Dituduh Semena-Mena, CEO TSM Berikan Klarifikasi

CEO Team SoloMid (TSM), Andy "Reginald" Dinh telah dituduh memupuk Culture Of Fear di TSM dan Blitz dalam sebuah laporan yang ditulis oleh Mikhail Klimentov untuk Washington Post. Artikel tersebut menyebutkan beberapa pernyataan dari mantan karyawan TSM serta Blitz yang menyatakan bahwa mereka takut berinteraksi dengan Reginald akibat mereka tidak dapat menyimpulkan "Andy" mana yang sebenarnya.

Salah satu contoh mengerikan dari Reginald yang diduga memupuk budaya ketakutan adalah ketika dia dilaporkan memecat Kepala SDM TSM akibat mengajukan pertanyaan yang tidak disukai Andy. Laporan tersebut juga menyebutkan dugaan kesalahan klasifikasi staf sebagai kontraktor dan bukan karyawan. Ini memicu tanggapan dari CEO Reginald sendiri di Reddit.

Tanggapan Reginald terhadap artikel Washington Post telah dibahas di postingan Team SoloMid Subreddit pada 4 Mei dan mengatakan bahwa akan memastikan semuanya sehingga orang tidak berspekulasi. Ia juga sangat lepas tangan dalam operasi sehari-hari dan telah bertemu dengan kepala SDM TSM satu kali untuk wawancara sebelum dibebaskan. Reginald menambahkan bahwa dirinya bukanlah Manajer dan menguraikan persoalan dengan kepala SDM.

“Interaksi pertama dalam pekerjaan ini adalah dia mengirim email ke tim eksekutif kami untuk meminta rekomendasi tentang perekrutan organisasi pesaing. Umumnya, tugas pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan 30,60, dan 90. Saya memberi tahu orang X bahwa itu bukan penggunaan waktu yang baik dan bahwa mereka harus fokus membangun kepercayaan di dalam organisasi,” tulis Reginald.

Lebih lanjut, Reginald menambahkan bahwa pihak HR tidak setuju dan berpikir itu memang penggunaan waktu yang baik untuk merekrut perusahaan lain “karena dengan membangun hubungan yang kuat dengan perusahaan lain, tentu akan membantu jika kami membutuhkan bantuan dari perekrut lain di tempat lain.” lengkap sang CEO.

CEO TSM mengatakan bahwa dia tidak menganggap pendekatan kepala SDM itu efektif dan menunjukkan kurangnya prioritas. Oleh karena itu, dia pikir akan lebih baik berpisah lebih cepat daripada nanti. Selain itu, Reginald berjanji untuk melakukan AMA (Ask Me Anything) lengkap setelah penyelidikan selesai karena dia tidak menyembunyikan apa pun.

Apa Yang Sebenarnya Terjadi di Washington Post?

Artikel tersebut menambahkan bahwa "para anggota tim, dimulai dari sales, programmer, hingga content creator mengatakan bahwa mereka menyaksikan pekerja lain dipanggil oleh Dinh di telepon atau ruangan intra-kantor dan dipermalukan di depan umum.”

Selain itu, beberapa karyawan di TSM dan Blitz yang berbasis di Los Angeles dilaporkan bahwa mereka salah diklasifikasikan sebagai kontraktor dan bukan karyawan yang menyatakan bahwa ini melanggar undang-undang ketenagakerjaan di California.

Karyawan di TSM dan Blitz juga menuduh bahwa suasananya seperti startup dan mereka harus melakukan banyak peran dengan lancar. Artikel itu juga merinci beberapa kesaksian karyawan di mana mereka khawatir akan dipecat.

Khususnya, Reginald sedang diselidiki oleh Riot Games dan TSM setelah beberapa karyawan dan mantan karyawan menuduhnya melakukan intimidasi dan pelecehan verbal di tempat kerja. Laporan Wired menyatakan bahwa kedua penyelidikan telah berlangsung sejak akhir 2021.

Menanggapi laporan Wired, Reginald berkata, “Saya memiliki harapan yang sangat tinggi untuk diri saya sendiri, dan saya berbagi harapan tinggi yang sama dengan semua orang yang bekerja dengan saya. Saya tidak memiliki toleransi untuk kinerja yang buruk. Saya intens, bersemangat, terdorong, dan tak kenal lelah dalam mengejar kemenangan, itu sifat saya.” Namun, dia mengakui bahwa kosakatanya kasar dan dia perlu memperbaiki penyampaiannya.

Khususnya, setelah melihat balasan Reginald di Reddit, mantan pemain TSM, dan pemain carry papan atas Yiliang “Doublelift” Peng menyatakan bahwa Reginald diduga mengancam akan menuntutnya karena meremehkan TSM ketika dia berbicara menentang budaya kerja TSM.