Kasus penembakan massal yang terjadi di Texas dan Ohio, akhir pekan lalu, memunculkan berbagai pendapat dari para politisi. Sekitar 31 orang menjadi korban dalam peristiwa tersebut dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyebutkan bahwa kekerasan dalam gim adalah penyebab dari kejadian ini.
Tidak hanya itu, Wakil Gubernur Texas, Dan Patrick, juga ikut menyalahkan industri gim yang disebutkan lebih besar dari bisnis film dan musik digabungkan, serta menuduh gim telah mengajarkan orang membunuh.
Here's part of Texas Lt. Gov Dan Patrick's appearance on Fox & Friends, where he uses the El Paso shooting to call for federal government intervention in the video game industry, more prayer in schools, and more saluting the flag, among other things. pic.twitter.com/8xqkEyvvH7
— John Whitehouse (@existentialfish) August 4, 2019
Menurut Dan Patrick, penembak di Texas meninggalkan semacam manifesto yang disinyalir adalah referensi dari Call of Duty. Dirinya kemudian menyebutkan bahwa aksi penembakan itu dipengaruhi oleh kekerasan dalam gim dan media sosial.
Mantan agen FBI, Maureen O’Connell juga menyerukan pendapat yang sama dengan mengatakan bahwa para penembak mungkin menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain gim seperti Fortnite yang picu tindakan non-manusiawi yakni 'meledakkan' kepala orang.
Sayangnya, tudingan dari para politisi ini tidak didukung dengan bukti riset yang kuat. Berbagai penelitian sudah dilakukan dan menunjukkan hasil bahwa konsumsi kekerasan di media sosial tidak berpengaruh pada peningkatan kejahatan di kehidupan sosial masyarakat.
Meskipun topik ini sudah sering terangkat ke publik dan para pembuat kebijakan, serta pengawas hukum, kurangnya pembuktian kalau tidak ada korelasi antar dua hal ini membuat video gim masih kerap dituduh sebagai penyebab dari berbagai tindak kekerasan.
Fox News, others in the media, and politicians are already blaming specifically video games and FPS games including FORTNITE of all things for yet another awful multiple mass shootings here in America, in Dayton and El Paso
— Rod Breslau (@Slasher) August 4, 2019
video game guns don't kill people, real guns do pic.twitter.com/Y5sq0nPH23
Tidak hanya di Amerika Serikat, ketakutan akan pengaruh buruk gim yang berdampak pada tindak kekerasan juga sudah ditemukan di Indonesia. Jika Fortnite sering dituduh sebagai penyebabnya, maka PUBG Mobile juga alami hal serupa di sini. Pemerintah provinsi di Aceh saat ini sudah memberikan label haram untuk gim PUBG di kota serambi mekah tersebut meski belum ada hukuman bagi mereka yang tertangkap melanggar.
Sepertinya tuduhan atas kasus kekerasan ataupun terorisme kepada gim masih akan sering kita temui. Jadi tugas kita sebagai individu yang berada di komunitas ini untuk turut andil menghadirkan kesan positif tentang gim kepada masyarakat. Bagaimana pendapatmu, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|