Dalam beberapa hari ke depan, umat muslim akan merayakan momen Lebaran usai menjalani ibadah puasa Ramadhan. Bagi gamer, saat-saat puasa adalah ujian yang berat karena harus menahan hawa emosi dari party random yang noob, mereka menahan haus dan lapar sembari karantina mandiri dari COVID-19
Namun, masih banyak kita temukan gamer yang tak ada ubahnya bersikap merugikan. Padahal, barangsiapa gamer yang menyelesaikan bulan Ramadhan dengan baik, niscaya mereka akan jadi pribadi yang lebih bijak secara individu maupun sosial. Nah, mumpung sebentar lagi lebaran, yuk kita muhasabah diri dan tinggalkan sifat-sifat toxic gamer berikut ini:
EMOSIAN
Gamer identik dengan emosi atau marah-marah tidak jelas. Saking sepelenya, hal ini seakan lumrah bagi gamer manapun ketika bermain game apapun. Ada yang emosi karena temannya kurang skillful, ada yang marah karena hero andalannya diambil, ada yang teriak-teriak karena too soon dan banyak contoh emosional lainnya.
Namun, untuk gamer yang menjalankan puasa, sifat emosi harus diredam agar puasa mereka tidak batal. Seberat apapun ujian main ranked di Mobile Legends, AOV atau DOTA 2, mereka harus tetap tenang bermain meski ujung-ujungnya kalah juga.
Tapi bukan berarti selesai berpuasa kita bisa kembali jadi pribadi yang sumbu pendek, alangkah lebih baik bila kita tetap tenang dan sabar meskipun sedang tidak berpuasa.
TOXIC
Gamer toxic sangat merugikan orang lain. Mereka bisa melakukan banyak hal untuk membuat game kehilangan kesenangannya. Misalnya ada yang afk, sengaja feed atau trolling teman secara sadar.
Tahukah kamu? Dalam Islam, Nabi pernah bersabda kalau hukuman bagi orang yang menganiaya dan merugikan orang lain seperti perilaku toxic menyebabkan amal shalihmu diambil sebagai pengganti penganiayaannya. Kalau kamu saat ditimbang tidak punya amal baik karena sudah terbiasa toxic setiap hari bahkan ke orang-orang sekitar, maka keburukan dari orang yang teraniaya akan dilimpahkan kepadamu kelak.
Sobat Esports gamaukan hal itu terjadi karena kalian sering toxic?
BERKATA KASAR
Salah satu sifat gamer yang paling menyedihkan adalah mudahnya mereka menjelekan orang sesuka hati. Hanya karena media sosial termasuk komunikasi dalam game tidak memiliki batasan hukum atau sanksi nyata yang tegas, bukan berarti gamer bisa bertindak sesukanya dan melukai orang lain dengan lisan atau tulisan yang menyakiti.
source: Medium.com
Di bulan Ramadhan, tak cuma menahan hawa nafsu, lisan dari orang yang menjalankannya pun turut dijaga. Apalagi, saat hari perhitungan nanti, jari jemari kalian bakal "berbicara" tentang tindak apa saja yang pernah kamu lakukan untuk perbuatan merugikan.
Ada baiknya, ketika lebaran nanti semua gamer di Indonesia bisa lebih menghargai satu sama lain dan memahami komunikasi yang baik akan menghasilkan permainan yang lebih seru.
EGOIS
Kesabaran adalah kunci dari Ramadhan. Bersabar menunggu bedug maghrib, bersabar ketika ada orang memilih Alucard solo mid, bersabar ketika komposisi hero timmu isinya carry semua. Tindakan terbaik yang bisa kalian adalah tidak memperkeruh suasana dan mengalah.
Daripada amal puasamu berkurang karena tidak mau mengalah dan ujungnya malah mencak-mencak, ambil sisi positifnya dari bersabar dan kamu bisa belajar hal baru dari permainan yang kamu sukai.
Itu dia Sobat Esports beberapa sifat toxic yang sebaiknya sudah kamu bersihkan saat lebaran nanti. Semoga, di bulan selanjutnya kita menjadi pribadi yang lebih baik dan tentunya, jadi gamer yang positif untuk orang lain. Selamat berlebaran Sobat Esports!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|