Liquid Juara di Super Major, Final Impian dan Gelar Penantian

Billy Rifki
10/06/2018 20:59 WIB
Liquid Juara di Super Major, Final Impian dan Gelar Penantian
gosugamer, joindota

Lama dinanti, akhirnya datang juga! Susah payah taklukkan rival terberat di musim ini, Liquid genggam juga gelar juara Super Major setelah tumbangkan Virtus.pro dengan skor ketat 3-2, dalam Bo5 series (10/6). Gelar ini bisa jadi capaian yang paling didamba, manakala di 10 Major sebelumnya Liquid selalu kandas dan cuma bisa berjaya di turnamen Minor. Berbeda dengan VP yang capai banyak sukses di skala Major, termasuk saat mereka meraihnya secara berturut-turut.

Perjalanan Liquid di Super Major terbilang mulus, dan secara pragmatis melaju konsisten sejak group stage hingga tembus Grand Final. Memang ujian nyata mereka baru datang kala bertemu PSG.LGD, tim yang digadang-gadang akan menjadi calon juara TI tahun ini, mengingat siklus tahunan rotasi juara dari tim barat ke tim timur. Tapi Liquid berhasil tumbangkan PSG.LGD, tak seperti pertemuan di turnamen Major sebelumnya.

Sang lawan tak lain tak bukan adalah pesaing terberat mereka, tim yang dilabeli sebagai ter-sempurna di musim ini. Virtus.pro harus berkeringat sedikit setelah diturunkan PSG.LGD ke lower bracket, namun kesempatan revans mereka datang dan cerita sudah berbeda. RAMZES666 dan kawan-kawan berhasil perbaiki situasi dengan kalahkan wakil tuan rumah dengan skor 2-1, meski ketiga pertandingan berlangsung sengit dan berat, tapi hey.. pertandingan menarik adalah impian bagi para viewers DOTA 2 dan cara meningkatkan kesuksesan hajatan seperti Super Major ini.

Final Impian pun berjalan sesuai ekspektasi orang-orang. Ketat, seru, menegangkan, jual beli serangan, dan penuh aksi dari tiap individu yang bertanding maupun sajian kordinasi tim yang tiada dua. Head to head antar pemain terbaik menghasilkan final Super Major sebagai salah satu pertandingan di Pro Circuit yang paling mengesankan sejauh ini. Dua kapten dengan kepemimpinan dan strategi terbaik, ditemani dengan dua support paling berpengaruh, offlane terandal sebagai penyokong tim, dan carry serbabisa, serta menyimbolkan ceri di atas kue, Miracle- sebagai pemain DOTA 2 paling flashy berhadapan dengan No[o]ne si Mr. Consistent.

Liquid fokus pada permainan push diimbangi dengan teamfight yang baik agar VP tak punya kesempatan melawan balik. Banyaknya unit dan disable dari Liquid membuat pengaruh dari Omnislash dan Fiend's Grip kurang efektif, apalagi Song of The Siren selalu berhasil temukan kill-kill berharga bagi Liquid untuk mengantarkan mereka pada kemenangan pertama di menit ke-41. Game ini juga kembalikan peran Miracle- sebagai mid, setelah akhir-akhir ini Matumbaman lebih difavoritkan oleh Kuro yang di-plot sebagai mid.


VP tunjukkan permainan lebih dominan di game kedua terutama berkat combo Bloodrage, Powershot, dan sesekali Chronosphere yang berikan RodjER garis lurus nikmat untuk habisi hero dari Liquid. Miracle- pun tak mampu berbuat banyak di game ini karena disable target dari VP yang begitu banyak. 

Mencoba bangkit, Liquid berhasil amankan Drow's strategy, taktik heavy push yang memanfaatkan aura dari Drow Ranger. Bersama dengan Warlock untuk sustain di lane dan aura attack speed dari Beastmaster, Liquid prioritaskan dominasi laning untuk membuat strategi ini berjalan baik. VP tak sengaja melepas taktik tersebut, dengan kebiasaan mereka memberi lawan draft yang diinginkan, VP melawannya dengan hero perusak formasi macam Kunkka, Pangolier, dan Disruptor.

Liquid memang mendapatkan perlawanan sengit dari VP, meski di menit ke-10 mampu unggul kill score 10-6, tapi hingga menit ke-27, belum ada satupun tower dari Liquid yang berhasil dirobohkan oleh VP karena gempuran push terus-menerus dari Liquid. Kurang dari 30 menit, Liquid berhasil unggul 1 series berkat strategi Drow.

Kali ini, RAMZES666 jadi momok bagi Liquid karena permainan Slark-nya sukses lumat juara TI7 dengan bukukan 12 kill tanpa kematian. Kenyataannya, Liquid terbantai telak di game ini dengan hanya 5 kill berbanding 30 untuk VP. Liquid agak ter-outdraft dalam game ini melihat tiadanya counter sejati untuk Slark, apalagi Lion sudah diamankan sendiri oleh Solo. Liquid seperti harus pikir-pikir memilih Monkey King karena dua game dengan hero usil ini berujung malu.

Liquid adopsi draft game pertama yang buat mereka menang, sementara VP percaya permainan Skywrath dari RodjER dan Kunkka No[0]ne mampu bawa kemenangan seperti kala melawan PSG.LGD. Warlock dan Naga Siren terbukti jadi senjata ampuh untuk tumpulkan teamfight dari Stone Gaze Medusa maupun Ravage. Seketika memberi kekebalan bagi Liquid ketika terkena inisiasi balasan VP, untuk kumpulkan musuh dan lancarkan serangan area lanjutan selagi Miracle dan Matumbaman incar target-target penting. Liquid sudahi perseteruan dengan VP di Pro Circuit dengan kemenangan atas nama mereka sekaligus pecahkan kutukan gagal juara Major, dengan piala di Major terakhir.

Liquid berhak atas hadiah sebesar$555.000USD dan 1.125 Circuit Point, sementara VP tetap jadi pemuncak klasemen dengan tambahan 675 Circuit Point serta uang tunai $225.000USD. Berikut ini adalah 8 tim yang berhak atas undangan langsung ke Kanada untuk mengikuti The International 8.


source: JoinDota

Bagaimana pertandingan final Super Major barusan? Apakah sesuai ekspektasi kamu? Siapkah sobat eSports menyambut The International 8?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1650
2 BetBoom Team 1553
3 Xtreme Gaming 1543
4 Tundra Esports 1539
5 CyberBonch-1 1520
6 Team Liquid 1513
7 Azure Ray 1465
8 OG 1458
9 Gaimin Gladiators 1453
10 VGJ Storm 1450