Masih hangat dengan kehadiran UNiVeRsE di tim Fnatic, maka kini kancah kompetitif eSports di Asia Tenggara bakal semakin memanas. Sebut saja beberapa nama mentereng yang berkarir di SEA seperti Vladimir 'Chappie' Kuzmenko ke Clutch Gamers, belum lagi deretan pemain yang pada akhirnya mundur juga dari kerasnya SEA macam Kim 'QO' Seon-yeop, dan Andrey 'Mag' Chipenko.
Kini, kedatangan satu penantang baru lagi, berisikan wajah-wajah lama, namun cukup familiar dengan peta kekuatan di Asia Tenggara.
Jimmy 'DeMon' Ho kembali jajaki ranah kompetisi DOTA 2 bersama dengan mantan-mantan pemain Clutch Gamers, dan kini mengusung nama Team Admiral. DeMon sendiri pernah berkostum TNC, kemudian Fnatic, lalu pulang kampung ke Amerika Utara untuk bergabung dengan Digital Chaos. Sayangnya, setelah tak kunjung raih capaian berarti, DC pun akhirnya bubar pada November silam.
Kini, ditemani oleh Kim Villafuerte 'Gabbi' Santos, Ralph 'RR' Richard, Armel Paul 'Armel' Tabios dan Marvin 'Boombacs' Rushton, Jimmy 'DeMon' Ho siap ikuti persaingan Pro Circuit yang menyisakan kira-kira 7 bulan lagi.
DeMon memiliki intuisi dan pengalaman yang baik sebagai pondasi tim seperti saat dirinya membela TNC dan berhasil mengalahkan OG, yang saat itu diperkuat Miracle-. Keempat mantan CG ini juga terkenal kompak dan mentorehkan reputasi yang cukup baik pada masa baktinya. Jadi, akan menarik melihat kohesi yang terbangun dalam Team Admiral menghadapi para kompetitornya di SEA.
Tren perpindahan pemain dari luar, seperti region Eropa dan Amerika, ke wilayah SEA memungkinkan adanya peningkatan level permainan tim-tim top papan atas. Namun, perpindahan tersebut bisa juga dilihat sebagai imbas manakala pemain luar alami kesulitan menembus persaingan sengit di region mereka sebelumnya. Sehingga mereka pun rela pindah ke SEA untuk mencari 'angin segar' sekaligus membonceng dengan tim-tim SEA yang sudah jadi namun butuh sentuhan akhir untuk pastikan kemenangan timnya.