Fnatic merengkuh final turnamen pertamanya di DOTA Summit 12 usai melengserkan Evil Geniuses di babak upper bracket finals. Dengan draft unik, salah satunya memilih Riki yang bisa menghilang, Iceiceice dan kawan-kawan mengalahkan EG 2-1.
Fnatic menjalani turnamen ini dengan cukup baik dua kemenangan sempurna di hari pertama kontra Liquid dan C9, mereka mempertahankan jalur atas walau mendapat tiga kali poin imbang di day-2. Satu hal yang menarik, Fnatic punya 100% win rate bila memakai Riki di turnamen ini.
AND WE HAVE OUR FIRST FINALISTS! ?@FNATIC defeats EG 2-1 in Upper Bracket Finals and moves into Grand Finals at #LOOTBETDS12!
— Beyond the Summit (@BeyondTheSummit) March 12, 2020
? https://t.co/VZnt4kwr7v
? @TGphoto_ pic.twitter.com/wGrbRNraBF
Pertama, mereka mengalahkan EG di babak grup, kemudian di penentuan menuju final, Abed cs jadi korban lagi. Mungkin fans DOTA 2 di Indonesia bingung, kok tim profesional masih bisa kalah sama hero invis kaya Riki, padahal tinggal beli Dust dan Sentry!
Eits, tidak semudah itu sobat Esports. Memang penangkalnya tersedia, tapi cara bermain yang tepatlah yang bikin hero seperti Riki berbahaya untuk dilawan. Berbeda dengan pemain-pemain 2k MMR dan sekitarnya, Riki yang digunakan 23savage berbeda.
Titik lemah di early stage dikompensasi dengan pendampingan total dari para support sampai level 6. Namun, Riki terbantu dengan rotasi agresif guna menyarangkan beberapa kill untuk mempercepat item awal dan level. Jadi, walau belum bisa hilang harus berani untuk melakukan inisiasi.
Jelang mid game, 23savage tak lagi fokus untuk farming. Ia rajin membantu pergerakan rekannya terutama midlaner dan offlaner yang mencipta ruang. Dengan begitu, tak cuma Riki terhindar dari ancaman gank seorang diri, ia lebih sulit dihadapi karena banyak rekan pelindung.
Dengan skill Blink Strike dan Tricks of The Trade ber-cooldown singkat, Riki bisa jadi pancingan, mundur selangkah lalu kembali lagi untuk menyerang musuh yang sudah kehabisan skill.
Riki makin berbahaya dengan potensi solo kill carry lawan. Karena jarang kali core nomer 1 atau 2 membawa detection, mereka jadi mangsa empuk sang Stealth Assassin.
Berdasarkan statistik, Riki pick makin meroket di meta profesional loh. Pada patch 7.23, Riki cuma dilirik 7 kali dengan win rate 42,86% atau tiga kali menang saja. Kini, ia sudah tampil di 37 games dan menang 20 kali atau 54% win rate.
Selain Riki, alternatif lain yang jadi favorit di meta 7.24 termasuk di DOTA Summit 12 adalah Nyx Assassin. Selain punya disable, Nyx cocok melawan hero midlaner yang mengandalkan mana besar seperti Outworld Devourer, Puck, Pugna bahkan Ember Spirit.
Nah, gitu caranya pakai Riki yang baik dan benar. Jadi, bukan berarti hero invis itu cupu ya Sobat Esports.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |