Esports

Samsung Innovation Campus Dorong Pengembangan Talenta AI dan IoT di Indonesia

Billy Rifki
28/07/2024 22:33 WIB
Samsung Innovation Campus Dorong Pengembangan Talenta AI dan IoT di Indonesia

Samsung Electronics Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas talenta digital di Indonesia melalui program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024. Program ini berfokus pada pengembangan keterampilan di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). Dalam laporan "Work Trend Index 2023: Will AI Fix Work?", sebanyak 75% karyawan di Indonesia menyatakan bahwa mereka bersedia mendelegasikan tugas kepada AI untuk meringankan beban kerja. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi AI tidak hanya penting bagi pekerja tingkat bawah, tetapi juga bagi manajer dan pemimpin perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas dan inovasi.

Komitmen Samsung dalam Mencetak Talenta Digital

Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, menjelaskan bahwa Samsung berkomitmen untuk mencetak talenta digital melalui program SIC. "Adopsi AI akan terus meningkat, tidak hanya di industri tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Melalui SIC, kami memberikan pelatihan kepada peserta untuk mengembangkan prototype produk IoT yang memanfaatkan teknologi AI terkini," ujar Ennita.

SIC Batch 5 tahun ini diikuti oleh 126 tim atau 504 peserta yang terdiri dari siswa SMA, SMK, MA, serta mahasiswa D3, D4, dan S1. Mereka telah melalui proses seleksi dan akan melanjutkan ke tahap ketiga, yaitu AI Product Development Bootcamp, yang berlangsung hingga 27 Juli 2024. Di tahap ini, para peserta mendapatkan pelatihan intensif selama 140 jam yang mencakup pembelajaran Machine Learning dan Deep Learning. Pembelajaran dilakukan secara blended-learning, yakni kombinasi antara sesi tatap muka online dan self-learning melalui platform Learning Management System (LMS).

Pengembangan Prototype dan Pengujian

Di bootcamp ini, para peserta SIC dilatih untuk membuat prototype IoT berbasis AI. Mereka dibekali dengan hardware seperti IoT kit yang mencakup microcontroller ESP32, sensor udara, dan komponen lainnya. Peserta juga mendapatkan pelatihan praktis untuk mengintegrasikan model AI dengan perangkat IoT. Selain itu, mereka diberi kesempatan untuk menguji prototype yang mereka buat dengan melibatkan masyarakat sebagai pengguna. Ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata dalam mengembangkan solusi inovatif yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Joshua Phartogi, Lead Mentor di SIC Batch 5, menegaskan pentingnya peran mentor dalam program ini. "Para mentor, termasuk saya yang telah berpengalaman selama enam tahun di bidang teknologi IoT dan AI, akan membimbing peserta dalam menghadapi tantangan teknis dan praktis," ujar Joshua. Ia juga menekankan pentingnya pengalaman praktis selain ilmu dan sertifikasi untuk mencapai kesuksesan.

Seleksi Semi-Final dan Final

Pada tahap ketiga ini, para peserta diwajibkan mengumpulkan tugas-tugas yang akan dinilai untuk menentukan 80 tim terbaik (40 tim dari setiap kategori) yang akan melaju ke semi-final. Proses seleksi semi-final akan berlangsung pada 29-31 Juli 2024, dengan pengumuman tim yang lolos pada 1 Agustus 2024. Finalis akan diseleksi oleh juri dari Samsung, KEMENDIKBUD, KEMENAG, dan mitra industri, untuk menentukan juara pertama, kedua, dan ketiga, serta pemenang kategori People Choice Award.

Program SIC ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis peserta tetapi juga untuk membangun kepercayaan diri mereka dalam memasuki dunia kerja. Dengan adanya dukungan dari mentor berpengalaman dan kesempatan untuk mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari, diharapkan para peserta dapat menciptakan inovasi yang membawa dampak positif bagi masyarakat.