Kasus keceplosan bernada rasis dari Sebastien Debs alias Ceb beberapa waktu lalu jadi permasalahan serius di ranah profesional DOTA 2.
Sang pemain yang merupakan offlaner dari juara The International 8, OG, meluapkan tendensi agresif dalam satu pub match yang berujung pada kalimat-kalimat kasar kepada etnis / ras tertentu.
Our decision about Ceb.
— OG (@OGesports) 17 Juni 2019
Read it here:
?? https://t.co/S57ESlUHzm
?? https://t.co/L4dvLZXUi9#DreamOG pic.twitter.com/clioqJ1luG
Untungnya, persoalan makin jernih sekarang karena komunitas yang merasa terserang yakni publik Rusia, diwakili oleh Solo, kapten Virtus.pro, beserta Valve sudah turun tangan.
Tak berhenti di situ, tim yang menaungi Ceb juga mengambil sikap tegas kepada sang pemain, tak peduli seberapa penting dia bagi organisasi. Lewat pengumuman resminya via Facebook, OG menyatakan akan mengalihkan semua pendapatan yang Ceb raih di EPICENTER Major untuk amal. Lebih lanjut, dia juga dikenakan denda setara dengan gaji yang ia terima selama sebulan.
OG memastikan bahwa Ceb tak akan pernah mengulang kesalahan yang sama di masa depan, atau hukuman lebih berat sudah menanti.
Sebagai penutup, OG berusaha menjalin hubungan yang lebih harmonis bersama komunitas Rusia. Mereka bekerja sama dengan Virtus.pro mengadakan pertandingan persahabatan yang rencananya akan digelar dalam waktu dekat. Laga ini akan jadi simbol bahwa komunitas DOTA 2 membaur dalam satu tempat, tak peduli ras maupun etnis asal mereka.
OG sudah melakukan tindakan tepat menerapkan aturan bagi pemainnya. Namun, apa perlakuan rasis atau sikap toxic bisa benar-benar terhapus dari DOTA 2?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |