RRQ usai lakoni debutnya di GESC Indonesia Minor dengan hasil negatif. Begitupun kisah serupa yang dijalani wakil Amerika, Digital Chaos. Keduanya bertemu unggulan di grup masing-masing yang banyak digemari fans Indonesia, yakni Natus Vincere dan Fnatic.
SECOND MATCH - GROUP A: REX REGUM QEON vs NATUS VINCERE
Draft RRQ (atas) vs Na'vi (bawah)
RRQ memulai draft dengan percaya diri tinggi dan mampu amankan Lycan untuk RusmaN dan Queen of Pain, bahkan mencoba unpredictable dengan pick kejutan Dark Willow di akhir draft, sebagai balasan atas Rubick yang dicuri oleh Lil. Sementara untuk ban, mereka fokuskan antisipasi terhadap permainan Lil dan micro skill-nya dengan Enchantress serta Chen.
NA'VI tampaknya miliki segala kesiapan untuk tangkis perlawanan wakil tuan rumah. Gunakan Undying sebagai support, kehadiran zombie satu ini membuat fase laning dari Lycan tidak nyaman, RusmaN bahkan baru klaim full Necronomicon di menit ke-20. Rotasi dari Lil juga membuat penampilan Yabby/Queen of Pain tak banyak berkutik, dengan bukukan 16 assist dan bantu Dendi kuasai midlane.
Na'vi lakukan kerja bagus untuk menekan RRQ sepanjang pertandingan
Na'Vi telah unggul 20.000 networth di menit ke-20 dan momentum mereka terus melesat seiring upaya Roshan urung dikontes oleh RRQ. Begitupun upaya culik-menculik yang tak kunjung menuai hasil maksimal, bahkan General bisa balikkan keadaan dengan 5-man Ravage.
SECOND MATCH - GROUP B: FNATIC vs DIGITAL CHAOS
Draft Fnatic (atas) vs Digital Chaos (bawah)
Pertemuan kedua tim diatas kertas harusnya berjalan seimbang, mengingat masing-masing tim diperkuat oleh pemain yang cukup mumpuni keahliannya. Tapi sayang, DIGITAL CHAOS tampak demam panggung dengan tampilan perdana mereka, dan gagal jawab ekspektasi seperti yang diharapkan.
Bryle dan Ritsu yang didapuk sebagai pemain terpenting malah melempem dengan terlalu banyak kematian di laning. Praktis hanya MoonMeander/Beastmaster yang bisa beri sedikit sentilan untuk Fnatic.
Sementara Fnatic menyesuaikan fase laningnya dengan baik, mengirim EternalEnvy/ Lone Druid sebagai offlane untuk hadapi duo Juggernaut dan Skywrath Mage. Sementara, proses by-one di mid secara telak dimenangkan MidOne/Phantom Lancer dan mengakhiri pertandingan dengan 15 kill / 0 kematian, di mana 4 di antaranya Viper menjadi korban.
Dominasi Fnatic terlalu besar untuk diimbangi Digital Chaos
Fnatic lebih versatile dalam draft dan miliki pendekatan yang jauh lebih unik semenjak kedatangan Abed dan Universe. Envy pun lebih rela memberikan ruang untuk Abed dan Universe mendapatkan laning lebih mudah karena kemampuan kedua pemain tersebut yang cukup ditakuti.
Digital Chaos harus tingkatkan kepercayaan diri dan permainan mereka khususnya dalam drafting bila ingin dapatkan hasil di babak group stage, mencoba bermain aman tak akan berbuah baik bila ini baru turnamen pro circuit pertama mereka, tinggalkan kesan yang berani akan membuat lawan berpikir dua kali untuk anggap remeh wakil Amerika Utara ini.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |