Bermain di The International 8 adalah mimpi semua pemain DOTA 2. Butuh perjuangan keras melalui jalan yang terjal untuk bisa menjejakkan kaki di panggung internasional. Meski sulit, tiap tahun selalu ada nama baru yang mencuri hati penggemar dengan kisah dan mimpi mereka hadir di TI. Meski tahun ini wajah baru yang datang lebih sedikit dari tahun sebelumnya (44>28 pemain debutan) namun potensi mereka dipastikan layak dinanti. Siapa sajakah wajah-wajah baru tahun ini?
1. Armel "Armel" Tabios - TNC
Sejatinya, pemuda 18 tahun ini adalah pesaing berat TNC di kala masih membela Clutch Gamers. Di sana pula bakatnya meroket dengan torehkan keberhasilan merebut tiket kompetisi LAN seperti Manila Masters, DOTA Summit 7, Mars DOTA 2 League 2017, dan lainnya.
Sayang, kejayaannya memudar kala CG gagal dalam kualifikasi TI7 yang diterpa hasil-hasil buruk. Dia pun pindah dari CG setelah temui kegagalan lagi di qualifier untuk Bucharest Major. Kali ini bersama Jimmy "DeMon" Ho, dan berpanji Team Admiral, walau hanya sesaat.
Untungnya, TNC sedang mempertimbangkan untuk mencari midlaner. Merotasi KuKu menjadi support, membebastugaskan 1437, dari role kapten, hingga akhirnya merekrut Armel pada 30 Januari 2018 karena meyakini bakatnya akan membawa TNC kembali ke International 8.
Armel piawai memainkan hero-hero stereotip mid seperti Shadow Fiend, Puck, dan Invoker. Meski di masa TNC tangan magis Invokernya jarang terlihat, namun di CG dia sempat bukukan 85,71% winrate dari total 14 pertandingan kompetitif menggunakan Invoker. Kini dia beradaptasi dengan meta, menjadikan Bloodseeker, Outworld Devourer, Dragon Knight, Lina, dan Mirana sebagai pilihan utamanya.
TNC selalu punya kisah di tiap International, dan Armel siap untuk membuat kejutan terbaru di panggung Rogers Arena Agustus mendatang.
2 - 3. Yang "Chalice" Shenyi & Wei "xNova" Yap - PSG.LGD
Keduanya adalah kunci permainan PSG.LGD yang sering luput dari sorotan. Yang "Chalice" Shenyi adalah sosok offlaner muda yang mampu perkaya variasi strategi dari PSG.LGD berkat kemampuannya dalam banyak pilihan hero. Dia bisa mendominasi lane dengan Underlord, Axe ataupun Tidehunter. Memainkan tempo dan teamfight menggunakan Clockwerk, Sand King, dan Brewmaster, bahkan jadi carry cadangan berkat kemampuannya memainkan Razor, Lycan, serta Bloodseeker di offlane.
Chalice Winrate
xNova tak kalah krusial bagi performa juara PSG.LGD di musim ini. Menjadi tandem sempurna dengan Fy karena kemiripan hero pool mereka, xNova beradaptasi lebih jauh untuk membedakan diri dari gaya sang legenda support dan menemukan kekhasannya. Eks-WG.Unity ini membiarkan Fy bermain cantik dengan hero-hero andalannya, sedangkan xNova kuasai cara jadi pendamping lane yang efektif dengan Bane, Witch Doctor, Disruptor, serta yang paling ditakuti, Chen.
xNova & Chalice
Debutan tentu diragukan untuk bisa tampil maksimal apalagi di panggung sepenting International. Tapi kalau menilik prestasi PSG.LGD di musim Pro Circuit yang lalu, meraih piala Major serta patahkan dominasi Liquid dan Virtus.pro, tampaknya mereka akan baik-baik saja.
4. Bogdan "Iceberg" Vasilenko - Winstrike
Bogdan Vasilenko atau Iceberg telah lama dilabeli sebagai midlaner berbakat dari CIS. Dia sempat bahu membahu dengan Ramzes666 di CIS Rejects kemudian Team Spirit, tapi kemudian takdir Ramzes666 lebih beruntung dibanding Iceberg yang masih harus membuat tim sejadi-jadinya untuk ikutan turnamen yang tersisa di musim ini.
Beruntung, tim bentukannya mampu torehkan hasil gemilang meski baru seumur jagung. Mereka mampu tumbangkan Virtus.pro dan finish di peringkat 3 di EPICENTER XL. Tentunya yang paling ia dambakan adalah menjejakkan kaki ke panggung International setelah dua tahun melelahkan yang mengombang-ambingkan karirnya.
Apa yang berbeda dari timnya kali ini adalah rekan-rekan satu tim yang bisa diajak bekerjasama. Berbeda dengan timnya terdahulu ketika dia direkrut untuk melengkapi tim yang sudah terbentuk, sehingga sulit untuk mengungkapkan ide yang ingin dia terapkan dalam permainan.
Seperti banyak pemain CIS, Iceberg terkenal bernyali dalam bermain mid. Dia tak takut mengambil resiko bahkan memainkan hero-hero seperti Pudge di turnamen penting. Mengingatkan kita akan keberanian Natus Vincere di masa jayanya. Tetapi waspada bila dia mendapatkan kesempatan mengendalikan Storm Spirit, Tinker, Lina, Ember, atau Mirana, maka lawan dijamin kesulitan menghentikan pergerakan mematikannya.
5. Alexey "Nongrata" Vasilev - Winstrike
Nama offlaner baru sebagai karang tangguh bagi tim yang baru terbentuk 5 Februari lalu. Alexey "nongrata" Vasilev masih terbilang anak baru di dunia kompetitif. Namun bakatnya cepat tercium oleh organisasi mapan seperti Double Dimension - Effect hingga M19. Sayang, dari semuanya belum ada yang berhasil.
Minim prestasi itu juga yang membuatnya ringan kaki berpindah ke FlyToMoon bersama NoFear, veteran debutan TI8 juga, serta Iceberg. Riwayatnya membela FlyToMoon cukup menjanjikan dengan kantongi 65,85% winrate dengan variasi hero seperti Doom, Beastmaster, Clockwerk, Legion Commander, bahkan yang bertipe playmaking seperti Puck, Batrider, atau Nyx Assasin.
6. Topias "Topson" Taavitsainen - OG
Pendatang baru yang sedang banyak diperbincangkan berkat gaya mainnya yang unik di midlane. Meski tak semuanya berhasil namun gaya Topson cukup eksentrik untuk jadi tontonan penggemar. Pemain asal Finlandia ini terkenal mahir memainkan Storm Spirit, Monkey King, dan tentunya Invoker unik dengan build Spirit Vessel dan Meteor Hammer.
Dia menggeser peran Ana sebagai midlane, meski prakteknya kedua pemain ini tampak melakoni dua role bersamaan yakni keduanya adalah playmaker dan carry bagi tim OG. Topson juga terkenal karena masuk dalam jajaran top leaderboard di Eropa sehingga patut disaksikan kemampuan beradu skill dengan midlane berpengalaman di International seperti Sumail, No[o]ne, dan Miracle-.
7. Yawar "YawaR" Hassan - VGJ.Storm
Sang kakak temukan jalannya, bumbu International 8 makin pedas dengan kehadiran kakak dari Sumail. Menyusul sang adik tiga tahun belakangan menjalani mimpi, akhirnya kesempatan YawaR tiba untuk menunjukkan bahwa dirinya tak kalah hebat dari si adik.
YawaR kurang beruntung soal kesempatan. Dia banyak luntang-lantung di tim medioker NA, meski sempat ada tawaran dari EG sendiri untuk merekrutnya, namun pada akhinrya sang adiklah yang mendapatkan kesempatan itu. Meski berbangga bahwa sang adik berhasil, kini gilirannya tiba untuk membuktikan bahwa dia juga bisa mencapai prestasi lebih baik dari Sumail.
VGJ.Storm mungkin saja punya potensi itu, dengan adanya Resolution dan tentunya skill dari YawaR sendiri tidak jauh berbeda dengan sang adik yang terkenal berbakat. YawaR bahkan bisa bertukar role dengan Resolution membuat VGJ.Storm sulit diprediksi.
Hero pool-nya pun tak jauh berbeda mulai dari Shadow Fiend, Ember, Storm Spirit, Templar Assasin dan Morphling menjadi amunisi utama. Apa yang membuat YawaR lebih baik mungkin ketenangannya dibanding sang adik. Memiliki perhitungan yang lebih matang, dan karena ini juga adalah kesempatan pertamanya di TI8, pastinya dia tak mau menyia-nyiakannya.
Itulah beberapa komoditas baru nan panas di TI8 nanti. Penampilan siapa yang paling kamu tunggu-tunggu sobat eSports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |