Esports

Mengenal Burnout, Apakah Atlet Esports Bisa Terkena Juga?

Rendy Lim
10/11/2021 16:27 WIB
Mengenal Burnout, Apakah Atlet Esports Bisa Terkena Juga?
Penting nih Sobat Esports!

Sekilas, kita mengenal aktifitas bermain game sebagai kegiatan untuk melepas penat ataupun stress. Hampir semua orang di seluruh dunia pasti pernah bermain game baik dilakukan secara regular ataupun hanya sekedar mencoba. Namun, dalam populasi gamer yang tersebar luar, terdapat kelompok yang bermain game secara kompetitif, mengikuti kompetisi, layaknya pertandingan olahraga pada umumnya. 

Para atlet esports ini menjadikan game sebagai pekerjaan utama yang tentu menghasilkan uang, hingga mampu untuk menjamin masa depannya. Layaknya pekerjaan yang memiliki tuntutan dan tekanan, atlet esports juga mengalami hal tersebut. Ini membuat mereka tak luput dari keadaan burnout atau kelelahan. 

Lantas, apakah burnout itu sendiri? Burnout atau kelelahan ekstim merupakan kondisi dimana individu merasa letih baik secara fisik atau mental akibat dari tekanan dari kegiatan yang mereka lakukan. Bagi atlet esports, burnout biasanya terjadi jika pemain kurang mendapat waktu istirahat di tengah kesibukannya saat latihan ataupun berkompetisi. 

Dev1ce sempat rehat dari Astralis akibat alami burnout

Ketika burnout, atlet esports akan mengalami perubahan emosi yang berpengaruh besar dalam permainannya. Esports merupakan kompetisi game yang membutuhkan fokus tinggi terutama saat turnamen. Emosi yang tidak terkontrol hanya akan membuat permainannya kacau, rentan melakukan kesalahan, dan pada akhirnya berdampak pada tim serta hasil pertandingan. 

Olofmeister, Dev1ce, dan Xyp9x adalah beberapa contoh atlet esports yang pernah mengalami burnout dalam masa karir profesionalnya. Pentingnya mengetahui gejala atau ciri-ciri burnout, dapat membuat kita menyadari lebih awal sebelum memberikan dampak lebih ke diri sendiri. 

Biasanya, para pemain akan mencoba mengatasi burnout dengan beristirahat dari kesibukannya di ranah kompetitif. Melakukan aktifitas lain diluar bermain game, hingga berkonsultasi ke dokter untuk mengatasi kelelahan berlebih tersebut. Lantas, bagaimana kita bisa mengetahui gejala burnout sebelum efeknya parah?

Dilansir dari campusrecmag.com, ada 3 ciri yang bisa diamati ketika atlet esports mulai merasakan burnout. Pertama adalah berkurang atau hilangnya kebiasaan atlet yang bermain gamenya di luar jadwal latihan. Kehilangan rasa antusias terhadap game di luar aktifitas latihan, ternyata bisa menjadi salah satu gejala burnout. 

Emosi yang gampang terpicu saat latihan merupakan gejala kedua dari burnout yang dialami atlet esports. Frustasi serta emosi berlebih yang dilontarkan pemain kepada rekannya bisa menjadi gelaja burnout dan menandakan perlunya waktu istirahat lebih di luar latihan. 

Terakhir, pemain yang berucap atau mengungkapkan rasa frustasinya secara langsung, tentu perlu mendapat perhatian untuk mengidentifikasi burnout yang dialaminya. "Aku tidak ingin bermain game ini lagi," mungkin terdengar seperti candaan untuk mereka yang telah memainkan game tersebut sejak lama, namun bukan berarti seruan tersebut bisa dianggap remeh. 

Burnout yang dialami oleh atlet esports sejatinya bisa dihindari dan diatasi dengan baik. Kuncinya adalah mengetahui gejala dari kondisi burnout sebelum berdampak lebih buruk pada karirnya. Atlet esports yang sudah melewati fase burnout tentu akan bisa kembali berkompetisi dengan performa terbaiknya. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?