OpenAI Permalukan OG, Juara TI yang Cupu atau Bot Kelewat Jago?

Sebuah pertandingan menarik terjadi beberapa hari lalu di San Francisco, California (14/4). Bukan sembarang pertarungan karena juara The International 2018, OG, ditantang oleh program buatan dalam pertandingan DOTA 2.

Seperti yang pernah kita ketahui sebelumnya, program buatan kreasi OpenAI ini dibuat khusus untuk belajar dan mempraktekkan cara bermain DOTA 2 yang sempurna. Hasilnya? #teamhuman yang diwakili Topson dan kawan-kawan dibantai tanpa ampun 2-0 oleh #teammachine.

Meski bertajuk pertandingan uji coba, pertunjukan ini memperlihatkan perkembangan yang signifikan dari Bot AI pasca debut Agustus 2018 lalu.

Masih ada beberapa peraturan dasar yang harus diikuti OG dalam pertarungan melawan Bot AI di antaranya jumlah hero yang terbatas, tidak boleh memakai hero ilusi, tidak memakai botol dan Divine Rapier, serta tidak memanfaatkan scan.

Bot AI menunjukan kalkulasi luar biasa dalam melakukan agresi. Mereka mampu memperhitungkan dengan baik seberapa banyak skill yang harus dikeluarkan untuk membasmi Notail dari laning maupun seberapa tanky rekan mereka menghalau kerusakan yang dilemparkan pemain OG.

This #OpenAIFive Bo3 serie was a lot of fun.
Despite all our efforts and all chat messages we couldn't beat the @OpenAI.#TeamHuman will come back stronger!#DreamOG pic.twitter.com/iOVCZRg4fv

— OG (@OGesports) April 13, 2019

Uniknya, para Bot AI ini mampu bermain 'menghibur' ala trash talk robotik yang membuat pemain OG makin merasa malu. Tim Open AI sudah memperluas kapasitas Bot AI agar bisa bekerjasama dengan manusia dalam satu tim. Kamu punya kesempatan untuk melakukan uji coba yang sama seperti OG selama periode tanggal 18-21 April mendatang.

Special announcement: we’re inviting the entire Internet to play OpenAI Five (whether as a competitor or teammate) at once.

Sign up today! Very excited to see what we learn from observing OpenAI Five in the wild. pic.twitter.com/TaMhxdgVIt

— Greg Brockman (@gdb) April 13, 2019

Melihat cara bermain OpenAI yang makin ngeri, kira-kira pantaskah mereka ikut The International sungguhan yah?