Setelah kejadian apes sebelumnya, di mana Shroud alami kecelakaan yang mengharuskannya naik meja operasi, banyak fans khawatir bahwa dirinya akan jadi kurang jago (kena nerf!) karena operasi di sikunya diyakini bakal sedikit mempengaruhi permainan terbaik dari sang dewa shooter ini.
Bagi para fans Shroud, tenang saja karena jagoan kamu belum tentu jadi cupu kok! Soalnya, meski jalani operasi, ketiga atlet esports di bawah ini malah buktikan karir profesional mereka tidak habis, bahkan malah memotivasinya untuk berprestasi lebih tinggi. Siapa saja sih mereka?
Clinton "Fear" Loomis
"The Old Man" julukannya! Atlet satu ini sudah dikategorikan sebagai salah satu veteran DOTA 2, bahkan sejak masih zaman DotA. Saat ini, umurnya sudah menyentuh angka 31 tahun dan masa bakti profesionalnya telah masuk tahun ke-14. Dia masih bersaing kompetitif dengan talenta muda berbakat bahkan bantu memoles beberapa di antarnya menjadi yang terbaik.
Salah satunya adalah Sumail, sosok "anak" yang membantu Fear meraih supremasi dengan memenangkan The International 2015. Namun jangan kira usaha Fear mulus-mulus saja. Dia sempat menimbang untuk pensiun setelah terkena cidera parah di bagian lengannya sebelum trofi Aegis of Champion itu berhasil direbutnya.
I haven't been playing because I a serious case of mouse elbow that needs to heal. @masondota will be playing in my stead for the next weeks
— Clinton Loomis (@FearDotA) March 22, 2014
Di tahun 2014, profesinya sebagai atlet esports memberi dampak buruk pada lengannya. Dia pun harus jalani proses penyembuhan selama enam minggu namun gagal pulih total. Dirinya juga terpaksa melewatkan The International 2014, hingga timnya, Evil Geniuses, berlaga dengan pemain pengganti. Fear tak menyerah, motivasinya mengalahkan rasa sakit di tangannya.
Fear kembali lagi di The International 2015 dan menempati posisi carry. Banyak yang ragu apakah Fear mampu mengemban tugas tersebut karena banyak orang berpikir peran tersebut terlalu penting. Untuk orang yang sudah "usang dan rusak" seperti Fear, sebaiknya bermain support saja. Namun Fear membuktikan cidera bukan penghalang, karena konsistensi dan pengalamannya menjadi senjata utama untuk meraih reputasi paling bergengsi di jagat DOTA 2 dunia.
Olof "olofmeister" Kajbjer
Legenda CS:GO asal Swedia ini ditakuti karena permainan uniknya mencatatkan rasio kill tinggi menggunakan pistol seperti Tec-9. Dia juga satu-satunya pemain yang sukses menembus playoff di semua kejuaraan Major CS:GO. Namun semua itu hampir saja usai andai dia tak mengatasi cidera yang menimpanya.
Due to personal reasons I want to keep personal I needed some time off, some stuff are more important then cs in the end.
— Olof Kajbjer (@olofmeister) April 1, 2018
And showing what great guys the team and the org are they are giving me some time off, in the meantime I’m 100% @OfficialXizt will kick some ass for me❤️?
Olof saat itu masih berkostum Fnatic, selang beberapa waktu setelah MLG Major Championship: Columbus 2016, dia harus menepi akibat cidera. Dia sendiri menuturkan cidera itu sudah terasa saat turnamen, bahkan jadi penyebab malprestasi Fnatic saat itu, finis di luar empat besar untuk sekian lama. Olof sempat tak percaya diri untuk bermain karena rasa sakit yang ia alami mengganggu permainannya.
Fnatic pun harus absen di turnamen selanjutnya untuk membantu penyembuhan Olof, dan menggantinya sementara waktu. Lantas apakah cidera itu kini menjatuhkannya? Tidak. Olof tetap berkarir melanjutkan kisahnya bersama FaZe Clan di tahun 2017. Bakat dan determinasinya membuahkan beberapa gelar bergengsi seperti ESL One New York 2017, ELEAGUE CS:GO Premier 2017, Esports Championship Series Season 4 dan Epicenter 2018.
Paul "sOAZ" Boyer
Pria 25 tahun berkebangsaan Prancis ini merupakan satu-satunya pemain Eropa yang masuk dalam 25 besar atlet profesional League of Legends berpendapatan tertinggi versi esportsearnings. Dia pernah punya kesempatan meruntuhkan kedigdayaan Cina dan Korea pada LOL World Championship 2018. Sayang, hal itu belum tercapai.
Bersama Fnatic, posisi runner-up di turnamen tersakral LOL tersebut adalah raihan tertingginya. Namun 8 bulan sebelumnya, karir sOAZ sempat 'nyaris' meredup karena alami cidera.
hey guys, it's a really unfortunate circumstance but i won't be playing any of the games during playoffs due to a hand issue. i will still travel to copenhagen with the team to help them as much as possible and hopefully lift the trophy with them ! pic.twitter.com/E9zwYQEzPq
— Paul Boyer (@sOAZ) March 28, 2018
Di tengah berlangsungnya playoff EU LCS di bulan Maret 2018, sOAZ tiba-tiba mengumumkan kalau dirinya terpaksa mundur dari turnamen karena cidera. Operasi jadi jalan pilihan untuk menyembuhkan cideranya. Beruntung proses tersebut hanya memakan waktu beberapa minggu.
Dia kembali membela Fnatic pada 2018 Mid-Season Invitational, bahkan menyabet tiga kali peringkat pertama di Rift Rivals 2018 NA-EU, EU LCS 2018 Summer, dan EU LCS 2018 Playoff sebelum menjadi terbaik kedua di LOL World Championships.
sOAZ adalah salah satu pemain profesional LOL dengan masa bakti terlama. Karirnya dimulai tahun 2010 bersama tim Against All Authority, dan kini dia tergabung dengan Misfits Gaming.
Nah, itu dia beberapa permain profesional yang tetap berprestasi walau sempat diterpa cidera. Jadi tetap optimis saja deh kalau Shroud bakal tetep gokil permainannya sehabis operasi, oke sobat esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|