Mengutip lirik lagu dari pedangdut fenomenal Inul Daratista yang meroket berkat lagu "Goyang Inul" yang berbunyi "ada yang bilang dangdut tak goyang bagai sayur tanpa garam". Analogi ini mungkin sangat cocok dengan situasi terbaru dari skuad DOTA 2 Natus Vincere yang mengumumkan roster terbarunya tanpa kehadiran legenda, Danil "Dendi" Ishutin.
Thank you for the 8 years of support and trust. I enjoyed every minute and wish future teams the best of luck!
— Danil Ishutin (@DendiBoss) September 1, 2018
Dendi sudah membela Na'vi kurang lebih 8 tahun, turut membawa Na'vi ke puncak kejayaan dengan meraih trofi The International 2011 alias yang pertama di dunia dan mengantar Na'vi ke partai final dua kali berturut-turut di tahun setelahnya. Sontak membicarakan Na'vi pasti membicarakan Dendi, karena Na'vi tanpa Dendi cukup sulit disebut Na'vi.
Tapi langkah itu yang sedang diambil oleh organisasi CIS. Membentuk tim baru tanpa Dendi namun memberikan kendali penuh pada Akbar "SoNNeikO" Butaev, mantan pemain Na'vi juga yang terkenal dengan kecerdikan dan skillnya sebagai support. SoNNeiko pernah jadi penyelamat Na'vi di tahun 2015 dengan kepiawaiannya dalam memimpin, tapi sifat tersebut yang memicu konflik terutama dengan member lain yang kerap ikut campur dalam proses pengambilan keputusan.
Akibatnya SoNNeikO hengkang dan Na'vi mengawang di lembah ada dan tiada. Roster terbaru Na'vi selain diisi SoNNeiko, akan dipunggawai oleh carry andalannya, Vladislav "Crystallize" Krystanek, Evgeniy "Blizzy" Ree dan Magical, pemain muda lainnya yang diberi kesempatan untuk mengukir sejarah Na'vi yang baru. Masih tersisa satu pemain untuk menggawangi posisi 4 dan SoNNeiko sedang melakukan trial untuk beberapa nama yang masih dirahasiakan.
Bersama dengan kepergian Dendi dari Na'vi yang saat ini berstatus non-active, pelatih yang juga mantan juara TI1, XBOCT juga turut hengkang. Lalu, apakah benar Dendi jadi penyebab kemunduran Na'vi selama ini? Dendi sempat membela tim tier 2 CIS sementara waktu yakni Vega Squadron arungi BTS Summer Cup dan The Sumi. Hasilnya? memang ternyata Dendi sudah tak cukup mampu bersaing di tingkat kompetitif yang tinggi. Gaya mainnya sudah banyak terbaca oleh midlaner-midlaner baru yang lebih eksplosif.
Bukan berarti Dendi sudah menjadi payah, ia adalah pemain paling pekerja keras yang pernah fans kenal. Tapi mungkin Dendi harus mau beradaptasi seperti midlaner lainnya yang tergeser ke offlane. Ambil contoh s4 dan Fata yang kini sukses lakoni role tersebut di tim barunya.
Apakah keputusan Na'vi sudah tepat sobat eSports? Bagaimana dengan nasib Dendi yah?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |