Esports

Hero Terpinggirkan di 7.12, Buff Tak Berarti Overpower

Billy Rifki
12/04/2018 15:19 WIB
Hero Terpinggirkan di 7.12, Buff Tak Berarti Overpower
dotabuff, steamcommunity, google

Lazimnya dalam DOTA 2, perilisan patch akan disertai penyesuaian besar kepada hero-hero bahkan gameplay bermain yang ikut terusik. Entah dari segi landscape, pola bermain yang paling efektif maupun pemilihan hero-hero yang dirasa paling kuat. Meski begitu, para profesional memiliki alasan tersendiri mengapa hero yang sudah di “buff”, tetap tak menarik, meskipun statistik di public match berkata lain.

Siapa sih hero-hero yang dimaksud? Sampai kapan mereka akan terpinggirkan di panggung profesional? Apa yang membuat mereka inferior meski sudah diperkuat oleh Valve?

Clinkz Yang Dipandang Sebelah Mata

Skill paling digodok sejak rilis patch ke 7.XX adalah kemampuan strafe, yang dalam batas waktu tertentu meningkatkan kecepatan serang. Sedikit tawaran menarik, mengkompensasi daya tahan Clinkz yang tak bisa diandalkan, ia diberkati kemampuan untuk menghindari serangan sebanyak empat kesempatan.


Meski Kini Bisa Menghindar, Tapi Takdir Tak Bisa Dihindari, Clinkz Tidak Menarik Bagi Profesional

Diatas kertas kelihatannya menarik dan Clinkz mampu jadi gangguan yang lebih memusingkan dibanding sebelumnya, tapi mengapa hero ini tetap tak dianggap? Terlebih meta saat ini yang rutin hadirkan hero summoner seperti Chen, Enchantress dan skill aktif dari Helm of Dominator. Ultimate dari Clinkz akan ‘memakan’ pasukan summon sekaligus membatasi ketersediaan neutral creep.

Ternyata buff yang dianggap menarik, tidaklah sehebat yang dibayangkan. Terutama alternatif pilihan tim profesional yang sering memanfaatkan hero ilusi, membuat kemampuan dodge dari tengkorak api ini tak efektif. Belum lagi meta team fight yang pasti membuat  hero ini tak bertahan lama dari rentetan serangan lawan, bila berani muncul sebelum BKB.

Yang lebih disayangkan, opsi dari talent yang sejatinya tidak menolong Clinkz menjadi sosok carry yang patut disegani. Titik aman talent pertama sajikan opsi defensive dengan +5 armor maupun + 12% Magic Resistance. Keduanya berfungsi untuk meningkatkan daya tahan Clinkz bila berhadapan dengan dua tipe serangan berbeda. Tapi bagaimana kalau tim lawan memutuskan untuk mengkombinasikan keduanya? Anda tahu sendiri jawabnya.

Talent 25 baru sedikit menarik dengan alternatif menjadi Medusa jadi-jadian atau tambahan pemakaian strafe sebanyak 4 detik + 4 dodge, membuatnya selicin Templar Assasin. Tapi lagi-lagi kehadiran hero ilusi dan hero dengan disable yang banyak membuat Clinkz kurang efektif sebagai hero meta, meski winrate pub meroket di angka 55% di semua bracket.

Kisah Spectre Yang Ditinggal Radiance

Beberapa item yang cukup laris dimanfaatkan saat ini adalah Radiance, selain sebagai alat kerusakan aura dan area, ia mampu menangkal efektivitas lawan yang andalkan hero ilusi. Classic user macam Lone Druid dan Wraith King tak ragu menggunakan item ini, Lifestealer pun makin ketagihan jadikan Pedang Kuning berkekuatan cahaya jadi item core sehabis sepatu.

Tapi ada satu hero yang lekat sekali dengan Radiance, memiliki kemampuan team fight, cukup tanky bahkan sangat disegani di late game, Spectre the Mercurial. Wanita arwah satu ini tak diragukan menjadi carry dengan tingkat resiko tinggi namun hampir tak ada lawan ketika mencapai potensi maksimalnya, terutama berkat Radiance. Tapi mengapa hero ini tetap tak populer?

Di pub match, winrate The Mercurial mencapai 57%, bahkan Spectre duduki peringkat ketiga soal pemberi kerusakan tertinggi dengan 834,53 damage per minute artinya hero ini lebih dari mampu untuk sekedar membawa kemenangan. Tapi beberapa kekurangan Spectre, terutama di early game, membuatnya tersingkir oleh banyak alternatif. Spectre tak memiliki kemampuan farm cepat, membutuhkan banyak sokongan, kecil potensi untuk push dan cukup rentan dalam laning stage.

Tidak seperti Phantom Lancer yang bisa langsung agresif di level-level awal, atau sekedar transisi ke hutan, Spectre boros penggunaan mana untuk melakukan spam, bila tujuannya untuk harras. Potensi killnya merosot bila dibandingkan dengan Terrorblade dan Lifestealer di awal game, apalagi untuk melucuti tower sendirian. Untuk farming di hutan pun, Spectre butuh waktu lama karena tiada lifesteal dan damage yang kurang wah.

Meta team-fight dan push dianggap tak sesuai untuk kehadiran Spectre karena tim profesional lebih membutuhkan carry yang bisa aktif sejak awal dan bisa mengakhiri pertandingan dalam waktu kurang dari 30 menit. Cooldown ultimate terlalu lama dan hanya buat ‘rame’ tak semenarik ultimate Tidehunter yang bisa membalikkan keadaan.

Ikon “tabrak” DOTA yang terlupakan

Gank jadi faktor penting bagi tim yang ingin raih kemenangan mudah. Semakin sukses upaya gank akan berbuah keunggulan mutlak bagi core yang terbantu kuasai lane. Dahulu kala, sebelum jamannya Earth Spirit dan Tuskar merajai sistem “tabrak” Dota, ada satu hero yang paling gagah soal tabrak-tabrakan. Ialah Spirit Breaker The Space Cow.


Perjalanan Satu Arah. Pros Khawatir Cara Kerja Barathrum Beri Momentum Negatif

Ia pun sempat digandrungi banyak tim karena kuat, sederhana dan beri dampak maksimal sejal level 1. Tapi gaya bermain do or die seperti ini mulai ditinggalkan dan banyak pemain mencari alternatif baru. Yang bisa menabrak layaknya Barathrum tapi tidak YOLO dan multifungsi. Bangkitlah Earth Spirit yang fenomenal dan terakhir Tuskar yang serba bisa.

Earth Spirit berkali-kali mendapat nerf untuk skill Rolling Boulder karena sangat berbahaya di level awal, tapi itu tidak menampik kemampuan ganknya sebagai salah satu yang terbaik, karena diikuti skill stun dan silence serta ultimate area bila level memadai. Tuskar tak kalah canggih, stun-nya anti-meleset, ada efek stun serempetan dan yang paling canggih, bisa jadi penyelamat di saat-saat genting. Tuskar bisa menghentikan channeling hero dengan spell ataupun item immune plus sedikit vision, slow movement dan attack berkat Frozen Sigil.

Barathrum jelas kalah fungsional. Ia hanya bisa menabrak, dan berharap restu dari Bash-Lord untuk terpicu sebanyak mungkin. Ultimatenya bisa mengunci target tapi proses animasi yang terlalu bertele-tele membuat beberapa hero bisa menghindarinya via skill ataupun item. Itulah sebabnya Bara terpinggirkan telak sekali di meta kali ini karena kurang amunisi dan secara gamblang, tak punya tempat untuk gaya bermain tim profesional jaman sekarang.

Pembungkam Yang Tak Diajak Bicara

Tak ada yang menyangsikan kemampuan Silencer sebagai core mematikan dengan attack modifier maut layaknya Outworld Devourer ataupun Enchantress. Uniknya, Silencer bisa jadi carry cadangan meski ditempatkan sebagai support lebih dulu. Lambat laun momentum positif akan merubah Silencer jadi mesin pembunuh tambahan yang bisa dengan mudah tundukan core lawan.

Tapi mengapa semakin sedikit aksi penyihir petarung ini di pro scene maupun pub scene? Salah satunya adalah skill set yang lemah. Tempo permainan cepat dengan intensitas war tinggi membuat banyak core memprioritaskan pembelian Black King Bar lebih dini. Sial bagi Silencer, BKB membuat mayoritas spell-nya tak berguna, bahkan ultimate global pamungkasnya langsung pudar setelah BKB diaktifkan.

Diatas kertas padahal menarik sekali melihat adanya Silencer, terlebih ketika banyak tim memilih initiator, bila momennya tepat, Silencer bisa memutarbalikan keadaan untuk menyerang balik. Tapi kurangnya mekanik melarikan diri darisang hero, apalagi menempatkan hero ini sebagai mid sangat beresiko. Terlebih cooldown ultimate yang terlalu lama membuat  pro pikir-pikir ulang. Lawan yang pintar selalu bisa memancing penggunaan ultimate dengan membuat panik terlebih dulu atau melakukan bait.

Tanpa ultimatenya, Silencer dan kolega akan terekspose untuk diserang, ingin menyerang pun jadi terpatri untuk ciptakan momen sempurna memanfaatkan sebaik-baiknya keberadaan Global Silence.

Itulah beberapa hero terlupakan di meta saat ini dan alasan mengapa mereka sedang tidak dilirik, adakah hero jagoanmu dalam daftar kami? Atau ada hero lain yang menurut kalian terlupakan juga? Sertakan alasan dan pendapat kamu di komentar ya

 

 

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 PARIVISION 1584
2 BetBoom Team 1564
3 CyberBonch-1 1520
4 Team Liquid 1514
5 Team Falcons 1511
6 Tundra Esports 1507
7 Cloud9 1497
8 Aurora.1xBet 1455
9 VGJ Storm 1450
10 Team Spirit 1434