Semalam (2/9), via akun sosmed-nya, IESPA mengumumkan deretan pemain yang bakal mewakili Indonesia di SEA Games 2019, untuk kategori esports. Proses penyisihan, seleksi, dan bootcamp pelatnas dipercaya telah membentuk struktur tim terbaik di mana atlet-atlet ini akan berjuang demi #EmasUntukIndonesia.
Adapun atlet-atlet ini akan bertanding dalam enam cabor esports terpilih, yakni DOTA 2, Mobile Legends, StarCraft II, Arena of Valor, Tekken 7, dan Hearthstone. Siapa sajakah mereka?
PG.BarracX terpilih sebagai wakil bangsa untuk cabang DOTA 2 usai menumbangkan EVOS dan pemenang IENC, Binus University. Tim yang telah padu ini akan dibimbing secara strategi oleh Jose Darcy, yang dikenal sebagai ahlinya micro player dengan hero andalannya; Visage, Chen, Lone Druid, serta Enchantress.
Selain itu, kehadiran mantan support 4 BOOM.ID Tri "Jhocam" Kuncoro bakal menambah daya gedor PG.BarracX dengan kreativitas playmaking-nya.
Ada yang menarik dari line-up timnas Mobleg. Tanpa kehadiran midlaner ONIC Udil Surbakti pastinya menjadi pertanyaan besar di benak publik. Namun, berdasarkan hasil program bootcamp, Udil tampaknya tak tampil maksimal sehingga kesempatan membela bangsa direbut pemain lain yang kebetulan bermain lebih oke.
Terlebih lagi, ONIC juga sedang tersendat akhir-akhir ini dengan buntut dua kekalahan telak di MPL S4. Setidaknya masih ada Drian dan Antimage yang lebih konsisten. Sekilas, timnas Mobile Legends merupakan kombinasi antara ONIC dan EVOS. Apa yang terjadi pada pentolan dari tim lain yah?
Masih belum ada perwakilan yang lebih baik dari Jothree dan Douahou untuk kategori Hearthstone. Secara mereka adalah wakil Indonesia di Asian Games, bahkan Jothree jadi salah satu kisah membanggakan dengan torehan medalinya.
Berada di samping mereka adalah sang pelatih Novan, alias Nexok40, yang juga tak asing berperan di balik layar. Dia telah memberi masukan berarti untuk Jothree dan Douahou di perhelatan Asian Games.
Dari kubu AOV, tidak perlu lagi rasanya timnas Indonesia copot pasang dengan pemain lain. EVOS telah membuktikan berulang kali bahwa mereka adalah tim AOV terbaik di bumi nusantara.
SEA Games jadi kesempatan langka bagi mereka untuk menunjukkan bahwa AOV Indonesia masih layak disegani dan masih patut dilestarikan lagi.
Meat dan TJ adalah dua orang peserta terbaik dari seleksi IENC lalu. Meat sempat tumbang oleh TJ dan memaksanya berjuang dari loser bracket. Untungnya, Meat masih berhasil membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik di kancah nasional. Bram Arman selaku manajer timnas dan juga Co-Founder Advance Guard optimis skuad ini mampu meraih tiga besar di cabang Tekken 7 Sea Games 2019.
Serupa dengan Heartstone, StarCraft II tak memerlukan seleksi seperti cabang lainnya. Mereka didasari pada prestasi yang pernah diraih. Quantel memenuhi kriteria dengan memiliki ranking Grand Master dan didaulat sebagai pemain terbaik tanah air. Sementara Deruziel ada di Master 1 dan pernah menjadi wakil Indonesia di WESG 2017.
Itu dia line-up lengkap kontingen timnas Indonesia kategori esports. Perlu diingat, format seleksi untuk timnas ini lebih mengedepankan pencarian tim ketimbang atlet perorangan karena dipercaya lebih padu, sehingga tak membuang banyak waktu dalam mencari chemistry.
Apa pendapatmu tentang wakil timnas esports Indonesia, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|