Sepak Terjang Clinton, Dari ONIC Esports Kini Ketua Umum AVGI

Teka-teki kepergian mantan owner ONIC Esports, Rob Clinton Kardinal akhirnya terjawab sudah. Keputusan pria yang juga kerap dipanggil RCK ini untuk meninggalkan tim kesayangannya ternyata untuk mengemban tanggung jawab lebih tinggi, yakni memajukan industri esports tanah air! Dalam acara Press Conference yang digelar di Red Top Hotel (16/7), Clinton didapuk sebagai Ketua Umum Asosiasi Olahraga Video Games Indonesia (AVGI).

AVGI sendiri merupakan Lembaga lembaga independen dan profesional yang berkomitmen memajukan industri olahraga elektronik (esports) di Indonesia. Seremoni pelantikan Clinton dan pengurus pusat AVGI ini dihadiri sejumlah pejabat negara dan tokoh esports, seperti Bapak Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika), Bapak Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan), dan Robert Kardinal (Anggota DPR).

Sepak terjang Clinton sendiri di dunia esports berawal sejak mendirikan ONIC Esports. Pria yang digosipkan menjalin hubungan spesial dengan Chelsea Islan ini sukses mengantarkan ONIC jadi tim terkuat Indonesia saat ini. Sempat gagal menuai gelar juara di debut MPL Season 2, ONIC berhasil menjelma menjadi tim tak terkalahkan hingga puncaknya merebut gelar juara di MPL S3, Piala Presiden Esports, dan MSC 2019.

source: ONIC Esports

Diakui Clinton, meski memiliki potensi yang sangat besar, industri olahraga elektronik (esports) di Indonesia masih perlu dilakukan penyusunan standarisasi, benchmarking, hingga regulasi. Hal inilah yang mendorong Clinton mau menerima mandat sebagai ketua umum AVGI untuk berkontribusi aktif dan langsung dalam perkembangan industri esports di tanah air.

Tak hanya di dunia esports, pria yang sempat mengenyam pendidikan di UI dan universitas luar negeri ini pun mulai merambah dunia politik dengan menjadi calon legislatif (caleg) DKI Jakarta pada PEMILU 2019, mengikuti jejak sang Ayah, Robert Kardinal yang merupakan anggota DPR RI.

Rob Kardinal kala kampanye PEMILU 2019, source: google

Keberanian Clinton untuk meninggalkan ONIC Esports, kemudian mendirikan AVGI layak diapresiasi. Saat ini AVGI mengklaim telah memiliki 19 pengurus daerah, yang akan terus bertambah dalam waktu dekat. Berbagai permasalahan seperti kontrak pemain, jadwal event yang sering bertabrakan, hingga standarisasi untuk menjadi atlet esports tentu masih menjadi pekerjaan rumah bagi para pelaku industri esports tanah air.

Bagaimana menurut Sobat Esports, apakah kehadiran AVGI mampu membawa perubahan positif dalam industri esports di Indonesia?