Anathan “Ana” Pham, pemain core fenomenal dari tim OG, merilis kabar mencengangkan soal keputusannya untuk mundur dari roster inti jawara The International 2018. Keputusan ini bukan yang pertama kali, karena sebelumnya Ana juga pernah melepas keaktifan dari OG tak lama setelah juarai 2 buah Major tahun 2017.
Kemudian dirinya kembali mengecap scene kompetitif di regional SEA. Saat itu, kiprah Ana terlihat seperti coba-coba di tim Echo International dengan menjadi support. Setelahnya, dia pun dipanggil lagi oleh Notail untuk membantu OG mengarungi open qualifier TI8. Ana langsung nyetel bersama pemain anyar, Topson, meski berpindah peran jadi carry.
Ana menjadi pemain DOTA 2 asal Australia tersukses dengan dua Major (Kiev & Boston), plus satu trofi Aegis of Champion di tangannya. Mengantongi kira-kira 2,8 juta USD lebih hasil kemenangan turnamen, kini OG harus mencari lagi bakat fenomenal lain. Memang tidak mudah menemukan sosok pengganti Ana yang begitu cerdik dan bermental juara. Meskipun Notail diyakini punya penciuman tajam dalam mengendus bakat epik seperti Miracle-, Topson, dan termasuk Ana yang tentu saja berhasil dia orbitkan, tapi apakah dirinya mampu melakukannya lagi?
Dalam waktu dekat ini, OG harus bertarung di Australia dalam turnamen Convictus Esports Group Pro Series 2018, kualifikasi Chongqing Major, dan kemungkinan Minor qualifier. Sayangnya, mereka tidak akan ditemani oleh Ana, yang ungkapkan telah kehilangan motivasi untuk menang karena sudah menikmati semuanya. Hal ini tersirat dari pernyataan Ana sendiri yang paparkan bahwa motivasinya berada di haluan berbeda dan dirinya butuh waktu lebih untuk beristirahat dari OG. Status Ana saat ini diturunkan menjadi sub.
Ya, kalau-kalau OG butuh pemain darurat, Notail bisa kembali memanggil Ana dari peristirahatannya. Tapi siapa ya kira-kira calon pemain pengganti Ana, mungkin Sobat Esports bisa menebaknya?