Dengan reputasi sebagai juara DreamLeague 10 Minor, Tigers punya asa tampil mengejutkan di Kuala Lumpur Major.
Namun sayang, kelas tim peserta Major bukan berisi kumpulan medioker melainkan tim-tim juara dari penjuru region.
That was quick! ?@LGDgaming Winners Match BO3 group C#kualalumpurmajor #dota2 #pgldot2 #esports #klmajor #psglgd pic.twitter.com/BqKz4xdfRP
— PGL (@pglesports) November 10, 2018
Ujian berat langsung dihadapi k’wonderkid dan kawan-kawan pagi tadi (10/11). Bertemu juara Epicenter XL, MDL Changsa Major plus runner up The International 2018, PSG.LGD, Tigers kalah telak dua game tanpa balas. Begitu pun kala jumpa rival serumpun, Fnatic. Tigers tumbang 2-0 dengan skor babak pertama 5-29 dan 11-22, semua untuk kemenangan Fnatic.
Walau hasil positif berhasil dituai Tigers ketika bertemu wakil CIS, Gambit Esports. Namun kekuatan Gambit tidak layak disamakan dengan kedua tim sebelumnya baik secara pengalaman maupun skill. Fnatic dan PSG.LGD berhasil mengeksploitasi kelemahan Tigers, sesuatu yang akhirnya terkuak setelah sekian lama.
Impressive show between @tigers_dota and @GambitEsports , with #Tigers managing to qualify for the Decider Match. #kualalumpurmajor #dota2 #pgldota2 #esports #klmajor #roartigers pic.twitter.com/vuOXpSOVl3
— PGL (@pglesports) November 10, 2018
Ah Jit dan MoonMeander sebagai pemain inti langsung ditekan oleh Fnatic dan PSG.LGD, sementara k’wonderkid ditinggal sendiri menghadapi midlaner terbaik dunia dalam diri Abed dan Maybe. Berusaha sebisa mungkin mempertahankan lane dengan meminimalisir pergerakan untuk melakukan gank rotation, sadar bahwa minim kemungkinan pemain yang dikenal juga sebagai InYourDream ini bisa menang telak melawan Abed ataupun Maybe.
Respon dari Tigers cukup sederhana, yakni mengerahkan kedua support untuk membantu carry, padahal Moon juga mengalami nasib yang nahas menghadapi hero lawan yang lebih kuat di lane. Contoh kala melawan Fnatic, Axe dari MoonMeander dihadapkan dengan Necrophos. Tanpa perlu banyak analisis, Necro adalah musuh terburuk Axe, dan semua hero STR, sehingga Fnatic tak perlu mengirim banyak orang untuk melawan Axe.
Karena itu mereka membombardir laning dari Ah Jit, delay kemampuan farm-nya meski harus menukar korban. Pahitnya, core dari Fnatic yang selalu dapat untung. Taktik yang sama juga diterapkan oleh PSG.LGD dan hasilnya identik, 2-0 diraih cukup mudah.
. @FNATIC made it to the Upper Bracket after defeating @tigers_dota #KualaLumpurMajor #klmajor #dota2 #pgldota2 #fnatic pic.twitter.com/Nl1JH4n9zQ
— PGL (@pglesports) November 10, 2018
Setidaknya, menjadi pelajaran bagi Tigers bahwa kemenangan mereka di DreamLeague memberikan sinyal bahwa lawan di Major telah mempelajari mereka dengan seksama. Bagaimanapun keenambelas tim di turnamen kali ini jauh lebih kuat dari yang pernah mereka hadapi.
Masih ada kesempatan bagi Tigers via lower bracket. Kekalahan di fase grup mengajarkan mereka untuk lebih serba bisa, mengatasi kelemahan yang rasanya dimiliki semua tim. Tigers akan bertemu dengan wakil Amerika Utara, paiN X di laga malam nanti. Di atas kertas kedua tim seimbang dan Tigers punya peluang lebih baik dibanding berhadapan dengan kedua lawan berat mereka di grup. Apakah Tigers mampu membenahi kelemahannya?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |