurkan hidup anak-anak serta menyajikan konten seksual. Dia berharap dapat mengganti game tersebut dengan hal yang dapat meningkatkan pembelajaran sosial para anak belia.
Dalam pidatonya, Bethaisda Lopez menyebutkan bahwa semua kerja keras orang tua akan sia-sia jika anak mereka berhenti sekolah akibat terkena adiktif dalam bermain game, khususnya dari perangkat game mobile. Lopez juga tunjukkan akibat-akibat yang telah timbul akibat main game pada kehidupan dan keluarga mereka.
Scene eSports di Filipina memang terkenal sangat besar, bahkan dalam beberapa game, Filipina mendapatkan server mereka sendiri karena antusias para pemainnya yang sangat besar. Tapi bukan berarti tanpa masalah, karena baru-baru ini ada kasus yang menyebabkan dua gamer berusia muda di Filipina yang meninggal dan hilang tak lama setelah mengikuti turnamen DOTA.
Untungnya, kasus serupa seperti di atas tidak pernah terjadi di Indonesia yah sobat eSports, dan tampaknya scene eSports di tanah air malah lagi mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah seperti yang kita lihat belakangan ini.
Bagaimana pendapat sobat eSports? Apakah menurut kamu, beliau akan menjadi anggota senat di Filipina? Dan apakah keinginannya akan direalisasikan? Hmm...semoga saja tidak ya!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|