Tim EVOS Esports akhirnya meraih gelar internasional perdananya setelah keluar sebagai juara di ESL Clash of Nations. Di Grand Final, Hanss Cs sukses mengalahkan tim kuat asal Thailand, DEVITA lewat pertarungan dramatis dengan skor 3-2. Hasil gemilang ini melengkapi kemenangan EVOS setelah puncaki ESL Indonesia Championship 2019 usai taklukkan Saudara E-Sports (SES) di final dengan skor 3-1. Tak hanya gelar, EVOS juga menambah pundi-pundi hadiahnya sebesar USD 50.000 dari dua ajang tersebut.
Jalan Terjal Menuju Grand Final
Langkah EVOS merengkuh juara ESL Clash of Nations tidaklah mudah. Di pertandingan pertama upper-bracket, mereka sudah langsung bertemu dengan favorit juara asal Thailand, tim DEVITA. Benar saja, tim asal Thailand tersebut memaksa Hanss Cs turun ke lower-bracket (1-2). Berjuang dari lower-bracket, EVOS kembali harus menghadapi partai-partai sulit.
Usai kemenangan 2-0 atas wakil Malaysia, M8HEXA, duel “perang saudara” melawan Saudara E-Sports (SES) tak terhindarkan. Hanss Cs kembali mengulang kemenangan sehari sebelumnya dengan skor meyakinkan 2-0. Hasil ini menempatkan EVOS melaju ke final lower-bracket untuk bersua tim kuat asal Vietnam, FAPTV yang sebelumnya juga tunduk dari DEVITA.
Partai menghadapi FAPTV di hari ketiga rangkaian ESL Indonesia Championship dan Clash of Nations seolah menjadi momen pembuktian EVOS. Mental bertanding anak-anak tim berjuluk “macan putih” diuji oleh strategi menekan yang ditampilkan tim FAPTV. Sebuah kesalahan kecil yang dilakukan oleh FAPTV di gim pertama berhasil dimanfaatkan oleh EVOS untuk membalikkan keadaan dan meraih angka pertama. Tak ingin mengulang kesalahan, FAPTV tampil meyakinkan di gim kedua dan mengubah skor menjadi 1-1. Di babak penentuan, Hanss Cs yang bermain lebih sabar dan disiplin berhasil mencuri kemenangan sekaligus rengkuh slot di partai puncak.
Dukungan Penonton dan Mental Baja Kunci Kemenangan EVOS Esports
Partai puncak menghadapi DEVITA sarat dengan aroma balas dendam. EVOS yang takluk di pertemuan sebelumnya tak ingin kembali dipermalukan di hadapan pendukungnya sendiri. Sayang, di partai pertama, DEVITA yang tampil penuh percaya diri mampu mengunci gameplay dari EVOS, skor 1-0 untuk DEVITA. Tak ingin larut dalam kekalahan, EVOS tampil menggebrak di gim kedua. Diwarnai dengan PENTA KILL Hanss menggunakan Richter, EVOS berhasil menyamakan kedudukan, 1-1.
Terlecut kekalahan, DEVITA kembali mengubah strategi dengan mengandalkan D’Arcy yang mendapatkan space farming. Strategi ini cukup ampuh, meski sempat terdesak di early game, DEVITA berhasil memenangkan war-war penting untuk kembali unggul 2-1. Mental baja EVOS kembali terlihat ketika awal gim keempat dimulai. Bukannya menurun karena kalah di pertandingan sebelumnya, EVOS tampil kian agresif di gim keempat. D’Arcy dan Tel’Annas berhasil menjadi kunci kemenangan EVOS dan membawa pertandingan ke gim kelima.
Berada di atas angin usai kemenangan di gim sebelumnya ditambah dukungan publik tuan rumah membuat EVOS tampil lebih percaya diri. Tampil menekan sejak early game, EVOS benar-benar tak membiarkan permainan DEVITA berkembang. Strategi DEVITA yang coba mengulur waktu dengan menahan serangan tim EVOS pun tak berlangsung lama. EVOS akhirnya menyudahi perlawanan DEVITA untuk raihan gelar internasional perdananya.
Selain meraih gelar, EVOS berhasil menyandingkan gelar ESL Indonesia Championship 2019 dan ESL Clash of Nations.
Selamat untuk EVOS Esports! Semoga gelar ini menjadi pembuka gelar-gelar internasional berikutnya untuk gim AOV.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|