Mengawali tahun baru, Evil Geniuses mulai merangkai hasil positif di Captain's Draft Minor. Berusaha tampil lepas dari bayang-bayang Saahil “UNiVeRsE” Arora yang sejak lama jadi tulang punggung EG, kini peran tersebut telah tertutup rapat dengan performa impresif dari Syed “Sumail” Hassan. Keberadaan Rasmus “MiserY” Filipsen juga menambah kerjasama dan konsistensi dari EG. Tipe pemain yang tak segan melakukan pengorbanan penting untuk memberi ruang demi keuntungan tim jangka panjang.
Walau sempat tergelincir di game pertama hadapai compLexity Gaming, namun EG mulai bangkit dengan performa meyakinkan di pertandingan selanjutnya. OG yang berhasil memenangkan dua game langsung dinobatkan jadi posisi pertama di Grup Hippo. Sementara EG mampu comeback dengan memenangkan dua pertandingan tersisa.
EG yang juga menghuni Grup Hippo tampil cukup baik di dua pertandingan terakhir, menghadapi paiN Gaming dan compLexity. Mengembalikan peran Artour “RTZ” Babaev ke midlane dan konsistensi Clinton “Fear” Loomis sebagai carry jadi kunci berharga EG untuk bisa kuasai jalannya pertandingan di kedua game. Tak luput pula dari sorotan, bagaimana performa Sumail di offlane yang tidak tampak canggung sama sekali dalam memikul tanggung jawab sebagai pengganti Universe. Sumail tetap buktikan keberaniannya dan mekanik permainan tinggi di offlane sebagai Beastmaster di game kedua, dan Clockwerk di game ketiga.
Di babak playoff, lawan kuat telah menanti EG yakni Team Secret sebagai rintangan maha dahsyat untuk komposisi terbaru EG. Berdasarkan performa, Team Secret adalah salah satu unggulan di turnamen ini, namun sejauh ini penampilan mereka tidak meyakinkan. Secara mengejutkan, mereka hanya tempati posisi ketiga setelah kalah dari Mineski dan ViCi Gaming.
Hal ini bisa jadi kesempatan EG untuk bungkam kritik sekaligus pembuktian bahwa mereka tetap tim DOTA 2 papan atas yang patut diwaspadai, walaupun baru menjalani perombakan. Pertandingan babak playoff akan berlangsung malam nanti. Apakah #bleedblue bisa lewati rintangan terjal didepannya?