Esports

Ukir Sejarah Juarai Dua Major, Apa Rahasia Sukses Virtus.Pro?

Billy Rifki
26/02/2018 10:32 WIB
Ukir Sejarah Juarai Dua Major, Apa  Rahasia Sukses Virtus.Pro?
gosugamer, joindota

Meski bukan Kinguin, sebagai perwakilan asli tuan rumah yang mampu torehkan prestasi maksimal di ESL One Katowice 2018, setidaknya sang peraih takhta yakni Virtus.pro bukanlah orang asing bagi fans Polandia. Hebatnya lagi, dengan titel juara kali ini, VP juga catat sejarah baru sebagai tim pertama yang mampu kuasai dua turnamen major pada musim perdana Pro Circuit. Kian terasa manis karena deretan kemenangannya di turnamen ini sekaligus akhiri kutukan kekalahan VP dari Evil Geniuses yang menghantui selama tiga tahun.


Virtus.Pro, Buas dan Mematikan

Bila di saat menjuarai ESL One Hamburg, VP tampil tak terbendung dan melaju mulus hingga final, maka di turnamen kali ini tim berjulukan Beruang Putih ini masih sempat tergelincir di final Group Stage, dari lawan yang akhirnya mampu mereka tumbangkan pada partai final sesungguhnya (25/2). Sebelumnya, di partai semifinal, VP juga harus ladeni perlawanan sengit dari Team Liquid, sebelum mampu menapak ke partai puncak. Faktor apa yang membuat VP berjaya bahkan berhasil antisipasi jurus-jurus perwakilan dari Cina tersebut?

Tuah RodjeR Perkuat Agresifitas VP

Tak perlu dibicarakan lagi betapa berbakatnya pemain-pemain VP, mulai dari stabilitas laning Vladimir 'No(o)ne' Mirenko di midlane hingga kedewasaan sang carry Roman 'RAMZES666' Kushnarev, di usianya yang belum genap 20 tahun. Tapi satu sosok pemain yang mencuat sepanjang turnamen berkat permainan indahnya adalah RodjeR, yang jadi kunci agresifitas dari VP sekaligus penentu arah jalannya pertandingan. VP tergolong jarang berada dalam posisi tertekan, tapi bila itu terjadi, mereka masih memiliki Vladimir 'RodjeR' Nikogosyan, sebagai penyelamat situasi.


RodjeR Jadi Penyempurna Permainan VP

Seberapa besar dampak Rodjer bagi VP, semenjak transfer mengejutkannya dari Natus Vincere? Di partai final menghadapi VG, No(o)ne mampu bukukan Godlike Streak dalam dua game berturut-turut di bawah 25 menit, dan itu berkat dari rotasi serta pergerakan RodjeR yang tak henti-hentinya memberikan tekanan kepada lawan. Hero andalannya macam Nyx Assasin kerap menampilkan aksi spektakuler dengan mem-bully hero lawan seperti Earthshaker dan Naga Siren, yang jadi favorit di turnamen belakangan ini. Pemuda berdarah Armenia ini mampu beri keunggulan untuk midlane, ruang farm seluas-luasnya bagi sang carry, dan manuver-manuver serangan serta balasan yang jadi penentu.

Tak ayal performanya dipuja-puji oleh penggemar dan para panelis yang hadir di event ESL One Katowice kemarin. Puncaknya, pihak ESL tanpa ragu sematkan titel MVP untuk pemuda 24 tahun tersebut. Walau tiap individu di VP berhak diapresiasi atas performa luar biasa dan secara tim mampu redupkan kegemilangan VG, tapi debut RodjeR yang langsung berbuah gelar jadi pembelaan wajar mengapa dirinya pantas membawa pulang satu buah mobil Mercedes-Benz menemani Alexei 'Solo' Berezin yang telah lebih dulu 'kebut-kebutan' dengan mobil mewah pabrikan Jerman tersebut.

Gameplay Mematikan dengan Draft Tak Terbayangkan

Memang jadi ciri khas VP untuk melepas hero-hero andalan dari lawan dan mengadunya dengan permainan terbaik mereka. Sikap khas 'arogan' dari VP yang justru refleksikan mental juara mereka yang tergambar sedikit banyak dari draft berani bahkan mempertaruhkan resiko tinggi seperti kejadian babak final kemarin. Tak tanggung-tanggung, VP langsung menyematkan kejutan di game pertama untuk counter fase laning dari VG.LanM dan kawan-kawan.

Memberikan sang offlaner maut, Ren 'eLeVen' Yangwei, untuk 'kendarai' Batrider, sebenarnya bisa berdampak buruk di fase laning bagi dua core VP, Gyrocopter dan Dragon Knight. Namun tak disangka, VP malah jadikan RAMZES666 sebagai carry dengan Omniknight alih-alih berdinas offlane seperti pemikiran kebanyakan orang. Dengan skill Repel yang sediakan magic immune, Omni jauh lebih kuat dari Batrider karena secara kasat mata tidak akan ada skillnya yang bisa berdampak mematikan bagi sang Purist.

Fleksibilitas dan konsistensi VP juga jadi sorotan terutama sang kapten, Solo, yang mampu antisipasi jalannya pertandingan secara baik dengan merotasi rekannya secara teratur. VP mampu amankan Gyrocopter sebanyak 4 game di final, di mana No(o)ne mainkan 3 game sementara RAMZES666 di satu kesempatan. Begitu pula Omniknight dan Dragon Knight yang cukup rutin di-pick sebagai offlaner. Sontak strategi seperti ini sangat membingungkan lawan dan membuat bertanya-tanya peran apa yang akan dimainkan hero-hero tersebut. Solo mampu 'menebak' secara terukur hero terbaik untuk diperankan oleh  Pavel '9pasha' Khvastunov agar strategi VP berjalan sempurna.

Tanpa mendiskreditkan Vici Gaming yang telah tampil luar biasa, semoga kegagalan di empat partai final turnamen Pro Circuit tak mematahkan semangat mereka agar bisa tampil lebih baik di kesempatan selanjutnya. VP berhak bawa pulang $400.000 USD dan 750 Circuit Point, sementara VG di tempat kedua dapatkan $200.000 USD plus 450 points. Sedangkan, Team Liquid yang berhasil selamatkan muka dengan rengkuh posisi ketiga berhak atas $120.000 USD + 225 points, lebih banyak dari Fnatic pada posisi keempat yang hanya peroleh $80.000 USD +75 points.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 PARIVISION 1584
2 BetBoom Team 1564
3 CyberBonch-1 1520
4 Team Liquid 1514
5 Team Falcons 1511
6 Tundra Esports 1507
7 Cloud9 1497
8 Aurora.1xBet 1455
9 VGJ Storm 1450
10 Team Spirit 1434