Esports

Musim Pertama JD.ID High School League 2019 Siap Digelar!

Basitullah
14/02/2019 12:02 WIB
Musim Pertama JD.ID High School League 2019 Siap Digelar!
JD.ID HSL 2019

Seri A liga esports antar Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) pertama di Indonesia, JD.ID High School League (JD.ID HSL) musim pertama 2019 segera digelar. Dua puluh tim esports SMA/SMK terbaik dari babak kualifikasi yang berakhir pada Desember 2018 akan merebutkan posisi terbaik serta mengamankan posisi guna bertanding di musim kedua liga seri A tahun 2019, yang akan mempertandingkan gim DOTA 2.

JD.ID sudah mengantongi daftar 20 tim esports dari masing-masing sekolah yang akan berkompetisi pada pertandingan DOTA 2 liga seri A musim pertama tahun ini, yaitu SMA Marsudirini Bekasi, SMA Bhakti Anindya Tangerang, SMAN 7 Bandung, SMAN 23 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 8 Malang, SMKN 1 Cipanas, SMKN 4 Bandung, SMAN 1 Surakarta, SMA/SMK Yadika 2 Jakarta, SMK 1 BPK Penabur Bandung, SMAN 1 Bandar Lampung, SMAN 1 Makassar, SMAN 10 Bandung, SMAN 15 Surabaya, SMAN 6 Cimahi, SMAN 9 Surabaya, SMAN 1 Sidoharjo, SMK Letris Indonesia 2 Jakarta, SMKN 8 Malang.

Selain mempertemukan 20 tim terbaik, pada musim pertama tahun ini, JD.ID HSL akan membuka kesempatan bagi 4 tim baru melalui jalur kualifikasi sebagai tim promosi yang menggantikan 4 tim terbawah dari liga seri A. Babak kualifikasi akan dilakukan melalui roadshow yang digelar pada 20 kota terpilih, yaitu Jakarta, Bandung, Bogor, Solo, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Surabaya, Malang, Blitar, Jember, Makassar, Lampung, Tanjung Pinang, Medan, Jambi, Palembang, Balikpapan, Samarinda, dan Denpasar.

Sama seperti penyelenggaraan tahun lalu, JD.ID HSL 2019 juga akan menggelar pertandingan ekshibisi untuk jenis gim Mobile Legends: Bang Bang. Pertandingan ekshibisi ini dapat diikuti oleh semua SMA/SMK di seluruh Indonesia.

Diana Tjong, Henry Yacob, Lucky Riyadi & Emereanus Prasetyo

"JD.ID HSL 2019 kami selenggarakan dengan tetap mengusung misi edukasi dalam rangka menguatkan karakter anak bangsa yang akan menjadi aktor utama dunia esports Indonesia masa depan. Kami berharap JD.ID HSL akan melahirkan talenta-talenta potensial yang memahami filosofi esports, berdedikasi, memiliki disiplin dan sportivitas tinggi, serta mampu berkontribusi positif terhadap perkembangan esports Indonesia. Konsep pertandingan, tata-cara pendaftaran, syarat perekrutan tim masing-masing sekolah, keterlibatan bersama siswa-guru-orangtua, hingga bentuk hadiah kami desain untuk selaras dengan misi yang kami usung," tutur Diana Tjong, Direktur Turnamen JD.ID HSL 2019.

Diana menambahkan, antusiasme tinggi dunia pendidikan Indonesia dalam menyukseskan penyelenggaraan JD.ID HSL 2018 diharapkan akan terus meningkat di tahun ini sehingga misi untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai positif esports makin terwujud.


Diana Tjong & Henry Yacob

"Esports menawarkan masa depan yang menjanjikan bagi generasi digital. Namun, tak bisa dipungkiri bahwa masih banyak anak-anak berpotensi dan bahkan pelaku industri yang belum memahami sepenuhnya cara yang tepat dalam menyiapkan anak-anak muda tersebut menjadi talenta esports yang berkualitas. JD.ID HSL secara konsisten akan terus mengedepankan edukasi dengan menyebarkan nilai-nilai sportivitas dan olimpisme agar talenta-talenta muda menekuni esports dengan tepat dan dunia esports Indonesia berkembang sesuai harapan," tambah Diana.

JD.ID sebagai salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia yang terafiliasi dengan JD.com kembali berkomitmen untuk memberikan dukungan optimal terhadap terselenggaranya kompetisi musim pertama 2019, liga esports antar pelajar SMA/SMK terbesar di tanah air.

"Keberhasilan penyelenggaraan JD.ID HSL 2018 yang meloloskan 20 tim terbaik yang kembali berlaga di liga seri A kompetisi musim pertama 2019 mendorong JD.ID untuk kembali mengambil bagian dalam liga musim 2019. Bagi JD.ID, keberhasilan tidak semata dilihat dari tingginya minat sekolah-sekolah untuk berkompetisi di liga esports antar sekolah mengenah atas ini, namun juga melihat keseriusan komitmen HSL dan keberhasilan platform ini dalam mengedepankan misi edukasi guna membangun karakter yang kuat yang sangat diperlukan untuk mengoptimalkan kemampuan teknis dan mental potensi-potensi esports Indonesia masa depan," tutur Henry Yacob, Head of Gaming and Computer Accessories JD.ID.


Henry Yacob

Menurut Henry, komitmen HSL tersebut sangat selaras dengan keseriusan misi JD.ID dalam 'Advancing Indonesia'. Pihaknya berharap, upaya menghadirkan ajang JD.ID HSL 2019 bagi anak-anak muda Indonesia dapat mendorong lahir dan tumbuhnya generasi yang sehat, cerdas, disiplin, berkomitmen, dan tangguh, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai autentisitas dalam setiap prestasi yang mereka ukir.

Emereanus Prasetyo, salah satu guru di SMA Marsudirini Bekasi, sebagai salah satu tim peserta JD.ID HSL 2019 ikut berkomentar, "Saya melihat kegiatan ini bagus sebagai pendekatan antar siswa, karena ternyata proses dalam menjalaninya para siswa tidak bekerja sendiri, sebelum bermain mereka berdiskusi banyak hal. Saya yang sama sekali tidak mengerti DOTA 2 tentu hanya menganggap ini sebuah game, tetapi saat tahu prosesnya seperti itu, akhirnya membuka pemahaman saya. Apalagi diperlukan kriteria ketat, untuk para siswa dapat mengikuti kegiatan ini, jadi tidak semata-mata suka game, tetapi akademisnya juga kami sangat perhatikan."

"Jadi, memang kebanyakan tim kami yang ikut JD.ID HSL 2018 merupakan siswa-siswa berprestasi. Sehingga akademis, serta bakat dan kemampuan mereka balance." tambahnya.


Diana Tjong, Henry Yacob, Lucky Riyadi, Emereanus Prasetyo

Lucky Riyadi, selaku kapten tim DOTA 2 SMA Marsudirini Bekasi, ceritakan tantangan yang dihadapinya sebagai peserta JD.ID HSL, "Pertama jadwal latihan, kita tidak menghitung jamnya, paling tidak kita menyisakan waktu satu hari khusus untuk latihan. Pinter-pinternya kita saja dalam mengatur waktu, meskipun kadang satu minggu belum tentu kita bisa latihan walau cuma satu kali. Karena tantangannya adalah untuk mengikuti lomba ini saja kita harus membuat surat pernyataan kalau nilai kita tidak boleh turun. Jadi, prioritas kita tetap pendidikan, biasanya kita mengerjakan tugas terlebih dahulu, belajar dahulu, baru saat sempat melakukan latihan."

JD.ID HSL 2019 didukung oleh brand terkemuka, seperti Logitech, Kapan Lagi Youniverse, TNC Indonesia serta diorganisir oleh YAMISOK dan MoobaTV. Kompetisi ini menyediakan hadiah total hingga 1,2 Milyar Rupiah untuk tiga musim pertandingan dengan hadiah yang disediakan berupa Lab Esports, serta subsidi untuk kegiatan Ekstrakurikuler Esports di sekolah.

Tertarik ikutan? Langsung cek di http://www.ihsl.id/.