Esports

Menelaah Pemilihan Most Pick and Ban Hero di AWC 2018

Rendy Lim
02/08/2018 16:38 WIB
Menelaah Pemilihan Most Pick and Ban Hero di AWC 2018
Arena of Valor World Cup 2018

Arena of Valor World Cup AWC 2018 telah berakhir pada akhir pekan lalu dengan kemenangan dari Tim Korea (ahq Olympus Prime) atas tim Thailand (IT. City Bacon) dengan skor 4-3. Selain sajikan permainan apik dan strategi tepat, Korea mampu membalikkan keadaan meskipun sempat kalah telak dari Thailand di babak semifinal. Hal yang menarik untuk diteliti juga pada AWC 2018 kemarin adalah pemilihan hero dalam fase pick & ban

Fase pick & ban tidak bisa dipungkiri merupakan salah satu penentu kemenangan yang sangat besar dalam setiap pertandingan. Dalam fase inilah, setiap pemain akan berusaha mengunci hero yang mereka anggap terlalu OP ataupun lihai digunakan oleh lawannya, serta memilih hero yang dapat dikombinasikan untuk mengalahkan pemilihan hero lawan. 

Ini adalah most pick & ban hero selama AWC 2018: 

Yuk, kita coba bahas satu per satu!

  • Omen

 

Bisa dikatakan hero ini adalah most favorite hero di AWC 2018. Hero ini seringkali menjadi kunci kemenangan setiap tim yang berhasil mendapatkannya. Dalam 15 pick selama AWC 2018, Omen mendapatkan 73,3% winrate. Omen memiliki true damage yang sangat besar sampai membuat musuhnya akan kewalahan, apalagi ketika harus melakukan one on one fight. Selain itu, kemampuannya untuk melakukan split push dengan cepat juga akan membuat musuh kewalahan melakukan rotasi. Aduh, jadi ingat ketika salah satu tim AWC yang berhasil menang gara-gara Omen dibiarkan split push

  • Arum

Si tank yang baru saja rilis di server Indonesia ini ternyata sangat meta loh. Meskipun hanya memiliki winrate 50% dalam delapan pick, tim yang berhasil mendapatkan Arum akan membuat lawannya kewalahan melawan hero satu ini. Jika ultimate-nya berhasil mengikat carry musuh, jamin lawan akan kesusahan dalam team fight tersebut. Ditambah lagi buildnya yang rata-rata sangat tanky membuat hero ini dapat masuk dan keluar dari team fight tanpa merasakan sakit yang terlalu dalam :)

  • Teemee

 

Kalau tidak di-ban, pastilah di-pick. Yup, Teeme termasuk salah satu di antara ketiga hero yang mampu raih winrate 46,6%, Teeme berhasil menjadi power pick dalam AWC 2018. Kemampuannya untuk bergerak sebagai observer dan mengganggu musuh yang sedang jungle tidak lepas dari mobilitasnya yang tinggi. Kemampuannya untuk dapat hidup kembali juga bisa membuat dirinya sebagai 'tumbal' saat team fight. 

  • Superman

Om ganteng yang satu ini langganan monokrom di fase banned hero. Selama AWC 2018 kemarin, 'om parman' hanya muncul empat kali dan cuma kantongi win rate 50% Artinya, dua kali menang dan dua kali kalah. Meskipun begitu alasan hero ini sering kali terkena banned adalah skill dorong-dorongnya yang sangat menyebalkan dan menggangu saat team fight ataupun one on one dengan Superman. Wajar saja sih Superman di-ban terus, dan kalau kamu pun sering ketemu dalam game pasti akan tahu rasanya. 

  • Xeniel

 

Hero langganan ban ini hampir tidak pernah terlihat dalam mayoritas game saat AWC 2018. Hanya di-pick sebanyak 19 kali selama AWC, Xeniel dengan rekor yang cukup menakjubkan yakni 73,6% winrate. Hal yang paling menakutkan dari Xeniel adalah dia bisa melakukan split push atau membersihkan wave creep, sebelum menggunakan ultimatenya untuk team fight. Hampir setiap kehadiran Xeniel yang tepat saat team fight akan memberikan kemenangan pasti bagi timnya, karena heal dan buff temporary yang berasal dari skill tersebut. 

  • Lindis

Most EPIC jungler archer ini kalau tidak terlihat di-ban, yah kemungkinan besar akan dipick. Kecepatan tim ini dalam membunuh creep hutan serta pasif skill nya membuat Lindis menjadi mesin pembunuh yang menakutkan. Rendahnya cooldown, serta skill stack yang besar juga membuat hero ini bisa melakukan spam skill dengan damage yang sangat besar. Ketemu Lindis saat one on one fight? Siap-siap auto kalah yah :) Lindis memiliki win rate 56,6% dalam 30 pick. 

  • Maloch

Memiliki skill ultimate crowd control, Maloch sangat cocok untuk membuka war ataupun mencegah lawan yang berusaha kabur di team fight, namun kadang juga berguna untuk kabur dari lawan :P. Skill yang dimiliki oleh Maloch membuat dia mudah untuk melakukan clear wave dan tambahan armor agar semakin tahan saat team fight. Permainan agresif yang ditunjukkan oleh tim yang memilih Maloch berhasil membuat win rate dari hero ini tampak cukup bagus yakni 53,4% dari 43 pick, meskipun seringkali Maloch bertemu dengan lawan seperti Skud dan Chaugnar. 

  • Grakk

Hero pilihan yang cukup mengejutkan ini ternyata cukup banyak berkontribusi dalam membawa kemenangan bagi tim yang memilihnya. Dengan win rate 40.7% dalam 27 pick, Grakk memiliki peran penting sebagai observer. Dengan tarikannya, Grakk pada early game bisa menganggu jungler musuh dengan menarik buff biru atau merah untuk melakukan reset. Selain itu, Grakk juga sangat membantu dalam membuka war dengan menarik carry musuh yang terlihat offside dan juga menggunakan ultimate agar menahan musuh tidak kabur. 

AWC 2018 membangkitkan meta lama dari AOV. Kehadiran hero-hero seperti Krixi, Natalia, dan Grakk berhasil membuat kita bernostalgia dengan scene kompetitif season pertama AOV. Bagaimana menurut pendapat sobat eSports? Atau kamu punya pendapat sendiri tentang alasan pick dan ban hero-hero tersebut? beri pendapat kamu di kolom komentar yah sobat eSports.