ESL Pro League Season 10 baru saja berakhir dengan kemenangan telak dari Mousesports atas Fnatic di babak grand final, skor 3-0. Selain membawa pulang 250.000 USD, Mousesports juga berhak atas spot di IEM Katowice 2020. Tidak hanya itu, kemenangan ini juga mengantarkan Mousesports untuk berkompetisi dengan empat tim lainnya dalam perebutan titel Intel Grand Slam Season 3.
Peningkatan performa Mousesports pertama kali mereka tunjukkan saat CS:GO Asia Championship di Cina, sampai ke Odense, Denmark akhir pekan kemarin, pada ajang ESL Pro League Season 10 Finals. Perjalanan mereka dalam turnamen ini juga tidaklah mudah. Berangkat dari Grup B, tim asal Eropa ini harus turun ke lower bracket setelah dikalahkan oleh Liquid di ronde kedua upper bracket. Kemenangan mereka atas ATK di final lower bracket kemudian mengantarkannya ke babak playoff.
Berhadapan dengan Evil Geniuses di ronde pertama playoff menjadi pembuka yang mulus bagi tim ini. Mulai dari dominasi di Train, clutch sengit berujung overtime di map Inferno yang dimenangkan oleh EG malah mengantarkan Mousesports untuk menaklukkan EG di map Nuke dengan skor 16-0. Lucunya, kemenangan sempurna atas EG tersebut sempat membuat tim Mousesports harus menjalani tes doping karena performa yang 'mengagumkan' tersebut.
Mousesports melanjutkan babak semifinal dengan melawan Astralis di mana overtime pada map pertama Train berakhir dengan skor 22-19 untuk Woxic dkk. Meski tak berdaya di Overpass, dan harus merelakan Astralis menyamakan kedudukan, hasil sengit di Dust II berujung kebangkitan Mousesports di second half untuk kunci kemenangan bagi tim ini, dan selanjutnya menantang Fnatic di grand final.
Berbeda dengan dua match sebelumnya, di mana Mousesports tampak kewalahan dan memberikan kesempatan bagi lawannya untuk merebut poin, pertandingan melawan Fnatic berhasil mereka dominasi penuh dan berakhir di skor 3-0 (Inferno 16-11, Train 16-10, dan Mirage 16-11).
Kemenangan Mousesports di ESL Pro League Season 10 ini pastikan mereka ikut dalam memperebutkan titel Intel Grand Slam Season 3 bersama dengan empat tim lainnya; yakni Astralis, Evil Geniuses, Fnatic, dan Team Liquid. Menariknya, dari lima turnamen IGS S3 yang berlangsung hingga saat ini, lima tim beda mengangkat piala pada setiap turnamen, sehingga persaingan makin ketat menjelang akhir tahun.
Setelah Team Liquid berhasil mendapatkan titel IGS S2 dalam waktu 63 hari, tim yang ingin mendapatkan titel IGS saat ini harus memenangkan empat dari keseluruhan 10 kompetisi, di mana salah satunya harus berstatus Masters Championship.
Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, kira-kira siapakah yang akan membawa pulang trofi Intel Grand Slam Season 3?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|