[Predator League] Analisa Pertandingan, Geek Fam Jadi Kryptonite Bagi BOOM.ID

Billy Rifki
22/01/2018 15:20 WIB
[Predator League] Analisa Pertandingan, Geek Fam Jadi Kryptonite Bagi BOOM.ID
Acer Predator League 2018

Berlangsung megah dan meriah, dukungan beserta sorakan para pengunjung dan fans setia DOTA 2 di Indonesia memadati Mall Taman Anggrek, Jakarta, semalam (21/1). Walau tim kesayangan Indonesia, BOOM.ID, gagal bertakhta di negeri sendiri, namun kekuatan dari sang penantang Geek Fam patut diapresiasi karena tampilkan permainan yang solid dan menghibur.

Di luar dari kemenangan Geek Fam, sebenarnya perjalanan BOOM.ID menuju semifinal berlangsung mulus, setelah kandaskan Alpha Red (Thailand) dan 1020 (Singapura). Dan akhirnya, pertemuan pertama dengan Geek Fam tak terelakkan pada babak semifinal, sekaligus big match antara kedua unggulan di Acer Predator League.

Semifinal - BOOM.ID vs Geek Fam (Bo3)

GAME ONE

BOOM.ID yang masih belum raih hasil maksimal tiap berjumpa Geek Fam tampak siap dengan strategi baru untuk bisa keluar sebagai pemenang. Pertemuan di semifinal, BOOM.ID amankan hero andalan seperti Storm Spirit, Clockwerk, Shadow Shaman dan Monkey King disertai senjata rahasia berupa Enigma offlane yang dikendalikan oleh Dolly 'SaintDeLucaz' van Pello.

Sementara, Geek Fam masih konsisten dengan strategi mereka yang andalkan core semacam Razor dan Dragon Knight, atau sesekali menggantinya dengan Medusa. Geek juga siapkan early counter yang menyulitkan untuk hero Muhammad 'InYourDream' Rizky / Storm Spirit melalui penampakkan Nyx Assasin dan Bounty Hunter untuk laning, plus mimpi buruk Enigma, yakni Rubick, yang mampu mencuri skill lawan.

Hasilnya berjalan sesuai dengan harapan fans tuan rumah, BOOM mampu amankan skor kill 3-0 di early game. Namun, lambat laun inisiasi dari BOOM bisa ditahan oleh Geek Fam dan perwakilan Malaysia mulai mengejar networth BOOM. Memiliki kemampuan push yang cepat dan ketahanan tinggi dalam diri Dragon Knight dan Razor, dengan mudah hancurkan tower selagi menerima upaya bertahan dari BOOM yang andalkan inisiasi besar dari Enigma.

Kelincahan Storm harus tertutupi oleh efektivitas disable dari Dragon Knight yang membuatnya terpaku di tempat selagi Nyx mempersempit daya jelajah Storm Spirit dengan tambahan disable dan Mana Burn. BOOM pun harus menyerah di game pertama.

GAME TWO

Kali ini, InYourDream gunakan Outworld Devourer yang tak kalah disegani untuk berhadapan dengan Kee 'ChYuan' Chyuan / Shadow Fiend di mid. Sementara Randy 'Dreamocel' Saputra / Phantom Lancer berhadapan dengan Dark Seer di laning, namun match-up antar carry agak merugikan karena ada Sven yang mampu habisi ilusi dengan mudah.

Beruntung BOOM memiliki jawaban dalam diri Underlord yang sediakan area disable, aoe plus aura yang mengurangi damage fisik lawan secara signifikan, sehingga kekuatan Sven bisa diminimalkan.

Jalannya pertandingan sangat ketat di awal hingga mid game, namun BOOM mampu keluar unggul dalam mengendalikan tempo menuju mid game. Inisiasi dari Tri 'Jhocam' Kuncoro / Clockwerk mampu isolasi Sven dari pertarungan, selagi Underlord hentikan bantuan dari garis pertahanan Geek Fam. BOOM mendominasi pertandingan kedua dan mengakhiri perlawanan Geek hanya dalam 35 menit.

GAME THREE

Mampu memaksa terjadinya game ketiga, BOOM coba terapkan strategi yang sama dengan OD dan Clockwerk. Giliran Jakiro, Gyrocopter, dan Doom yang menjadi teman perjuangannya. Geek gunakan hero andalan mereka Medusa di midlane dan menjalankan formasi 2 1 2 dengan mengirim Queen of Pain dan Night Stalker ke top Radiant serta Vengeful Spirit sebagai carry yang ditemani Disruptor pada Bot Radiant.

Terlihat sekali betapa nyamannya pemain Geek menggunakan hero-hero andalan mereka dan rotasi dari Night Stalker yang mampu membawa Medusa unggul cukup jauh berkat kesuksesannya menghabisi InYourDream. Meski tertinggal, BOOM bisa berbalik unggul memasuki menit ke-35 dengan membunuh 4 hero dari Geek, termasuk QoP dan Medusa, melalui aksi berani Dreamocel dan IYD.


Faktor kelelahan pun bisa menerpa IYD

Sayang momen kebangkitan harus kembali terkubur ketika Dreamocel melakukan farm di wilayah radiant yang jadi kekuasaan Geek Fam. Terciduk bersama-sama dengan Clockwerk, Geek Fam dapatkan momentum untuk melakukan push ke markas dari BOOM.

Mencoba bertahan, Dreamocel melakukan buyback yang sayangnya kurang perhitungan, langsung disergap oleh para pemain Geek. Mocel pun langsung kembali ke alam kematian tanpa mengeluarkan skill berarti, begitupun nasibnya dengan member BOOM yang tersisa harus berguguran satu persatu.

Kemenangan ini memastikan satu tempat untuk Geek Fam di final, sementara BOOM harus berjuang kembali di lower bracket dengan hadapi Quid Pro Quo.

Lower Bracket Final - Quid Pro Quo vs BOOM.ID (Bo3)

GAME ONE

Terjerumus ke lower bracket membuat BOOM tak mau kehilangan muka, mengandalkan kombinasi push and war dengan Dragon Knight, Shadow Shaman, dan Magnus. BOOM mengindikasikan pertarungan cepat dan solid. Sementara untuk mempersulit penguasaan laning, IYD dan Dragon Knight-nya dihadapkan dengan Viper, sementara QPQ memilih Tiny sebagai offlane jadi sumber damage untuk habisi darah Dragon Knight maupun duo support Shadow Shaman serta Nyx Assasin dari BOOM.ID.

Walau di awal game QPQ mampu ungguli skor kill, tetapi BOOM.ID mampu lancarkan inisiasi penting yang mengarah ke hero core dari QPQ lewat permainan Magnus / SaintDeLucaz. Hancurkan satu barrack bahkan memaksa buyback sehingga makin mengurangi keunggulan dari QPQ atas BOOM.

Selepas itu, BOOM.ID makin tak terkejar dan mengakhiri game pertama dengan inisiasi indah yang kembali dilakukan SaintDeLucaz lewat three-man Reverse Polarity, dengan menghabisi semua upaya bertahan dari QPQ sekaligus amankan game pertama untuk BOOM.

GAME TWO

QPQ keluarkan draft yang cukup menarik dengan andalkan dua hero silence ditambah kemampuan Anti-Mage yang kapitalisasi ketergantungan hero pada penggunaan mana. Tipikal hero dari draft BOOM.ID yang memiliki minimal 3 skill aktif. Fase laning pun berjalan buruk untuk BOOM di mana pemain core dari QPQ yang kuasai perolehan last hit dan networth.


Khezcute, jelang pertandingan final lower bracket

QoP mampu lakukan pembelian cepat Orchid Malevolance telah menambah amunisi silence di persenjataan. Terbukti banyak dari hero BOOM yang kelimpungan dengan strategi ini, setidaknya sampai pembelian item seperti BKB dan Eul Scepter berhasil dimiliki. Sayangnya, semua agak terlambat karena keunggulan dari QPQ sudah terlalu jauh dengan Anti-Mage yang berhasil kumpulkan item-item pentingnya.

GAME THREE

Tanpa diduga, BOOM berhasil ditumbangkan oleh QPQ di game sebelumnya dan kini berujung pada game penentuan. Kali ini, tidak banyak bermain-main dan lebih waspada, BOOM memilih Night Stalker untuk rotasi yang lebih aktif dan berikan Dragon Knight untuk IYD menghadapi QoP yang kembali di-pick oleh QPQ.

QPQ kembali beri pick kejutan dengan last pick Meepo, namun draft dari BOOM sudah cukup untuk meminimalisir dampak Meepo walau tidak memiliki terlalu banyak skill AoE. Fase laning Meepo sangat terpukul dengan keberadaan Brewmaster, Night Stalker, dan Shadow Shaman. Sementara dua core dari BOOM mampu lakukan fase laning dengan mandiri walau dihalau oleh lebih dari dua hero.

SaintDeLucaz dengan micro-management skill Brewmaster kembali jadi kunci pertempuran dari BOOM. Isolasi pergerakan dari QPQ, membuat anggota BOOM bisa leluasa menyerang target penting. Kombo silence yang sebelumnya digunakan QPQ termakan sendiri oleh mereka dengan permainan Night Stalker Jhocam, membuat banyak hero QPQ kelimpungan walau menjadi satu-satunya hero yang memiliki skill silence.

BOOM.ID memiliki hero yang terlalu tangguh dan seluruh damage dari QPQ tak mampu menghabisi tim asal Indonesia dengan cepat, menyadari posisi sudah terlalu tertinggal, QPQ coba lakukan split push cepat dengan Meepo yang ditemani oleh Alpha Wolf yang menyediakan aura damage. Namun, itu tak cukup karena BOOM sudah hancurkan markas dari QPQ, dan klaim satu tempat di partai final untuk tanding ulang dengan Geek Fam

Grand Finals : Geek Fam vs BOOM.ID (Bo3)

GAME ONE

Panas akan balas dendam, BOOM mencoba gunakan draft heavy push dengan Shadow Shaman, Terrorblade, dan last pick, Death Prophet. Namun Geek Fam lakukan draft cerdas dengan duo Bounty Hunter dan Disruptor yang bisa dengan mudah menjebak salah satu hero dari BOOM yang mencoba melarikan diri setelah melakukan push sekaligus menghabiskan ultimate penting demi objektif.

Belum lagi keberadaan Bounty Hunter yang benar-benar membuat IYD / Death Prophet tak berdaya di laning. Rotasi dari Faceless Void dengan Chronosphere juga berkontribusi besar dalam meningkatkan keunggulan Geek Fam sepanjang pertandingan.

Kelemahan strategi dari BOOM yang mampu dimanfaatkan oleh Geek berbuah manis, membuat hero dari BOOM tak mampu berkembang dan tak bertahan lama di pertempuran. Akhirnya ultimate yang sejatinya digunakan untuk push jadi terbuang tanpa tujuan saat meladeni war yang ujung-ujungnya juga dimenangkan oleh wakil Malaysia tersebut. BOOM kembali menyerah di game pertama.

GAME TWO

Melakukan pendekatan berbeda, kali ini BOOM amankan draft agresif dengan dua core yang berbahaya serta cepat dalam diri Troll Warlord dan Razor. Sementara Geek Fam gunakan salah satu andalannya, Medusa yang dikombinasikan dengan magic damage dari Tinker. IYD membayar fase laning di match sebelumnya dengan dominasi total atas Tinker, dibantu dengan rotasi mematikan duo Earth Spirit dan Rubick.

Sementara Dreamocel / Razor dan SaintDeLucaz / Magnus menguasai lane masing-masing, walau lebih banyak ditinggal sendiri dan hanya sesekali dibantu oleh para support. Magnus dan buff Empower membuat kapasitas farm dari Troll Warlord makin menggila, ditambah sorakan penonton di Taman Anggrek juga membuat energi IYD dan kawan-kawan bertambah. Inisiasi-inisiasi indah dari SaintDeLucaz memastikan perlawanan Geek Fam tak berkembang dan mengakhiri game kedua dengan mulus untuk BOOM.ID

GAME THREE

BOOM berhasil memaksakan kembali game ketiga, sebagai penentuan siapa juara Acer Predator League 2018 dan mendapatkan porsi terbesar dari total hadiah $150.000 USD. BOOM tampaknya ingin menutup game terakhir dengan megah dan berkesan!

Amankan Storm Spirit dan Lifestealer, dua andalan dari pemain favorit Indonesia IYD serta Dreamocel. Geek Fam menjawabnya dengan Dragon Knight dan Puck. BOOM seakan berharap kepada permainan IYD untuk memenangkan pertandingan dengan membiarkannya dapat prioritas farm, namun sayang Dreamocel jadi korban dan merana dalam perolehan networth.


Dreamocel, tampak tegang menanti pertandingan berikutnya

Geek Fam tak memberikan nafas untuk BOOM yang sangat rapuh, berkali-kali menciduk core dari BOOM dan tinggal menunggu waktu bagi Dragon Knight ataupun Bane melancarkan disable mematikan ke arah Storm Spirit.

BOOM tak memiliki jawaban pas untuk melawan Geek Fam di game ketiga dan akhirnya memperpanjang rekor kekalahannya atas Geek Fam. Bagaikan Kryptonite terhadap Superman, BOOM selalu tak berdaya di hadapan Geek Fam walau dukungan supporter tuan rumah memadati seluruh panggung.

Dengan hanya meraih gelar runner-up Acer Predator League 2018, BOOM.ID harus rela dengan imbalan total hadiah sebesar $25.000 USD, sementara Geek Fam sebagai peraih trofi 'Predator Shield' berhak menerima uang senilai $50.000 USD. Semangat terus BOOM.ID, keep hungry! #HungryBeast for next win and trophy!

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1650
2 BetBoom Team 1556
3 Xtreme Gaming 1543
4 Tundra Esports 1539
5 CyberBonch-1 1520
6 Team Liquid 1513
7 Azure Ray 1465
8 OG 1455
9 Gaimin Gladiators 1453
10 VGJ Storm 1450